Wicaksono, Ramadhan Andhi (2016) Kajian Eksperimen Penggunaan Arang Basah Sebagai Media Pendingin Dalam Proses Pengiriman Buah Antar Pulau. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Preview |
Text
4212100064-Undergraduate_Thesis.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pada umumnya dalam mendistribusikan buah agar tetap
dalam kondisi segar yakni dengan menggunakan refeer container.
Penggunakan refeer container tentu membutuhkan tambahan
biaya, karena refeer container membutuhkan tambahan energi
dari penggunaan mesin pendingin di dalamnya. Sebagai alternatif
media pendingin pengganti refeer container adalah dengan
memanfaatkan arang basah untuk dijadikan kotak penyimpan
buah dengan prinsip pendinginan secara evaporative cooling.
Metode yang digunakan adalah pembuatan dan percobaan alat
hingga menganalisa hasil percobaan. Berdasarkan analisa data
yang dilakukan, jenis arang yang lebih baik untuk dijadikan kotak
penyimpan buah adalah arang jenis kayu. Dibandingkan dengan
arang jenis batok kelapa, arang kayu mampu membuat temperatur
di dalam kotak penyimpan buah lebih rendah sekitar 0,4oC.
Dengan arang kayu sejumlah 41kg hanya mampu membuat
temperatur terdingin di dalam kotak penyimpan buah senilai 28oC
di hari pertama dan temperatur tertinggi pada hari ke lima senilai
30,4oC. Penambahan jumlah arang kayu juga tidak berakibat
turunnya temperatur secara drastis. Penambahan arang kayu
menjadi sekitar 2kali lipat dari sebelumnya yakni berjumlah 80kg
membuat temperatur terendah senilai 28,1
oC di hari pertama dan
30,1oC di hari kelima. Efek yang di timbulkan dari penambahan
viii
arang kayu adalah temperatur tidak cepat naik di hari hari
berikutnya. Ditambahkannya laju aliran udara juga belum mampu
untuk membuat kondisi ideal penyimpanan buah yakni senilai
15oC. Penambahan laju aliran udara membuat temperatur
terendah senilai 27,5oC dan membuat kondisi temperatur di dalam
kotak penyimpan buah cepat naik hingga mencapai 30,6oC. Tidak
tercapainya suhu optimum penyimpanan buah pada kotak
penyimpan buah dikarenakan sistem pendingin secara
evaporative cooling paling efektif digunakan di daerah dengan
kelembapan relatif yang cukup kecil sedangkan di Indonesia
memiliki kelembapan yang cukup tinggi antara 74%-78%
=====================================================================================In general, in distributing the fruit to remain in fresh
condition by using the refeer container. The use of reefer
container would require additional costs, for reefer container
requires additional energy from the use of refrigeration in it. As
an alternative cooling media to replacement refeer container is to
use wet charcoal to be used as kotak penyimpan buah with the
principle of evaporative cooling. The method is experimental
tools to analyze the results of the experiment. Based on data
analysis, the type of charcoal is better to be kotak penyimpan
buah is the type of wood charcoal. Compared with the type of
coconut shell charcoal, wood charcoal was able to make the
temperature inside the cold storage are lower by about 0,4oC.
With some wood charcoal 41 kg only able to make the coldest
temperatures in kotak penyimpan buah valued at 28oC in the first
day and the highest temperature on day five worth 30,4oC. The
addition amount of wood charcoal is also not result in drastically
decreasing temperature. addition of wood charcoal to be about 2-
fold from the previous amount to 80kg making worth 28,1oC
lowest temperature in the first day and on the fifth day 30,1oC.
The effects of the addition of wood charcoal is not a quick
temperature rise in the next day. the addition of air flow rate also
has not been able to create ideal conditions of storage of the fruit
which is valued at 15oC. The addition of the air flow rate makes
x
the lowest temperature 27,5oC worth and make kotak penyimpan
buah temperature conditions in the fast rise until it reaches
30,6oC. Not reaching the optimum storage temperature for fruit
on kotak penyimpan buah due to cooling evaporative cooling
system is most effectively used in areas with relative humidity is
quite small, whereas in Indonesia has a fairly high humidity
between 74% -78%
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSSP 623.853 5 Wic k-1 |
Uncontrolled Keywords: | arang, kotak penyimpan buah, evaporative cooling Temperatur. |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM485 Cold storage on ships. Marine refrigeration. |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 19 Mar 2020 01:28 |
Last Modified: | 19 Mar 2020 01:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/75503 |
Actions (login required)
View Item |