Kusumaningrum, Septyana Ika (2020) Perencanaan Pondasi, Dinding Penahan Tanah, dan Oprit Jembatan yang Efisien Studi Kasus: Jembatan Ngabungan Penghubung Ponco-Jatirogo STA 131+046. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111640000015-Undergraduate_Thesis.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Jembatan Ngabungan terletak di Jalan Ahmad Yani KM 131+046 yang merupakan penghubung antara Ponco-Jatirogo. Kondisi jembatan yang sudah tua dan adanya kerusakan pada konstruksi jembatan akibat adanya gerusan air sungai pada pangkal abutment, maka perlu dilakukan pembangunan jembatan baru yang berada di sisi selatan jembatan tersebut. Selain itu, untuk mengantisipasi meningkatnya angka pertumbuhan lalu lintas, jembatan yang semula mempunyai panjang 12 m dan lebar 7m, direncanakan memiliki bentang 25,6 m dan lebar 8,5 m. Dengan sudah adanya elevasi jalan eksisting setinggi 4,9-5,7 m dari dasar sungai, elevasi oprit direncanakan akan dipertinggi sekitar 1,5-2,3 m dan lebar 9,5 m. Oprit jembatan sendiri terletak di atas tanah dominan lanau kelempungan dengan NSPT sekitar 10 pada kedalaman sekitar 5 m. Adanya daya dukung tanah dasar yang masih rendah, timbunan oprit dapat mengalami kelongsoran pada sisi oprit sehingga dapat menimbulkan bahaya pada konstruksi jembatan. Gerusan air secara terus menerus juga dapat mengakibatkan keruntuhan pada dinding penahan tanah di bawah struktur Jembatan Ngabungan.
Pada Tugas Akhir ini, struktur bawah jembatan Ngabungan direncanakan memiliki dua buah abutment, dengan menggunakan dua alternatif pondasi yaitu pondasi sumuran dan pondasi tiang pancang, sedangkan untuk dinding penahan tanah di bawah jembatan direncanakan menggunakan sheet pile beton. Penambahan oprit direncanakan memiliki dua variasi kemiringan yaitu timbunan sisi tegak dan timbunan sisi miring. Timbunan oprit sisi miring diperkuat dengan geotextile, sedangkan timbunan sisi tegak diperkuat dengan bronjong. Perkuatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan stabilitas timbunan. Pemilihan alternatif yang perencanaan yang akan dipakai akan ditinjau dari biaya material yang ekonomis.
Hasil perencanaan pondasi yang diperoleh adalah, apabila dipakai pondasi tiang dengan diameter 50 cm maka diperlukan sebanyak 24 buah dengan kedalaman 18 m. Bilamana dipakai pondasi sumuran sebagai alternative maka diperlukan diameter 200 cm sebanyak 8 buah dengan kedalaman 6 m. Perkuatan timbunan oprit miring dibutuhkan geotextile sebanyak 4 lapis, sedangkan untuk perkuatan timbunan dengan sisi tegak dibutuhkan bronjong 27 buah dengan ukuran 2 m x 1 m x 0,5 m.
Berdasarkan biaya material, perencanaan pondasi dan perkuatan timbunan oprit yang dipilih adalah masing-masing pondasi sumuran dan sisi timbunan tegak dengan menggunakan bronjong. Sedang perencanaan dinding penahan tanah dibawah jembatan menggunakan sheet pile beton dengan kedalaman 9,1 m.
==================================================================================================================
The Ngabungan Bridge is located on Jalan Ahmad Yani KM 131 + 046 which is a link between Ponco-Jatirogo. The condition of the old bridge and the damage to the bridge construction due to the scouring of river water at the base of the abutment, it is necessary to build a new bridge located on the south side of the bridge. In addition, to anticipate the increase in traffic growth rates, the bridge which was originally 12 m long and 7m wide, is planned to have a span of 25,6 m and a width of 8,5 m. With the existing elevation of the existing road as high as 4,9-5,7 m from the river bed, the elevation of the oprit is planned to be increased by around 1,5-2,3 m and 9,5 m wide. The bridge oprit itself is located on the dominant silt land of the slope with an NSPT of around 10 at a depth of about 5 m. Due to the low carrying capacity of the subgrade, the pile of oprit can experience slides on the side of the oprit so that it can cause danger to the bridge construction. Continuous scouring of water can also cause collapse in the retaining wall under the Ngabung Bridge structure.
In this Final Project, the structure under the Ngabungan bridge is planned to have two abutments, using two alternative foundations, namely the piling foundation and pile foundation, while the retaining wall under the bridge is planned to use concrete sheet pile. The addition of oprit is planned to have two slope variations namely upright sideheap and tilt side heap. The sloping
oprit side is reinforced with geotextile, while the upright side heap is reinforced with gabions. The reinforced aims to increase the stability of the embankment. The choice of alternative planning that will be used will be reviewed of economical costs.
The results of foundation planning obtained are, if a pile foundation with a diameter of 50 cm is used, 24 pieces with a depth of 18 m are needed. When an alternative pit is used as an alternative it is necessary to have a diameter of 200 cm by 8 pieces with a depth of 6 m. Strengthening the sloping oprit pile requires 4 layers of geotextile, while for strengthening the pile with the upright side it needs 27 pieces of gabion with a size of 2 m x 1 m x 0,5 m.
Based on material costs, the foundation planning and the selected oprit heap are selected for each well foundation and the side of the upright pile using gabions. While planning the retaining wall under the bridge using a concrete pile sheet with a depth of 9,1 m.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | abutment, bronjong, geotextile, oprit, pondasi sumuran, pondasi tiang, sheet pile |
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA760+ Retaining walls T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA775 Foundations. |
| Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
| Depositing User: | Septyana Ika Kusumaningrum |
| Date Deposited: | 12 Aug 2020 07:26 |
| Last Modified: | 25 May 2023 03:32 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/77828 |
Actions (login required)
 |
View Item |