Pribadi, Verina Eka Dian (2016) Pemodelan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Verina Eka Dian Pribadi. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Preview |
Text
1313030056-Undergraduate_Thesis.pdf - Published Version Download (875kB) | Preview |
Abstract
Pada tahun 2014, PDRB Provinsi Jawa Timur mencapai Rp1.540,7
triliun. Kabupaten/kota dengan peringkat enam besar yang memiliki
PDRB tertinggi pada tahun 2014 antara lain Surabaya, Sidoarjo, Gresik,
Malang, Jember, dan Banyuwangi. Diantara keenam kabupaten/kota tersebut,
Banyuwangi merupakan kabupaten yang paling kecil tetapi memiliki
laju perekonomian yang cukup pesat. Beberapa tahun terakhir
ekonomi Kabupaten Banyuwangi meningkat didorong oleh sektor pariwisata,
yang menjadi salah satu pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah.
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah setempat meliputi pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengolahan kekayaan daerah, dan pendapatan hasil usaha lain. Pendapatan
asli daerah Kabupaten Banyuwangi tahun 2014 tertinggi terjadi
di Kecamatan Pesanggaran sebesar 140,334 juta rupiah. Pemodelan dilakukan
dengan menggunakan regresi nonparametrik spline karena pola
data antara variabel respond an prediktor tidak mengikuti pola data tertentu.
Model terbaik didapatkan dari titik knot optimal berdasarkan nilai
Generalized Cross Validation (GCV) terkecil. Berdasarkan penelitian ini,
model regresi nonparametrik spline terbaik adalah dengan kombinasi knot
(1,3,2,3). Model tersebut memiliki nilai R2 sebesar 95,32 %
===================================================================================================
In 2014, PDRB of East Java province reached Rp1.540,7 trillion.
Districts/cities with the top six who have the highest GRDP in 2014 are
Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jember and Banyuwangi. Among
the six districts/cities, Banyuwangi has a small area but the rate of economy
quite rapidly. Recent years Banyuwangi economy is increase because
of tourism sector as one of income for local own source revenue. Local
own source revenue are derived from the reception area of the original
local economic resources include local taxes, levies , the processing of
regional assets , and the income generated by other businesses . The highest
Income local own source revenue of Banyuwangi in 2014 is District
Pesanggaran about 140.334 million. Modelling is done by using spline
nonparametric regression because the patterns data between the response
variable and predictor do not follow the pattern of specific data. The best
model is obtained from the point of optimal knots by smallest value of
Generalized Cross Validation (GCV). Based on this research, nonparametric
spline regression model is best with a combination of knots
(1,3,2,3). That model has a R2 value about 95.32%
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSSt 519.536 Pri p |
Uncontrolled Keywords: | GCV, Pendapatan Asli Daerah, Regresi Nonparametrik Spline, Titik knot |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression |
Divisions: | Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49401-(D3) Diploma 3 |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 13 Feb 2020 02:57 |
Last Modified: | 13 Feb 2020 02:57 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74864 |
Actions (login required)
View Item |