Purwanto, Edy (2019) Studi Eksperimental Kebisingan Di Bawah Air Akibat Operasional Propeler Pada Kapal. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
analisa kebisingan propeler pada kapal-min.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2022. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Propeller merupakaan salah satu alat utama yang berfungsi untuk menggerakan kapal. dengan prinsip kerja yaitu menjadikan perbedaan tekanan pada bagian face dan back pada daun propeller. Karena terjadinya perbedaan tekanan pada blade maka propeller dapat menimbulkan kavitasi yang dapat menghasilkan vibrasi / getaran dan noise yang berlebih. Selain dapat manambah tingkat korosi pada lambung kapal kavitasi juga menimbulkan noise yang dapat mengganggu ekosistem laut dengan suara yang mengganggu pendengaran dari biota laut. Kebisingan laut ini telah di atur oleh lembaga maritim internasional yaitu IMO ( international maritime organization ) yang telah membatasi nilai kebisingan kebisingan di laut. kebisingan dapat mengganggu kehidupan laut karena proses rantai makanan di laut terganggu akibat kebisingan yang menggangu biota laut. oleh karena itu lembaga klasifikasi kapal ( IACS ) mengatur peraturan tentang desain propeller agar seminimal mungkin tidak terjadi kavitasi. Kavitasi di sebabkan oleh banyak hal contohnya dari desain yang kurang tepat maupun pengoperasian yang salah. Karena putaran propeller yang melebihi dari desain propeller tersebut akan menyebabkan terjadinya kavitasi propeller.
Pada penelitian ini bertujuan mengetahui kebisingan propeller yang tercelup air di mana frekwensi suara yang berasal dapat merambat melalui air. Pengujian propeller di lakukan dengan variasi RPM dan variasi jarak antara hidrophone dengan sumber noise yaitu propeller. Fungsi dari variasi RPM yaitu Untuk mengetahui nilai kebisingan propeller pada setiap putaran. Pada pengujian kebisingan propeller ini di lakukan di dalam air dengan menggunakan alat berupa penangkap suara bawah air yaitu hidrophone dan di rekam menggunakan aplikasi adobe audition yang di kontrol menggunakan notebook. Pengujin kebisingan yang di lakukan di dalam air yaitu dengan cara propeller di putar dengan putaran dengan 10 variasi putaran yaitu 400, 450, 500, 600, 650, 700, 750, 800, 850 RPM. Pengaturan putaran di kontrol menggunakan regulator ( speed control ). Dan di ukur dengan tacho meter dengan mengukur shaft motor listrik. Pengambilan data pertama di lakukan pada jarak 40 meter dengan merekam kebisingan propeller pada jarak tersebut pada laptop menggunakan aplikasi adobe audition. Setelah pengambilan data kemudian hidrophone di geser sesuai dengan variasi jarak yang di tentukan.
Pada pengujian ini noise pada propeller meningkat saat putran pada propeller di naikan berdasarkan variasi putaran yang telah di rencanakan hal ini di lihat pada grafik hasil pengujian kebisingan bahwa nilai kebisingan pada putaran 400 RPM lebih rendah di bandingkan dengan putaran pada 600 bahkan pada putaran 800 RPM. Selain itu propeller terjadi kavitasi sebesar 3 % sampai dengan 28 %. Berdasarkan grafik hasil pengujian di atas kavitasi dapat menambahkan noise pada propeller. Di karenakan saat terjadi kavitasi timbul gelembug gelembung udara yang dapat menambahkan frekwensi kebisingan. Selain itu saat propeller terjadi kavitasi berarti propeller dalam kondisi bekerja tidak normal hal ini dapat menyebabkan timbulnya vibrasi. ================================================================================================
Propeller is one of the main tools that functions to move the ship. with the working principle of making a difference in pressure on the face and back of the propeller leaves. Because of the difference in pressure on the blade, the propeller can cause cavitation which can produce vibration / vibration and excessive noise. Besides being able to increase the level of corrosion in the cavitation hull, it also causes noise that can disrupt the marine ecosystem with sounds that disturb the hearing of marine biota. This sea noise has been regulated by an international maritime organization, IMO (international maritime organization) which has limited the value of noise in the sea. noise can interfere with marine life because the food chain process in the sea is disrupted due to noise that disturbs marine life. therefore the ship classification agency (IACS) regulates the rules regarding propeller design to minimize cavitation. Cavitation is caused by many things, for example from improper designs and incorrect operations. Because the propeller rotation that exceeds the design of the propeller will cause propeller cavitation.
This study aims to find out the noise of propellers which are immersed in water where sound frequencies originating can propagate through water. Propeller testing is done with variations in RPM and variations in the distance between the microphone and the noise source, namely propeller. The function of the RPM variation is to find out the value of propeller noise in each round. In propeller noise testing it is done in water using a tool in the form of underwater sound catchers, namely hidrophone and recorded using the Adobe Audition application which is controlled using a notebook. The noise tester that is done in the water is by means of a propeller being rotated by rotation with 10 variations of rotation namely 400, 450, 500, 600, 650, 700, 750, 800, 850 RPM. Round settings are controlled using a regulator (speed control). And measured by tacho meter by measuring the electric motor shaft. The first data retrieval is done at a distance of 40 meters by recording propeller noise at that distance on the laptop using the Adobe Audition application. After data collection then the hydrophone is sheared according to the variation of distance specified.
In this test the noise on the propeller increases when the putter on the propeller is increased based on the planned variation of the rotation. This is seen in the graph of noise testing results that the noise value at 400 RPM rotation is lower compared to the rotation at 600 even at 800 RPM. In addition, propeller cavitation is 3% to 28%. Based on the graph the results of testing on cavitation can add noise to the propeller. Because when cavitation occurs there is a bubble of air that can add noise frequency. In addition, when the propeller cavitation means that the propeller is working abnormally, this can cause vibration.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSSP 620.23 Pur s-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | noise due to propeller operation on ships |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7867.5 Noise V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM751 Resistance and propulsion of ships V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM753 Propellers |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | purwanto edy |
Date Deposited: | 04 Jan 2022 02:33 |
Last Modified: | 04 Jan 2022 02:33 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/61880 |
Actions (login required)
View Item |