Widya, Vidia (2019) Analisis Sistem Penjualan Dan Persediaan Omnichannel Untuk Memenuhi Kebutuhan Fungsional (Studi Kasus: GIYOMI.ID). Other thesis, Institut Teknonologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
05211540000013-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Sistem penjualan dan persediaan menempati posisi penting pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dengan menggunakan sistem tersebut pelaku bisnis dapat terbantu dalam mengelola operasional penjualan. Bentuk sistem tersebut pun mengalami perubahan dari sistem tradisional hingga sekarang menjadi sistem penjualan dan persediaan omni-channel yang menyebar di pasaran. Permintaan pelanggan yang tinggi menuntut UMKM untuk berevolusi terhadap sistem penjualan dan persediaan yang digunakan. Adanya sistem penjualan dan persediaan omni channel yang dapat mengintegrasikan lebih dari satu channel penjualan untuk mencapai kinerja yang lebih baik merupakan salah satu kebutuhan fungsional bagi UMKM. Giyomi merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak dibidang pakaian berdomisili di Surabaya dan Malang yang menerapkan sistem penjualan dan persediaan online. Sistem yang digunakan saat ini merupakan sistem penjualan dan persediaan omni-channel berbasis website. Sistem tersebut digunakan oleh admin yang menggunakan sistem tersebut pada level operasional seperti proses penjualan dan pemilik dari Giyomi yang menggunakan sistem tersebut pada level taktis seperti proses pemantauan penjualan.
Akan tetapi, setelah menggunakan sistem tersebut masih ada beberapa fungsionalitas yang dirasa kurang dalam mendukung proses penjualan dan persediaan dari Giyomi. Salah satunya yaitu fungsionalitas pemantauan penjualan pada dashboard yang berpengaruh pada omset penjualan Giyomi dan kinerja dari level taktis yaitu pemilik Giyomi (Mas Yudha). Oleh sebab itu, Giyomi menyadari pentingnya terbuka terhadap pilihan lain seperti membuat sistem baru yang dapat membantu Giyomi dalam permasalahan tersebut. Akan tetapi, pertimbangan biaya menjadi masalah utama bagi Giyomi untuk memilih dua alternatif yaitu bertahan untuk tetap menggunakan sistem saat ini atau membuat sistem baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Ketidaksesuaian antara fungsional yang dibutuhkan dengan fungsional sistem yang digunakan saat ini. Hasil analisis Ketidaksesuaian yang telah didapatkan akan dilanjutkan untuk melakukan perhitungan Cost-Benefit Analysis dari kedua alternatif tersebut.
Penggalian kebutuhan fungsional dilakukan melalui teknik wawancara secara langsung terhadap pihak Giyomi. Kemudian dianalisis menggunakan Misfit Analysis. Berdasarkan hasil Misfit Analysis, kesenjangan fungsional ditemukan pada level proses sebanyak dua kesenjangan, level fungsional sebanyak satu kesenjangan dan pada level output sebanyak sebelas kesenjangan. Selanjutnya, melakukan analisis biaya keuntungan antara tetap menggunakan sistem saat ini atau membuat sistem baru dengan software house. Analisis biaya keuntungan dilakukan dengan menggunakan Cost-Benefit analysis yang menghasilkan alternatif kedua (membuat sistem baru) sebagai alternatif terbaik untuk Giyomi karena memiliki nilai Benefit-Cost Ratio tertinggi untuk setiap kondisi. Pada salah satu kondisi yaitu kondisi ketiga dimana perhitungan dilakukan untuk periode selama 5 tahun dengan biaya intangible terendah, nilai Benefit-Cost Ratio untuk alternatif kedua (membuat sistem baru) sebesar 2,7 sedangkan nilai Benefit-Cost Ratio untuk alternatif pertama (tetap menggunakan Jubelio) sebesar 0,3. Oleh sebab itu, berdasarkan perhitungan biaya dan manfaat tersebut dapat disimpulkan bahwa alternatif kedua (membuat sistem baru) merupakan alternatif terbaik untuk Giyomi.
==================================================================================================================================
Sales and supply system play a big role in the UMKM, by using said system the business owner could manage the sales operation more easily. This system has undergone changes from traditional system into omni-channel sales and supply system that is commonly used nowadays. High customer's demands require UMKM to update the current sales and supply system. The omni channel sales and supply that can integrate more than one sales channel to achieve better performance is one of the functional requirements for UMKM. Giyomi is one of the UMKM engages in clothing retail, located in Surabaya and Malang which applies online based sales and supply system. The system they are currently using now is a website-based omni-channel sales and supply system. This system is used by an admin that is using the system on on operational level, like sales process, and the owner of Giyomi that is using the system on tactical level, like sales monitoring. But after using this system, there are still some functionality that are considered lacking to support the sales and supply process of Giyomi.
One of them is a sales monitoring functionality on the dashboard which affects Giyomi's sales turnover and the performance on the tactical level, in this case is the owner (Mas Yudha). Hence, Giyomi realized the importance of being open to other option such as creating new system that could help them in that matter. However, consideration of costs becomes a major problem for Giyomi to choose between 2 alternatives, namely to stay using the current system or to create a new system.
This study aims to analyze the gap between the required functionality with the currently used functionality. The result of gap analysis that has been obtained will be used to perform Cost-Benefit analysis from the two alternatives. Excavation of functional needs is done through direct interview techniques with Giyomi. Then analyzed using Misfit Analysis. Based on the results of the Misfit Analysis, functional gaps that are found at the process level are two gaps, at functional level is one gap and at the output level are eleven gaps. After that, the cost benefit analysis is done between the first alternative, continue using the current system and the second alternative, building a new system with software house. Cost-Benefit analysis produces the second alternative (making a new system) as the best alternative for Giyomi because it has the highest Cost-Benefit Ratio value for every possible condition. For example, in the calculation for third condition (period of 5 years with the lowest intangible costs), the value of Benefit-Cost Ratio for the second alternative (making a new system) is 2.7 while the Benefit-Cost Ratio for the first alternative (continue using Jubelio) is 0.3. Therefore, based on the calculation of costs and benefits it can be concluded that the second alternative (making a new system) is the best alternative for Giyomi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSSI 658.403 801 1 Wid a-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Sistem penjualan dan persediaan; Misfit Analysis; Cost-Benefit Analysis; Omni channel |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD55 Inventory control T Technology > T Technology (General) > T58.6 Management information systems |
Divisions: | Faculty of Information Technology > Information System > 57201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Vidia Widya |
Date Deposited: | 23 May 2023 04:06 |
Last Modified: | 23 May 2023 04:06 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/64680 |
Actions (login required)
View Item |