Arianti, Putri Solichah Destri and Kharisma, Nurul (2019) Pra Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02211540000067-Undergraduate_Thesis.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya gas alam. Cadangan gas alam Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Alam, cadangan gas alam Indonesia pada 2015 tercatat sebesar 151,33 trilliun standard cubic feet (TSCF) yang terdiri dari 97,99 TSCF cadangan terbukti dan 53,34 TSCF adalah cadangan potensial. Dengan tingkat produksi gas alam saat ini, diperkirakan ketersediaan cadangan gas alam Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan gas alam hingga 40 tahun ke depan. Cadangan gas alam Indonesia masih menempati posisi ke-14 dari negara yang memiliki cadangan gas terbesar dunia. Hal tersebut jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 3,59 milliar barel. Dengan tingkat produksi minyak bumi saat ini, cadangan minyak Indonesia akan habis dalam waktu 12 tahun ke depan. Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas baik industri yang menghasilkan bahan jadi maupun industri yang menghasilkan bahan setengah jadi. Pembangunan industri kimia yang menghasilkan produk kimia ini sangatlah penting karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor barang tersebut, termasuk diantaranya adalah metanol. Methyl alcohol atau yang lebih dikenal dengan metanol (CH3OH) merupakan salah satu bahan kimia organik yang sangat penting. Metanol merupakan senyawa alkohol yang paling sederhana. Kereaktifan dari senyawa ini ditentukan oleh gugus fungsionalnya. Pada suhu kamar, metanol mempunyai sifat berwujud liquid bening dan jernih, mudah menguap dan mudah terbakar, merupakan pelarut polar, larut dalam air, etanol, dan eter. Selain itu bersifat racun jika dihirup yang dapatmenyebabkan kebutaan. Sifat fisik yang dimiliki oleh metanol antara lain mempunyai titik didih 64.7oC dan berat jenis 0.7866 g/ml. Dengan sifat yang dimilikinya itu, maka bahan kimia ini digunakan sebagai bahan bakar, untuk bahan baku pembuatan formaldehyde, MTBE, dan Asam asetat, sebagai bahan aditif, dan sebagai bahan pengolahan limbah. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan metanol di Indonesia semakin meningkat. sekitar 70% dari produksi metanol di dunia, digunakan sebagai bahan baku sintesis bahan kimia lainnya. Secara keseluruhan, permintaan global untuk metanol diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 9,8% dari 2010 sampai 2015. Cina telah menjadi negara terbesar yang mengkonsumsi metanol, dan akan meningkatkan pangsa konsumsi dunia hampir 41% pada tahun 2010 sampai 54% pada tahun 2015. Industri Metanol merupakan salah satu industri kimia yang berprospek di Indonesia. Dua perusahaan yang memproduksi metanol di Indonesia mencapai kapasitas total 990.000 ton/tahun. Dua perusahaan itu adalah PT. KMI Indonesia dan PT. Medco Metanol Bunyu. Keduanya menggunakan gas alam sebagai bahan baku. Pada bulan Maret tahun 2009 yang lalu, kegiatan produksi Kilang Metanol Bunyu (KMB) yang dikelola oleh anak perusahan PT. Medco Energi Internasional tbk, PT. Medco Metanol Bunyu dihentikan karena minimnya pasokan gas. Namun, kebutuhan metanol di Indonesia belum dapat terpenuhi oleh kedua perusahaan ini sehingga masih harus mengimport dari luar negeri. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun dengan kapasitas produksi 350.000 ton/tahun. Berlokasi di Tandjung Paraparangatan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proses pembuatan metanol dari gas alam ini terbagi menjadi empat bagian proses utama yaitu :
Pre-treatment gas alam : tahap dilakukannya berbagai macam perlakuan agar feed sesuai dengan kondisiyang dibutuhkan agar tidak mencemari katalis di proses-proses selanjutnya
Preparasi syn gas : terbentuknya syn gas
Proses sintesa metanol : mereaksikan CO dan CO2 dengan H2O untuk membentuk metanol
Purifikasi metanol : memurnikan hasil metanol dengan menggunakan kolom distilasi untuk menghasilkan metanol dengan kemurnian min 99,9%
Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 40% biaya investasi dan pinjaman jangka pendek sebesar 60% biaya investasi. Berdasarkan analisa ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 26% dengan bunga sebesar 10,25% per tahun dan laju inflasi 3,6%. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 4,6 tahun dan titik impas (BEP) sebesar 26,81% melalui cara linear. Umur dari pabrik selama 10 tahun dan masa konstruksi 2 tahun. Untuk memproduksi metanol sebanyak 350.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi per tahun (TPC) sebesar Rp 1.000.499.244.529, biaya investasi total Rp 1.021.296.588.298 dan total penjualan sebesar Rp 1.821.806.000.000. Dengan melihat aspek penilaian analisis ekonomi dan teknisnya, maka pabrik metanol dari gas alam ini layak untuk didirikan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSK 661.82 Ari p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Gas Alam, Metanol, Pabrik |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Putri Solichah Destri Arianti |
Date Deposited: | 14 Oct 2024 02:59 |
Last Modified: | 14 Oct 2024 02:59 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/64464 |
Actions (login required)
View Item |