Rahayu, Puji (2014) Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung Di Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3609100059_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Tingginya produksi jagung di KabupatenKediri per tahun rata-rata 3,3 juta kuintal dan lahan potensial jagung di Kediri mencapai 54.650 ha/tahun, seharusnya kegiatan pengolah jagung bisa dimaksimalkan Tercatat dalam Dinas koperasi, industri dan perdagangankabupaten Kediri menyebutkan bahwa jumlah Industri Kecil Menengahpengolahjagung sampai bulan Desember 2012 mencapai 25 industri. Namun, sistem pengolahan kurang maksimal dikarenakan pengembangan yang dilakukan tidak sesuai dengan potensi wilayah. Sehingga agroindustri jagung perlu dikembangkan untuk mendukung memaksimalkankegiatan pengolah jagung.Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metodeganda, yaknikualitatifdan kuantitatifdengan pendekatan rasionalistik. Jenis datakuantitatif sebagai input dalam analisa LQ dan SSA untuk menentukan wilayah potensial penghasil jagung. Sedangkan jenis data kualitatif sebagai input analisa faktor dan analisa deskriptif untuk menentukan wilayah pengembangan agroindustri, faktor yang mempengaruhi dan arahannya.Hasil dari analisa, didapatkan bahwa kecamatan Ringinrejo, Plosoklaten, Gurah, Pagu, Kayenkidul, dan Ngasem merupakan kecamatan potensial dalam penyediaan bahan baku.Untuk fokus wilayah pengembangan agroindustri didapatkan kecamatan Pagu, Gurah, Ngasem dan Kayenkidul dengan beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pendidikan tenaga kerja, usia produktif, modal dan jumlah tenaga kerja. Sehingga didapatkan arahan pengembangan agroindustri dengan fokuspengolahan berupa makanan ringan dan bahan baku industri
========================================================================================================================
The production of maize in Kediri is high. The production reachs 3,3 millions kuintals/year and the potential areas of maize is about 54.650 ha/year. Processing of maize should be maximized. Cooperative, Industry And Trade Service Kediri has been recorded that maize processing until December 2012 reached 25 micro industries. However the processing system is not maximized because the development is inappropiate with potential areas. Therefore maize agroindustry should bedeveloped in order to maximize maize processing.This research consist of qualitative and quantitative with rasionalistic approach. The Quantitative data as an input in LQ and SSA to determine where the potential areas that produce the maize. Meanwhile qualitative data as an input of factor analysis and descriptive analysis to determine where agroindustries developed, factors affecting and directions.The results of analysis said that Ringinrejo sub region, Ploso klaten sub region, Gurah sub region, Pagu sub region, Kayenkidul sub region, and Ngasem sub region are potential areas to provide raw materials. Meanwhile the potential area to develope agroindustry are Pagu sub region, Gurah sub region, Ngasem sub region and Kayenkidul sub region with the factors affection are education of labor, productive age, asset and number of labors. Therefore, the direction of agroindustry development is more priority for processing snack and raw material of industries.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSPW 338.14 Rah a |
Uncontrolled Keywords: | kawasan potensial, agroindustri jagung |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD7526 Model communities. Model industrial H Social Sciences > HG Finance > HG4028.V3 Valuation. Economic value |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ansi aflacha |
Date Deposited: | 26 Oct 2020 05:40 |
Last Modified: | 26 Oct 2020 05:40 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/82198 |
Actions (login required)
View Item |