STUDI PROSES PEMISAHAN BITUMEN DARI ASBUTON MENGGUNAKAN MEDIA AIR PANAS DENGAN PENAMBAHAN SOLAR DAN SURFAKTAN SODIUM LIGNO SULFONAT (SLS) SERTA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)

YUDA, TEO and SEPTYAWAN, REZA EKA (2015) STUDI PROSES PEMISAHAN BITUMEN DARI ASBUTON MENGGUNAKAN MEDIA AIR PANAS DENGAN PENAMBAHAN SOLAR DAN SURFAKTAN SODIUM LIGNO SULFONAT (SLS) SERTA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2312106015-2312106021-Abstract.pdf] Text
2312106015-2312106021-Abstract.pdf - Published Version

Download (95kB)
[thumbnail of 2312106015-2312106021-Conclusion.pdf] Text
2312106015-2312106021-Conclusion.pdf - Published Version

Download (258kB)
[thumbnail of 2312106015-2312106021-Undergraduate_Theses.pdf] Text
2312106015-2312106021-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Asbuton adalah aspal alam yang terkandung dalam
deposit batuan yang terdapat di Pulau Buton, Sulawesi
Tenggara dengan kadar bitumen 10-40%. Pemanfaatan asbuton
sebagai bahan alternatif pengganti aspal minyak dapat dilakukan
setelah proses pemisahan antara bitumen dengan mineral yang
terkandung didalamnya. Fokus dari penelitian ini adalah
pemisahan bitumen dari asbuton menggunakan media air panas
serta mempelajari pengaruh penambahan solar sebagai
penetrating agent dan surfaktan sebagai wetting agent, waktu
pengadukan, ukuran parikel, dan kecepatan putar terhadap persen
(%) recovery bitumen.
Proses penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu
digesting process dan separation process. Proses digesting
dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk berbentuk tangki
silinder dengan kapasitas 5946,375 cm³ terbuat dari stainlesssteel,
yang dilengkapi dengan pengaduk disc turbin. Tangki
pemisahan dilengkapi dengan 4 buah baffle. Proses pemisahan
dilakukan dengan cara menimbang 1000 gram asbuton dengan
persen penambahan solar yaitu 40%, 50%, dan 60% (% massa)
yang diaduk pada 1500 rpm selama 15 menit. Kemudian
ditambahkan larutan surfaktan yaitu 30%, 35%, 40% dan 45% (ratio larutan surfaktan : larutan asbuton solar ). Konsentrasi
larutan surfaktan yang digunakan adalah 0,05% dan 0,1%
(%massa) dengan konsentrasi Natrium Hidroksida 0,05%.
Penambahkan larutan surfaktan dilakukan setelah larutan
surfaktan dipanaskan hingga ±90OC. Kemudian mengaduk
dengan kecepatan putar 1500 rpm, selama 30 menit. Setelah
selesai, proses pemisahan dimulai dengan memindahkan
campuran kedalam clarifier dan menambahkan air garam 30% (%
berat). Proses pemisahan didiamkan selama 3 jam, kemudian
mengambil larutan bitumen solar yang terpisah pada bagian atas
dan melakukan pengukuran densitas untuk mengetahui persen
(%) recovery yang diperoleh.
Dari data percobaan dapat disimpulkan bahwa persen
recovery tertinggi diperoleh pada penambahan volume solar 1805
ml, larutan surfaktan 2045,5 ml dan konsentrasi surfaktan 0,05 %,
yakni sebesar 86,29 %.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSK 660.284 2 Yud p
Uncontrolled Keywords: asbuton, digesting process, separation process, air panas, surfaktan, penetrating agent, wetting agent, asbuton, digesting process, separation process, hot water, surfactant
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 08 Nov 2016 07:49
Last Modified: 24 Aug 2018 07:37
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/763

Actions (login required)

View Item View Item