Kurniawan, Yohanes Candra (2019) Perencanaan Distribusi Air Minum dengan Pemanfaatan Air Umbulan di Surabaya Barat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211540000089-Undergraduate_Theses.pdf Download (11MB) | Preview |
Abstract
Mata Air Umbulan merupakan mata air yang terletak pada Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Mata Air Umbulan memiliki debit sebesar 5000 L/detik. Berdasarkan KPS-SPAM Umbulan, air Umbulan akan dimanfaatkan sebagai air minum. Debit yang akan dimanfaatkan untuk air minum sebesar 4000 L/detik dengan dibagi ke lima kabupaten/kota. Kota Surabaya sebagai salah satu penerima Air Umbulan mendapatkan jatah debit sebesar 1000 L/detik. Air dari Umbulan akan disambungkan langsung ke jaringan distribusi air minum PDAM Kota Surabaya melalui unit offtake. PDAM Surabaya akan membangun dua buah offtake yang terletak pada Alas Malang dan Ketegan. Masing-masing offtake akan menampung air sebesar 500 L/detik. Berdasarkan laporan KPS-SPAM Umbulan, air Umbulan dijual secara curah sebesar Rp3.300,00/m3 pada tahun 2019. Harga jual akan naik setiap tahunnya sebesar 5,53 %. Tarif air minum PDAM Kota Surabaya rata-rata sebesar Rp2.780,00/m3. Perbedaan harga jual air minum PDAM Kota Surabaya dengan harga beli air Umbulan membuat PDAM Kota Surabaya harus melakukan perencanaan penggunaan air Umbulan. Dalam perencanaannya, PDAM Kota Surabaya akan membuat jaringan khusus yang dilayani hanya dengan air Umbulan pada offtake Alas Malang. Pelanggan pada zona yang dilayani oleh offtake Alas Malang akan memiliki tarif air yang lebih tinggi dari daerah lain. Untuk menjaga kualitas air Umbulan, distribusi air Umbulan harus dilakukan secara terpisah. Ada dua alternatif perencanaan pada daerah perencanaan untuk mendistribusikan air Umbulan. Alternatif pertama ialah dengan mengisolasi daerah perencanaan dan memanfaatkan pipa eksisting. Alternatif kedua adalah dengan mendistribusikan air Umbulan dengan pipa baru dengan kualitas food grade. Kedua alternatif memiliki dampak ke pola aliran air di jaringan Surabaya Barat. Untuk menjaga kualitas air Umbulan, perlu dilakukan perawatan pipa berupa penggelontoran. Penggelontoran dilakukan secara berkala untuk beberapa segmen pipa. Pada alternatif perencanaan pertama terdapat 48 buah segmen pipa yang harus digelontor secara berkala. Untuk Alternatif kedua terdapat dua buah segmen pipa yang harus digelontor secara berkala. Penduduk di wilayah perencanaan masih ragu-ragu untuk menggunakan air Umbulan sebagai air minum. Kebanyakan penduduk beralasan tidak percaya dengan kualitas air PDAM. Namun, penduduk di wilayah perencanaan bersedia membayar lebih saat menggunakan air Umbulan. Besarnya kenaikan harga tidak lebih dari Rp50.000,00 per bulan. Dengan menggunakan air Umbulan, PDAM Kota Surabaya tidak akan mengalami kerugian sampai tahun 2023 walaupun tidak menaikkan harga jual air. Namun, apabila harga jual air ditingkatkan, PDAM Surabaya tidak akan mengalami kerugian hingga tahun 2030.
===============================================================================================================================
Umbulan spring water is located in Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Umbulan spring water’s flow is 5000 L/s. According to KPS-SPAM Umbulan, Umbulan water will be used as drinking water. Umbulan water will be used as drinking water as much as 4000 L/s and be distributed into five cities. Surabaya as one of Umbulan water user will get 1000 L/s. Umbulan water will be distributed directly into PDAM Kota Surabaya’s tap water distribution system by offtake unit. PDAM Kota Surabaya will build two offtake. Every single offtake will collect 500 L/s. According to KPS-SPAM Umbulan report, Umbulan water will be sold in bulk in Rp3.300,00/m3 on 2019. The price will rise by 5,53% annually. PDAM Kota Surabaya tap water average rates are Rp2.780,00/m3. The difference between Umbulan water price and PDAM Kota Surabaya tap water rates makes PDAM Kota Surabaya make a design of Umbulan water usage. In design, PDAM Kota Surabaya will make a special area that will use only Umbulan water as tap water. Customers in that special area can get higher rates. To maintain the quality, Umbulan water must be distributed separated with PDAM Water. There are two alternatives plan to distribute Umbulan water. First alternative is by isolating distribution pipe in planning area. Umbulan water will be distributed by using existing pipe. Second alternative is by using new food grade pipe without isolating existing pipe. These two alternatives affect water flow pattern in West Surabaya. To maintain the quality of Umbulan water, distribution pipe must be flushed periodically. There are 48 pipe segments in first alternative must be flushed at least twice in a year. In second alternative, there are two pipe segments must be flushed at least twice in a year. Customers in the planning area still doubt the quality of Umbulan water. Mostly, customers in that area do not believe that Umbulan water can be drunk directly. But, customers in that area are willing to pay higher rate as long as it is not increasing more than Rp50.000,00 monthly. By using Umbulan water and not rising tap water’s rates, PDAM Kota Surabaya will not get deficit until 2023. But, if PDAM Kota Surabaya increase tap water’s rate, PDAM Surabaya will not get deficit until 2030.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Air minum, jaringan distribusi, operasional air Umbulan, PDAM Kota Surabaya, Surabaya Barat |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD233 Water consumption T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Yohanes Candra Kurniawan |
Date Deposited: | 18 Jul 2024 03:29 |
Last Modified: | 18 Jul 2024 03:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/66184 |
Actions (login required)
View Item |