Setiawan, Nouvend (2020) Recreational Maze: Reimagining Racism By Experience. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111640000077-Undergraduate_Thesis.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
Racism is a behavior whose objective is to justify an uneven distribution of rights and privileges based on inborn differences, often baseless and stereotyped. This phenomenon has created mess over the years, especially within the context of Chinese and non-Chinese in Indonesia. Then, can architecture take part in reducing if not removing racist behavior embedded within people as a result of human’s living environment where racism is often normalized?
This design project uses Plowright’s Concept Based Framework. Starting with a big idea just as stated, the design process then extracts attributes of racism to be later translated into architectural aspects using the help of analogy, metaphor, and first principle. In doing all these translations, an approach of behavioral setting is used in order to increase possibility of people acting or feeling a certain way in a built environment. This design also responds to the problem emphatically whereas user will be put in other’s shoe in the process of responding to the problem.
There are four main attributes of racism throughout the building. First is about how architectural elements can mess with people’s stereotype and prejudices, second is about how architecture can depict unfairness caused by one’s predetermined trait in respect to privilege, third is about how architecture can offend people, and last is about how architecture symbolizes people’s various reason behind racist behavior. All of these attributes are implemented in a building that serves as a place to express the intention of responding to racism. The building itself is a recreational place in a form of a maze, where the people can feel all the experience offered in a friendly atmosphere since racism itself is still a sensitive topic in Indonesia.
====================================================================================================
Rasisme adalah perilaku membenarkan tindakan tidak adil dan hak khsusus dengan hanya berlandaskan pada perbedaan bawaan (contohnya warna kulit), yang seringnya diiringin stereotype. Fenomena ini telah menyebabkan permasalahan sosial dalam masyarakat, khususnya dalam konteks masyarakat keturunan Cina di Indonesia dan masyakarat pribumi. Maka dari itu, bisakah arsitektur berperan dalam mengurangi jika tidak menghilangkan tindakan rasisme yang sudah mendarah daging dalam masyarakat karena lamanya masyarakat hidup berbarengan dengan pemakluman terhadap rasisme?
Desain ini menggunakan kerangka berpikir concept based milik Plowright. Dimulai dengan ide besar, proses desain lalu dilanjutkan dengan menentukan atribut dari rasisme yang nantinya dibawa ke dalam aspek arsitektural dengan bantuan metode analogi, metafora, dan first principle. Proses ini juga menggunakan pendekatan perilaku untuk menambah kemungkinan orang untuk melakukan/merasakan sesuatu dalam sebuah lingkungan binaan. Desain ini juga merespon masalah secara empatik dengan cara membuat penggunanya merasakan apa yang dirasakan minoritas saat terkena tindakan rasisme.
Ada empat atribut utama rasisme dalam desain ini. Yang pertama adalah bagaimana aritektur dapat bermain dengan stereotip/prasangka orang terhadap aspek arsitektural. Kedua adalah bagaimana arsitektur bisa menggambarkan ketidakadilan yang disebabkan oleh aspek di luar kendali manusia (hubungan dengan hak istimewa). Ketiga adalah bagaimana arsitektur dapat menyinggung orang-orang di dalamnya, dan yang terakhir adalah bagaimana arsitektur bisa melambangkan bagaimana manusia tidak akan bisa benar-benar tahu alasan dari dilakukannya tindak rasisme. Semua atribut ini diimplementasikan dalam sebuah bangunan sebagai wadah untuk merespon fenomena rasisme. Bangunan tersebut berbentuk labirin sebagai tempat rekreasi, di mana pengunjung akan dapat mengeksplorasi dan merasakan semua pengalaman yang ditawarkan dalam kesan/atmosfir yang akrab karena rasisme masih merupakan isu yang sensitif di Indonesia
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Chinese, Exploring, Maze, Racism |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nouvend Setiawan |
Date Deposited: | 20 Aug 2020 02:27 |
Last Modified: | 11 May 2023 08:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/79531 |
Actions (login required)
View Item |