Koesdinar, Ari Akhmad (2020) Alokasi Jumlah Petugas Penagihan Yang Optimal Berdasarkan Beban Kerja di PT PLN (Persero) UP3 Pasuruan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.
Preview |
Text
09211750016004-Master_Theses.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Piutang usaha merupakan salah satu problematika yang dihadapi oleh perusahaan yang menyediakan layanan pascabayar atau pembayaran di akhir periode. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan merupakan salah satu unit yang memiliki tunggakan yang cukup tinggi di Unit Induk Distribusi Jawa Timur. Dengan komposisi pelanggan pascabayar sebesar 53% dari 900.000 lebih pelanggan yang terdaftar, piutang yang diterbitkan setiap bulan mencapai 293 milyar Rupiah. Dari nilai tersebut, setiap bulannya lebih dari 4,5 milyar Rupiah adalah tunggakan piutang.
Beberapa upaya perbaikan sudah dilakukan oleh PT PLN (Persero) untuk meningkatkan rasio perputaran piutang, seperti sosialisasi, bekerjasama dengan pemerintah daerah, pemasangan spanduk dan lain-lain. Namun, upaya tersebut belum mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu upaya lain yang mendapatkan hasil cukup baik adalah dengan melakukan penagihan menggunakan kerjasama dengan pihak ketiga melalui petugas penagihan. Dari data yang didapat, lima dari sembilan unit layanan pelanggan di UP3 Pasuruan menyumbang tunggakan yang lebih tinggi dibandingkan unit lainnya. Hal tersebut dikarenakan petugas merasa beban kerja yang diemban terlalu berat. Untuk mengetahui apakah beban kerja petugas penagihan di lima unit tersebut memang tinggi atau tidak, maka penelitian ini dilakukan untuk mengukur beban kerja petugas penagihan menggunakan metode objektif stopwatch time study untuk menghitung FTE dan metode subjektif (NASA-TLX dan RSME). Kemudian hasil dari pemetaan beban kerja tersebut digunakan untuk mengalokasikan jumlah petugas yang optimal di satu unit layanan.
Hasil pengukuran menggunakan metode NASA-TLX didapatkan dua unit berada pada kategori “Tinggi” dan tiga unit dengan kategori “Sangat Tinggi”. Pengukuran RSME juga didapatkan hasil bahwa ke lima unit berada pada kategori “Usaha yang Dilakukan Sangat Besar”. Begitu juga dengan hasil pengukuran FTE, semua unit yang diteliti berada pada kategori “Overload”. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara FTE, RSME dan NASA-TLX.
=========================================================
Trade receivables is one of the problematics faced by the company that provides postpaid or payment services at the end of the period. PT PLN (Persero) of the Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan is one of the units that have high enough arrears in the Unit Induk Distribusi Jawa Timur. With the composition of postpaid customers of 53% from 900,000 more registered customers, receivables issued every month reached 293 billion Rupiah. From that value, each month more than 4.5 billion Rupiah is arrears receivables.
Some improvement efforts have been made by PT PLN (Persero) to increase the ratio of trade turnover, such as socialization, cooperation with local governments, the installation of banners and others. However, these efforts have not gotten optimal results. One other effort to get a good result is to undertake a billing collection using cooperation with third parties through a billing officer. From the data obtained, five of the nine customer service units in UP3 Pasuruan accounted for higher arrears than other units. This is because the officer feels the workload is too heavy. To find out if a billing officer's workload in five units is high or not, then this research is done to measure the workload of the billing personnel using objective methods using stopwatch time study to calculate FTE and subjective methods (NASA-TLX and RSME). Then the result of the workload mapping is used to allocate the optimal number of officers in one service unit.
The measurement results using the NASA-TLX method are obtained two units in the "High" category and three units with the "Very high" category. The RSME measurement also gained that the five units were in the "very great effort" category. Likewise, with the results of FTE measurements, all the units studied are in the "Overload" category. In addition, the results of this study showed a positive and significant correlation between FTE, RSME and NASA-TLX.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTMT 658.54 Koe a-1 |
Uncontrolled Keywords: | RSME, FTE, NASA-TLX, Beban Kerja |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) > H61.4 Forecasting in the social sciences H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.23 Decision making. Business requirements analysis. H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD31 Management--Evaluation |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Technology Management |
Depositing User: | MR ARI AKHMAD |
Date Deposited: | 04 Mar 2022 06:36 |
Last Modified: | 04 Mar 2022 06:36 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/73896 |
Actions (login required)
View Item |