Karakteristik Dosimter Dari Batu Agate Untuk Dosimeter Dosis Tinggi

Haliq, Ridhwan (2015) Karakteristik Dosimter Dari Batu Agate Untuk Dosimeter Dosis Tinggi. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2713201908-Master_Theses.pdf]
Preview
Text
2713201908-Master_Theses.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of 2713201908-Paper.pdf]
Preview
Text
2713201908-Paper.pdf - Published Version

Download (849kB) | Preview
[thumbnail of 2713201908-Presentation.pdf]
Preview
Text
2713201908-Presentation.pdf - Presentation

Download (2MB) | Preview

Abstract

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensial kekayaan alam
yang melimpah termasuk batu mulia. Salah satu batu mulia itu adalah agate, yang
sering digunakan sebagai perhiasan. Seperti batu mulia lainnya, seperti jesper,
amethyst, topaz, jade and onyx, Agate pada umumnya memiliki komposisi kimia
SiO2. Batuan yang telah disebutkan sering digunakan sebagai material dosimeter
dosis tinggi. Namun begitu penelitian menggunakan batu agate sebagai material
untuk dosimeter dosis tinggi jarang digunakan. Untuk itu pada penelitian ini
perbedaan warna pada batu agate yang berasal dari Kalimantan Timur dijadikan
serbuk dan dicampur dengan polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon) yang
diaplikasikan sebagai dosimeter dosis tinggi. Agate coklat, Agate Kuning Tua,
Agate Abu-abu, dan Agate Abu-abu Tua digunakan sebagai material dosimeter.
Hasil pencampuran kemudian di kompaksi menjadi pellet dengan diameter 4mm
dan di annealing pada temperatur 200°C, 300°C dan 400°Cselama 1 jam.
Kemudian pellet di ditembak oleh dosis radiasi tinggi 0.1 kGy, 1 kGy, dan 10 kGy
dengan menggunakan sumber radiasi 60CO. material tersebut sudah dilakukan
karakterisasi oleh XRD, SEM, FTIR, EDXS, dan NAA. Dikorelasikan antara
struktur material dan karakterisasi material dosimeter yang kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil data XRD dan EDAX menunjukan komposisi kimia dari
batu agate adalah SiO2. NAA mengidentifikasi kandungan unsur radioaktif (pada
level ppm) didalam batuan agate, seperti Uranium (U), Stibium (Sb), Cesium (Cs)
dan Hafnium (Hf). Elemen radioaktif berdampak terhadap performan dari
dosimeter. Agate abu-abu gelap memiliki kandungan radioaktif yang besar
diantara empat material lainnya. Untuk itu, agate tersebut memiliki sensitifitas dan
respon terhadap radiasi yang paling tinggi. Disamping itu juga menunjukan hasil
yang rendah pada Coefficient Variation (CV) dan Residual value sesuai untuk
thermoluminescene dosimeter (TLD). ========== Indonesia is a countrist having abundant potential natural resources
including precious stones. One’s of the precious stones is agate, that is often used
as jewelry .As any other precious stones, such as jasper, amethyst, topaz, jade and
onyx, agate mainly consists of SiO2 chemical compound. The formerly mentioned
stones have been reported as high dose dosimeter. however experiment using
agate stone as a material for dosimeter was rarely reported. Therefore in this
research different colored agate stones from Borneo mines were powdered and
mixed with polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon) to be applied as a high dose
dosimeter. Brown agate, dark yellow agate, grey agate, and dark grey agate were
used as dosimeter materials. The mixture was then compacted into pellets with a
diameter of 4 mm and annealed at 200°C, 300°C and 400°C for 1 hour. The
pellets were then exposed to high dose radiation of 0.1 kGy, 1 kGy, and 10 kGy
using 60Co radiation source. These Dosimeter materials have been characterized
by XRD, SEM, FTIR, EDXS, and NAA. The correlations between material
structures and dosimetric characteristics were then analyzed.
Based on the resulted data XRD and EDAX confirmed the chemical
content of agate stones was SiO2. The NAA could detect the presences of small
amount of radioactive elements (in level of ppm) in the agate stones, such as
Uranium (U), Stibium (Sb), Cesium (Cs) and Hafnium (Hf). The radioactive
elements were responsible for the dosimetric performance of the dosimeter. Dark
grey agate had the highest radioactive contents among the four samples.
Therefore, it showed the highest sensitivity and response towards radiation.
Besides it also showed the smallest coefficient variation (CV) and residual value
making it suitable for thermoluminescent dosimeter (TLD).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTMt 620.118 Hal k
Uncontrolled Keywords: Thermoluminescent; Agate; Dosimeter
Subjects: Q Science > QC Physics > QC795.5 Radioactivity and radioactive Instruments and apparatus (General)
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 27 Mar 2019 04:12
Last Modified: 27 Mar 2019 04:12
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/62602

Actions (login required)

View Item View Item