Rahman, Cindy Nur Aziza (2020) Integrasi Transportasi Cerdas Suroboyo Bus dan Angkutan Pengumpan (Feeder) di Kota Surabaya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
TESIS CIND N A R _ 08111750050004.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Smart mobility atau transportasi cerdas merupakan salah satu dari 6 dimensi smart city. Smart mobility dapat diartikan sebagai sebuah kota dengan sistem pergerakan yang memungkinkan pencapaian tujuan dengan pergerakan yang sesedikit mungkin (less mobility), hambatan serendah mungkin (move freely), dan waktu tempuh sesingkat mungkin (less travel time). Kota surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang menerapkan smart mobility. Dalam penerapan transportasi cerdas di Kota Surabaya telah memiliki moda transportasi yang mendukung penerapan infrastruktrur ITS-ATCS yaitu suroboyo bus. Tidak cukup dengan mengandal sarana transportasi dan infrastruktur yang canggih. Salah satu prinsip transportasi cerdas yaitu adanya keterkaitan antara moda satu dengan moda yang lain. Dalam penelitian ini terdapat tiga sasaran yaitu yang pertama mengidentifikasi karakteristik transportasi cerdas dalam implimentasi integrasi multimoda suroboyo bus yang kedua merumuskan titik-titik halte dan harapan pengguna untuk pengembangan integrasi transportasi cerdas multimoda suroboyo bus dan angkutan pengumpan (feeder). Dan yang ketiga merumuskan rekomendasiintegrasi transportasi cerdas multimoda suroboyo bus dan angkutan pengumpan (feeder). Teknik analisa yang digunaka dalam peneitian ini untuk analisa deskripsi, skoring overly dan axial coding, dan triagulasi untuk sasaran tiga. Dari hasil penelitian bahwa karakteriti dalam integrasi suroboyo bus dan angkutan pengumpan 56% keberangkatan suroboyo bus dari terminal sebelum batas waktu tunggu yaitu dengan waktu tunggu rata-rata 25 menit. Dalam integrasi suroboyo bus dan angkutan pengumpan waktu henti rata-rata suroboyo bus di halte iyalah 15 detik. Fasilitas yang menunjang integrasi yaitu jembatan penyembarangan sebesar 53% . Hasil dari perioritas halte merupakan halte yang memiliki skoring tertinggi atau dapat dikatakan memiliki fasilitas yang lebih baik di banding halte lainnya dan juga memiliki LOS B dan C yaitu dapat dikatakan jalan tersebut memiliki arus stabil. Dalam penentukan rekomendasi maka karakteristik penggunaan terminal dan karakteristik penggunaan halte digunakan sebagai dasar dalam rekomendasi perkiraam mempertimbangkan perkiraan jadwal integrasi dari suroboyo bus dan angkutan pengumpang. Sedangkan karakteristik perpindah moda digunakan untuk memperbaiki fasilitas perpindahan moda sehingga pelayanan integrasi semakin baik.
=================================================================================================================================
Smart mobility or smart transportation is one of the 6 dimensions of smart city. Smart mobility can be interpreted as a city with a movement system that allows destinations with as little movement as possible (less mobility), the lowest possible obstacles (moving freely), and the shortest travel time (less travel time). The city of Surabaya is one of the cities in Indonesia that applies smart mobility. In the application of intelligent transportation in the city of Surabaya has a transportation mode that supports the application of ITS-ATCS infrastructure, namely Suroboyo bus. It is not enough to rely on sophisticated transportation facilities and infrastructure. One of the principles of intelligent transportation is the relationship between one mode with another. In this study, there are three targets, the first is to load the characteristics of intelligent transportation in the implementation of the integration of the surimoyo bus multimodal, the second formulates the stop points and user expectations for the development of the smart transportation multimodal suroboyo bus and feeder transportation, and the third consists of multimodal intelligent transportation Suroboyo bus and feeder transportation (feeder). The analysis techniques used in this study are for analysis of description, over-scoring and axial coding, and triagulation for goal three. From the results of the study that showed the character in the integration of Suroboyo bus and feed transportation 56% approved Suroboyo bus from the terminal before the waiting time limit that is with an average waiting time of 25 minutes. In the integration of Suroboyo bus and feeder transportation the average stop time of Suroboyo bus at the bus stop is 15 seconds. Supporting facilities namely the bridging bridge by 53%. The results of the shelter priority are shelters that have the highest scoring or can be provided to have better facilities compared to other stops and also have LOS B and C which can produce roads that have stable currents. Terminal Determination of traffic characteristics using the characteristics and use of basic stops that are used in the assessment of estimates While the characteristics of the mode shift is used to improve the transition facilities.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTA 388.042 Rah i-1 2020 |
Uncontrolled Keywords: | Transportasi Cerdas, Integrasi Suroboyo Bus, Headway |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Cindy Nur Aziza Rahman |
Date Deposited: | 24 Oct 2024 09:40 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 09:40 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74630 |
Actions (login required)
View Item |