Ningtyas, Risti Eka and Santoso, Samuel Bagas Wahyu (2021) Pra Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02211740000083_02211740000113-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya gas alam. Cadangan gas alam Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat. Berdasarkan data Departemen ESDM pada tahun 2016, Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar yaitu sebesar 136 TSCF dan tingkat produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF. Dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to product (R/P) mencapai 59 tahun. Prospek pertumbuhan cadangan terbukti gas masa mendatang masih tetap optimis mengingat cadangan potensial yang tersedia cukup besar yaitu 53,34 TSCF, disamping adanya kemungkinan tambahan penemuan baru dari hasil eksplorasi di masa mendatang.=
Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas baik industri yang menghasilkan bahan jadi maupun industri yang menghasilkan bahan setengah jadi. Pembangunan industri kimia yang menghasilkan produk kimia ini sangatlah penting karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor barang tersebut, termasuk diantaranya adalah metanol.
Methyl alcohol atau yang lebih dikenal dengan metanol (CH3OH) merupakan salah satu bahan kimia organik yang sangat penting. Metanol merupakan senyawa alkohol yang paling sederhana. Kereaktifan dari senyawa ini ditentukan oleh gugus fungsionalnya. Pada suhu kamar, metanol mempunyai sifat berwujud liquid bening dan jernih, mudah menguap dan mudah terbakar, merupakan pelarut polar, larut dalam air, etanol, dan eter. Selain itu bersifat racun jika dihirup yang dapat menyebabkan kebutaan. Sifat fisik yang dimiliki oleh metanol antara lain mempunyai titik didih 64.7oC dan berat jenis 0.7866 g/ml. Dengan sifat yang dimilikinya itu, maka bahan kimia ini digunakan sebagai bahan bakar, untuk bahan baku pembuatan formaldehyde, MTBE, dan Asam asetat, sebagai bahan aditif, dan sebagai bahan pengolahan limbah. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan metanol di Indonesia semakin meningkat. sekitar 80% produk metanol di Indonesia digunakan pada industri formaldehid yang menghasilkan adhesives untuk plywood dan industri wood processing lainnya.
Secara keseluruhan, permintaan global untuk metanol diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 9,8% dari 2010 sampai 2015. Cina telah menjadi negara terbesar yang mengkonsumsi metanol, dan akan meningkatkan pangsa konsumsi dunia hampir 41% pada tahun 2010 sampai 54% pada tahun 2015.
Industri Metanol merupakan salah satu industri kimia yang berprospek di Indonesia. Dua perusahaan yang memproduksi metanol di Indonesia mencapai kapasitas total 660.000 ton/tahun. Perusahaan itu adalah PT. KMI Indonesia. Perusahaan ini menggunakan gas alam sebagai bahan baku. Namun, kebutuhan metanol di Indonesia belum dapat terpenuhi oleh perusahaan ini sehingga masih harus mengimport dari luar negeri.
Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun dengan kapasitas produksi 430.000 ton/tahun. Berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur (Region V) yang memiliki cadangan gas bumi 15,35 TSCF. Proses pembuatan metanol dari gas alam ini terbagi menjadi empat bagian proses utama yaitu :
• Pre-treatment gas alam : tahap dilakukannya berbagai macam perlakuan agar feed sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan agar tidak mencemari katalis di proses-proses selanjutnya
• Preparasi syn gas : terbentuknya syn gas
• Proses sintesa metanol : mereaksikan CO dan CO2 dengan H2O untuk membentuk metanol
• Purifikasi metanol : memurnikan hasil metanol dengan menggunakan kolom distilasi untuk menghasilkan metanol murni dengan grade AA (99,85%).
Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 40% biaya investasi dan pinjaman jangka pendek sebesar 60% biaya investasi. Berdasarkan analisa ekonomi, Net Present Value sebesar Rp1.455.455.116.848 dengan WACC sebesar 11,35%, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 14,26% dengan bunga sebesar 8,25% per tahun dan laju inflasi 3%. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 6,4 tahun. Umur dari pabrik selama 10 tahun dengan masa konstruksi 3 tahun dan pengadaan alat di tahun 2022. Untuk memproduksi metanol sebanyak 430.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi per tahun (TPC) sebesar Rp3.440.085.568.855 biaya investasi total Rp2.284.696.181.341 dan total penjualan sebesar Rp3.680.580.958.000. Dengan melihat aspek penilaian analisis ekonomi dan teknisnya, maka pabrik metanol dari gas alam ini layak untuk didirikan.
