Kajian Spatial Mismatch pada Pergerakan Komuting Sidoarjo-Surabaya

Bahar, Teddy Kurniawan (2020) Kajian Spatial Mismatch pada Pergerakan Komuting Sidoarjo-Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211540000093-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
08211540000093-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kota Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan tentunya telah dikenal sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi di Jawa Timur. Semakin bertambahnya jumlah populasi penduduk dan lahan yang semakin berkurang menyebabkan sulitnya mencari tempat tinggal yang layak bagi penduduk yang bekerja di Surabaya. Fenomena urbanisasi menuju kawasan pinggiran perkotaan pun mulai terjadi, salah satu yang terdampak ialah Kabupaten Sidoarjo. Adanya ketidakcocokan tempat tinggal dan tempat bekerja mengindikasikan adanya spatial mismatch yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Indikasi ini akan berdampak pada pola pergerakan komuting antara Sidoarjo menuju Surabaya. Penelitian ini akan mengidentifikasi hubungan yang terjadi antara spatial mismatch terhadap pergerakan komuting. Penelitian melalui tiga tahap analisis. Tahap pertama akan mendeskripsikan pergerakan yang terjadi dari Sidoarjo menuju Surabaya terkait tujuan perjalanan, jarak tempuh, waktu tempuh, biaya perjalanan dan moda kendaraan menggunakan analisis deskriptif. Tahap kedua ialah penghitungan spatial mismatch index di kecamatan asal pergerakan di Sidoarjo dan kecamatan tujuan pergerakan di Surabaya menggunakan persamaan dissimilarity index. Tahap ketiga ialah menganalisa hubungan yang ada pada tiap variabel pergerakan komuting dan dikaitkan pula dengan angka spatial mismatch index melalui analisis korelasi Pearson dan crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi cukup kuat secara signifikan antara indeks spatial mismatch di kawasan pusat (Kota Surabaya) dengan jumlah komuter. Semakin tinggi nilai SMI di kawasan pusat, semakin tinggi pula potensinya menjadi lokasi tujuan bekerja. Selanjutnya, nilai indeks spatial mismatch di kawasan pinggiran (Kabupaten Sidoarjo) memiliki keterkaitan signifikan dengan jumlah pergerakan komuting yang menempuh jarak perjalanan panjang. Artinya, semakin besar nilai indeks spatial mismatch maka semakin besar jumlah komuter yang menempuh jarak perjalanan panjang. Pergerakan komuting dengan jarak yang panjang ini memiliki korelasi signifikan secara positif terhadap biaya dan waktu tempuh pergerakan. Sedangkan moda kendaraan hanya memiliki hubungan dengan biaya perjalanan
=================================================================================================================================
Surabaya is core city in the metropolitan area that has been recognized as a social and economic hub in East Java. The population increase and limited land become the main factor on how hard on finding a residence for the workers in Surabaya. Phenomenon of suburbanization in Sidoarjo Regency as a fringe area of Surabaya city center has been existed. The mismatch between the location in which people staying and working indicates a spatial mismatch happens in Sidoarjo Regency. This indication would give an impact on commuting travel between Sidoarjo to Surabaya. The study will identify the relationship between spatial mismatch and commuting travel. The study consists of three steps of analysis. First, identification of the travel pattern from Sidoarjo to Surabaya related to travel destination, travel distance, travel time, travel cost and travel mode. Second, the Spatial Mismatch Index (SMI) measurement based on dissimilarity index formulation. Third, correlation analysis between each travel pattern variables and spatial mismatch index through Pearson Bivariate and Crosstab analysis. The study results three findings. First, there is a mid-strong significant correlation between SMI value in Surabaya and the number of commuter to reach each destination in Surabaya. Higher the SMI value means also higher the potential being the commuter’s destination. Second, SMI value in Sidoarjo also has a significant correlation with travel distance. It means higher the SMI value in fringe area then the amount of commuter with high travel distance also increases. Third, commuting travel with long-distance correlates positively with travel time and costs. Meanwhile, travel mode only correlates with travel costs.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSPW 711.4 Bah k-1 2020
Uncontrolled Keywords: Metropolitan, Kawasan Pinggiran-Pusat, Komuting, Spatial Mismatch
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Teddy Kurniawan Bahar
Date Deposited: 03 Apr 2024 04:25
Last Modified: 03 Apr 2024 04:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/73542

Actions (login required)

View Item View Item