Prediksi Potensi Deviasi Pola Ruang Permukiman Kawasan Ekonomi Khusus Berbasis Pemodelan Lahan Cellular Automata (Studi Kasus: Kawasan Mekarputih, Kabupaten Kotabaru)

Abdillah, Khairun Nisa (2021) Prediksi Potensi Deviasi Pola Ruang Permukiman Kawasan Ekonomi Khusus Berbasis Pemodelan Lahan Cellular Automata (Studi Kasus: Kawasan Mekarputih, Kabupaten Kotabaru). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211740000027_Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
08211740000027_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (7MB) | Preview
[thumbnail of 08211740000027_Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
08211740000027_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Kawasan Mekarputih sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memiliki Rencana tata ruang yang disebut dengan RDTR Kawasan Mekarputih 2020-2040 yang berfokus pada industri guna mencapai tujuan yang sudah disusun dalam RTRW. Dalam hal pelaksanaan rencana tata ruang sendiri secara umum masih banyak penyimpangan – penyimpangan yang terjadi di lapangan sehingga tidak sesuai dengan Rencana tata ruang yang sudah di susun, maka akan berpotensi terjadi perubahan penggunan lahan yang tidak terkontrol. Adanya penetapan tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mekarputih yang didukung dengan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Mekarputih serta peluang besar dari minat investor dalam berinvestasi di Kawasan Mekarputih, pastinya akan ada urbanisasi yang akan menambah kebutuhan tempat tinggal khususnya untuk kebutuhan industri. Dalam rangka mengantisipasi konversi lahan yang menyimpang serta dampak negatif yang tidak terkontrol maka dibutuhkan perencanaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dimasa mendatang. Oleh karena itu Kawasan Mekarputih memerlukan sebuah prediksi perkembangan penggunaan lahan permukiman di Kawasan Ekonomi Khusus guna memberikan gambaran perkembangan penggunaan lahan dari Rencana Detail Tata Ruan, khususnya pola ruang yang sudah direncanakan serta mengetahui potensi deviasi yang akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model spasial prediksi potensi deviasi pola ruang permukiman Kawasan Ekonomi Khusus Mekarputih, Kabupaten Kotabaru hingga tahun 2040 dengan menggunaan metode analisis cellular automata yang digunakan untuk melakukan prediksi perkembangan permukiman hingga tahun 2040, lalu ada analisis delphi dan AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam menentukan variabel yang mempengaruhi perkembangan permukiman di Kawasan mekarputih beserta bobotnya. Hasil dari penelitian ini adalah model perkembangan permukiman di Kawasan mekarputih tahun 2020-2040 dengan tingkat akurasi sebesar 95,52 % dan melihat potensi deviasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Terjadinya perkembangan permukiman yang ada di Kawasan mekarputih disebabkan oleh beberapa variabel diantara nya fasilitas Pendidikan, fasilitas perdagangan dan jasa, jalan utama, jalan lingkungan, Kawasan pabrik/industri, permukiman eksisting, serta peruntukkan ruang permukiman. Potensi deviasi yang akan terjadi apabila hasil prediksi dibandingkan dengan rencana pola ruang Kawasan Mekarputih berpotensi mengalami deviasi menjadi penggunaan lahan lain seperti fasilitas umum, hutan, industri, lahan terbuka dan lainnya seluas 337,99 Ha, terdapat peruntukkan ruang permukiman yang tidak terkonversi menjadi permukiman seluas 229,018 Ha. Sedangkan perkembangan permukiman yang sudah sesuai dengan RDTR Kawasan Mekarputih seluas 487,87 Ha. Selain itu juga diketahui bahwa kebutuhan permukiman berdasarkan prediksi hingga tahun 2040 seluas 828,09 Ha, sedangkan di rencana pola ruang Kawasan Mekarputih hanya merencanakan permukiman seluas 580,36 Ha
=======================================================================================================
The Mekarputih Zone as a Special Economic Zone has a spatial plan called the RDTR Kawasan Mekarputih 2020-2040 which focuses on industry in order to achieve the goals that have been prepared in the RTRW. In terms of implementing the spatial plan itself, in general there are still many deviations that occur in the field, so that it is not in accordance with the spatial plan that has been compiled, it will potentially lead to uncontrolled land use changes. With the determination of the Mekarputih Special Economic Zone, which is supported by the Detailed Spatial Plan for the Mekarputih Area and a great opportunity from investors' interest in investing in the Mekarputih Area, there will certainly be urbanization that will increase the need for housing, especially for industrial needs. In order to anticipate deviant land conversion and uncontrolled negative impacts, proper planning is needed according to future needs. Therefore, the Mekarputih Area requires a prediction of the development of settlement land use in the Special Economic Zone in order to provide an overview of the development of land use from the detailed Spatial Plan, especially the spatial pattern that has been planned and to know the potential deviations that will occur. This study aims to formulate a spatial model for predicting potential deviations in the space pattern settlement of the Mekarputih Special Economic Zone, Kotabaru Regency until 2040 by using the cellular automata analysis method which is used to predict settlement development until 2040, then there is a Delphi analysis and AHP (Analytical Hierarchy Process) in determining the variables that affect the development of settlements in the Mekarputih area and their weights. The results of this study are a model of settlement development in the Mekarputih area in 2020-2040 with an accuracy rate of 95.52% and look at the potential deviations that will occur in the future. The development of settlements in the Mekarputih area is caused by several variables including educational facilities, trade and service facilities, main roads, environmental roads, factory/industrial areas, existing settlements, and the designation of settlement space. The potential deviation that will occur if the prediction results are compared with the space pattern plan for the Mekarputih Area has the potential to deviate into other land uses such as public facilities, forests, industry, open land and others covering an area of 337,99 hectares, there is an allotment of settlement space that is not converted into a settlement area of 229.018 hectares. Meanwhile, the development of settlements is in accordance with the detailed spatial plan for the Mekarputih Area of 487,87 hectares. In addition, it is also known that the settlement needs based on predictions until 2040 are 828.09 hectares, while in the space pattern planning of the Mekarputih Area, only 580.36 hectares are planned.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Cellular Automata, Deviation, Land use, Settlement, Cellular Automata, Deviasi, Penggunaan lahan, Permukiman
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Khairun Nisa Abdillah
Date Deposited: 08 Aug 2021 21:17
Last Modified: 09 Oct 2024 03:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/85049

Actions (login required)

View Item View Item