Pembuatan DEM (Digital Elevation Model) Menggunakan Metode TIN, IDW, Dan Kriging Dari Data Foto Udara - Creating DEM (Digital Elevation Model) From Aerial Photo Using TIN, IDW, And Kriging Method

Arfaini, Juwita (2016) Pembuatan DEM (Digital Elevation Model) Menggunakan Metode TIN, IDW, Dan Kriging Dari Data Foto Udara - Creating DEM (Digital Elevation Model) From Aerial Photo Using TIN, IDW, And Kriging Method. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3512100056-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
3512100056-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Digital Elevation Model (DEM) atau Model Ketinggian Dijital merupakan suatu model yang merepresentasikan topografi suatu permukaan. Salah satu sumber data yang digunakan untuk membuat model ketinggian dijital ini adalah menggunakan sebaran titik-titik yang memuat informasi koordinat tiga dimensi yaitu x, y, dan z di permukaan bumi. Pengambilan data sebaran titik ini dapat dilakukan melalui foto udara stereo yaitu foto udara yang saling bertampalan sehingga memberikan efek tiga dimensi yang kemudian dapat diambil informasinya.
Proses yang dilakukan untuk membuat sebaran titik ini kemudian disebut Stereoplotting yaitu ekstraksi data secara stereoskopis. Sebaran titik-titik yang kemudian disebut dengan mass point ini kemudian diinterpolasi menggunakan metode TIN, IDW, dan Kriging sehingga dapat diketahui perbedaan model DEM dari masing-masing metode yang diproses menggunakan sumber data yang sama. Dari hasil interpolasi tersebut selanjutnya dilakukan analisa hasil dari elevasi setelah dilakukan interpolasi sehingga diketahui presentasenya.
Metode TIN dan IDW memiliki kemiripan dengan memberikan presentasi yang hampir sama pada tiap-tiap kelas ketinggian, sedangkan metode Kriging lebih menampilkan hasil korelasi dari titik-titik dengan radius tertentu sehingga permukaannya tidak ada yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Elevasi terkecil dan terbesar terdapat pada metode TIN yaitu sebesar 58,674 meter dan 107, 638 meter. Sementara itu, presentase persebaran ketinggian diklasifikasikan dalam 11 kelas dengan masing-masing intervalnya 5 meter. Persebaran terbesar terdapat pada range 72 – 77 meter. Dari hasil pembuatan DEM kemudian dibuat RMSE nya dengan membandingkan antara elevasi pada metode TIN, IDW, dan Kriging dengan DEM dari TerraSAR-X. Nilai yang memenuhi standar perhitungan RMSE adalah TIN dan IDW karena kurang dari sama dengan 1 meter sesuai standar RMSE dari ASPRS. Pembuatan DEM paling baik adalah menggunakan metode TIN karena memiliki RMSE terkecil yaitu 0,477 meter.
========================================================================================================================
Digital Elevation Model (DEM) is a model that represents topography of an area. One of data that is used for making this model is mass point that has information about x, y, and z coordinate above the earth surface. Data for mass point is taken from stereo aerial photo, a pair of aerial photo that overlapping one and other so it give 3D effects from which the information could be extracted.
The process to extracting data from stereo photo is called stereo plotting or extracting data through stereoscopic way. After the mass point already extracted, the information will be interpolated using TIN, IDW, and Kriging methods so it would be known the differences of DEM from each methods that use the same mass point’s data. The next step is doing analysing from interpolated elevation of DEM for getting the percentage of it.
TIN and IDW have similar characteristics by giving almost same percentage in each height class, otherwise Kriging shows the value of correlation from points in certain radius so the surface is calculated close to mean of height in each location. It causes Kriging has the lowest standard deviation among those three methods. TIN has the lowest and also the highest elevation from all methods as 58,674 meters and 107,638 meters. Meanwhile, elevation are divided into 11 range each range has interval of 5 meters. The highest number of elevation placed in 72 – 77 meters. The other calculation came from RMSE. It’s calculated between the elevation of each method in creating DEM, TIN, IDW, and Kriging, and the elevation that is derived from DEM TerraSAR-X. The result shows that TIN and IDW fulfils the standard of RMSE from ASPRS, less or same with 1 meter. In this research, TIN has the lowest RMSE value of all by giving 0,477 meter.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSG 006.312 Arf p
Uncontrolled Keywords: DEM, Foto Udara, TIN, IDW, Kriging, DEM, Aerial Photo, TIN, IDW, Kriging
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA76.9.D343 Data mining. Querying (Computer science)
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Geomatics Engineering
Depositing User: ansi aflacha
Date Deposited: 02 Dec 2019 07:14
Last Modified: 02 Dec 2019 07:14
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/72147

Actions (login required)

View Item View Item