Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan PDRB Per Kapita Menggunakan Analisis C-Means, Fuzzy C-Means (FCM), dan Fuzzy C-Shell (FCS)

Distian, Veroni (2019) Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan PDRB Per Kapita Menggunakan Analisis C-Means, Fuzzy C-Means (FCM), dan Fuzzy C-Shell (FCS). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 06211745000006-Undergraduate_Theses.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

PDRB per kapita Provinsi Sumatera Barat tahun 2013-2017 mengalami fluktuatif. Dalam hal ini beberapa daerah seperti Kota Bukitinggi, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang memiliki PDRB per kapita jauh lebih tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya. Kota Bukittinggi memiliki PDRB per kapita tertinggi, yaitu sebesar 58,78 juta rupiah, diikuti oleh Kota Padang sebesar 58,13 juta rupiah, dan Kota Padang Panjang sebesar 57,78 juta rupiah. Hal ini mengindikasi bahwa terjadinya ketimpangan perekonomian antar daerah di Sumatera Barat. Padahal setiap daerah memiliki potensi masing-masing yang bisa ditingkatkan. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan kabupaten/kota berdasarkan PDRB per kapita untuk membantu dalam mempermudah pemerintah dalam mengambil kebijakan kedepannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah C-Means, Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy C-Shell (FCS) dan variabel yang digunakan adalah 17 sektor ekonomi pada PDRB berdasarkan lapangan usaha dengan tahun dasar 2010. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa Kota Bukittinggi, Kota Padang, dan Kota Sawahlunto memiliki cluster masing-masing dan memiliki karakteristik PDRB per kapita yang berbeda dengan daerah lain.
==================================================================================================================================
Per capita GRDP of West Sumatra Province in 2013-2017 has fluctuated. In this case, several regions, such as Bukitinggi Municipality, Padang Municipality, and Padang Panjang Municipality have higher per capita GRDP than other regency/municipality. Bukittinggi Municipality has the highest per capita GRDP, which is equal to 58.78 million rupiahs, followed by Padang Municipality at 58.13 million rupiahs, and Padang Panjang Municipality at 57.78 million rupiahs. This indicates that there is economic inequality between regions in West Sumatra. Even though each region has its own potential that can be increased. In this study clustering regency/municipality was based on per capita GRDP to assist in facilitating the government in taking policy in the future. The method used in this study is C-Means, Fuzzy C-Means (FCM) and Fuzzy C-Shell (FCS) and the variables used are 17 economic sectors on GRDP based on business field with the base year 2010. Based on the analysis obtained that the Bukittinggi Municipality, Padang Municipality, and Sawahlunto Municipality have their own clusters and have characteristics of per capita GRDP that are different from other regions.

Item Type:	Thesis (Other)
Additional Information:	RSSt 519.53 Dis p-1 2019 3100019082884
Uncontrolled Keywords:	C-Means, Fuzzy C-Means (FCM), Fuzzy C-Shell (FCS), PDRB.
Subjects:	Q Science > QA Mathematics > QA248_Fuzzy Sets Q Science > QA Mathematics > QA278 Cluster Analysis. Multivariate analysis. Correspondence analysis (Statistics)
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Veroni distian
Date Deposited:	07 Nov 2025 03:29
Last Modified:	07 Nov 2025 03:29
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/67078

Actions (login required)

View Item