=======================================================================================================
Indonesia has abundant natural resources, one of those is natural gas. Indonesia's natural gas reserves in the last 10 years have shown an increasing trend. Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2016, Indonesia has quite large natural gas reserves of 136 TSCF and the annual production level reaches 2.87 TSCF. With this composition, Indonesia has a reserve to product (R/P) of 59 years. The prospect of future growth of proven gas reserves remains optimistic considering the potential available reserves are quite large, namely 53.34 TSCF, in addition to the possibility of additional new discoveries from exploration results in the future.
The development of industry in Indonesia, especially the chemical industry from year to year has increased in quality and quantity, both industries that produce finished materials and industries that produce semi-finished materials. The development of the chemical industry that produces chemical products is very important because it can reduce Indonesia's dependence on foreign industries which in turn will reduce foreign exchange expenditures to import these goods, including methanol.
Methyl alcohol or better known as methanol (CH3OH) is one of the most important organic chemicals. Methanol is the simplest alcohol compound. The reactivity of this compound is determined by its functional group. At room temperature, methanol has the properties of a clear and clear liquid, volatile and flammable, is a polar solvent, soluble in water, ethanol, and ether. In addition, it is toxic if inhaled which can cause blindness. The physical properties of methanol include having a boiling point of 64.7oC and a specific gravity of 0.7866 g/ml. With its properties, this chemical is used as a fuel, as a raw material for the manufacture of formaldehyde, MTBE, and acetic acid, as an additive, and as a waste treatment material. From year to year the need for methanol in Indonesia is increasing. About 80% of methanol products in Indonesia are used in the formaldehyde industry which produces adhesives for plywood and other wood processing industries
Overall, global demand for methanol is projected to grow at an average annual rate of 9.8% from 2010 to 2015. China has become the largest country consuming methanol, and will increase its share of world consumption by almost 41% in 2010 to 54% in 2015. 2015.
The methanol industry is one of the promising chemical industries in Indonesia. Two companies that produce methanol in Indonesia reach a total capacity of 660,000 tons/year. The company is PT. KMI Indonesia. The company uses natural gas as a raw material. However, this company has not been able to get the methanol needs in Indonesia, so it still has to import from abroad.
The factory is planned to operate continuously 24 hours for 330 days per year with a production capacity of 430,000 tons/year. Located in Balikpapan, East Kalimantan (Region V) which has natural gas reserves of 15.35 TSCF. The process of making methanol from natural gas is divided into four main process parts, namely:
• Pre-treatment of natural gas: the stage of carrying out various kinds of treatment so that the feed is in accordance with the required conditions so as not to pollute the catalyst in subsequent processes
• Syn gas preparation: syn gas formation
• Methanol synthesis process: reacting CO and CO2 with H2O to form methanol
• Methanol purification: purifies the methanol product by using a distillation column to produce pure methanol with grade AA (99.85%)
The source of investment funds comes from own capital with 40% of investment costs and short-term loans of 60% of investment costs. Based on economic analysis, the Net Present Value is Rp. 1,455,455,116,848 with a WACC of 11.35%, the rate of return on capital (IRR) of this factory is 14.26% with an interest rate of 8.25% per year and an inflation rate of 3%. Meanwhile, the payback period (POT) is 6.4 years. The life of the factory is 10 years with a construction period of 3 years and equipment procurement in 2022. To produce 430,000 tons of methanol/year, a total production cost per year (TPC) is required of IDR 3,440,085,568,855, a total investment cost of IDR 2,284,696,181,341 and total sales of Rp.3,680,580,958,000. By looking at the assessment aspects of the economic and technical analysis, the methanol plant from natural gas is feasible to establish.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisa ekonomi, Desain pabrik, Lurgi, Metanol |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Samuel Bagas Wahyu Santoso |
Date Deposited: | 18 Aug 2021 09:47 |
Last Modified: | 18 Aug 2021 09:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/86138 |
Actions (login required)
View Item |