Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate Dari Limbah Blast Furnace Gas Dan Steel Slag Dengan Karbonasi CaCl2 Menggunakan Reaktor Unggun Diam

Jananto, Daniel and Hamonangan, Ferrel (2021) Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate Dari Limbah Blast Furnace Gas Dan Steel Slag Dengan Karbonasi CaCl2 Menggunakan Reaktor Unggun Diam. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211740000106_02211740000076_Undergraduate-Thesis.pdf]
Preview
Text
02211740000106_02211740000076_Undergraduate-Thesis.pdf - Accepted Version

Download (6MB) | Preview

Abstract

Steel slag merupakan limbah kategori B3 dimana jika tidak diolah akan berbahaya terhadap lingkungan. Umumnya, steel slag dimanfaatkan untuk produksi semen. Akan tetapi, jika steel slag dimanfaatkan bersama BFG (blast furnace gas) untuk memproduksi PCC (precipitated calcium carbonate), maka limbah atau waste yang dihasilkan dari industri baja bisa diminimalisasi dan akan mengurangi emisi CO2 seperti tujuan yang diinginkan. Pabrik Precipitated Calcium Carbonate akan didirikan di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten, dengan estimasi waktu mulai produksi tahun 2024, dengan masa konstruksi selama 2 tahun. Penentuan utama lokasi pabrik berdasarkan sumber bahan baku yang berasal dari PT Krakatau Posco sebagai pemasok utama bahan baku limbah steel slag dan Blast Furnace Gas. Selain itu, Lokasi berdekatan dengan Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera dan tol Merak sehingga memudahkan distribusi penjualan produk ke industri-industri yang berada di Indonesia. Pabrik Precipitated Calcium Carbonate memiliki kapasitas produksi 12.042 ton PCC/tahun dan 13.158.611 Nm3 Purified BFG/tahun dengan waktu operasi 24 jam/hari selama 330 hari/tahun. Proses pembuatan PCC dapat diuraikan menjadi 3 proses, yaitu Proses Pre-treatment, Proses utama pembuatan PCC, dan proses Post-treatment. Dengan harga jual PCC Rp15.000.000,00/ton, diperoleh Internal Rate of Return (IRR) sebesar 18,31%. Dengan IRR tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan dengan suku bunga 8% (Bank BCA) dan waktu pengembalian modal (Pay Out Time) selama 6,5 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Modal total yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp359,774,026,000,2. Break Event Point (BEP) yang diperoleh adalah 33,13% dan Net Present Value (NPV) yang didapat sebesar Rp375,212,212,003.5.
=====================================================================================================
Steel slag is categorize as B3 waste which if not treated will be harmful to the environment. Generally, steel slag is used for cement production. However, if steel slag is can be used with BFG (Blast Furnace Gas) to produce PCC (Precipitated Calcium Carobate), then the waste generated from the steel industry can be minimized and will also reduce the CO2 emissions as desired. The PCC plant will be estabilhes in the Krakatau Industrial Estate, Cilegon, Banten, with an estimated production start time of 2024, with a construction period of 2 years. The location of the plant is determine based on the several factors, such as the source of materials from PT. Krakatau Posco as the main supplier of the raw materials for waste steel slag and Blast Furnace Gas. In addition, the location of the plant is close to Krakatau Port, Banda Samudera and the Merak Highway road, making it easier to distribute product sales to our clients in Indonesia. The PCC plant has a production capacity of 12,042 tons PCC/year and 13,158,611 Nm3 BFG/year and the plant operating for 24 hours/day for 330 days/year. The process of making PCC are divided into 3 processes which are, Pre-treatment process, the main process of PCC maing and the Post-treatment process.With the PCC selling price of Rp. 15,000,000.00/ton, the Internal Rate of Return (IRR) is estimated at 18.31%. The IRR indicates that the factory is feasible to be established with an interest rate of 8% (Bank BCA) and a Payback Time Period (POT) of 6.5 years. The economic analysis calculation is based on discounted cash flow. The capital for the establishment of the factory uses 40% of owner capital and and 60% borrowed capital. The total capital required to set up the plant is Rp. 359,775,026,000.2. The Break Event Point (BEP) obtained is 33.13% and the Net Present Value (NPV) is Rp. 375,212,212,003.5

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Waste, precipitated calcium carbonate plant, blast furnace gas waste, steel slag waste Limbah, Pabrik precipitated calcium carbonate, limbah blast furnace gas, limbah steel slag
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Daniel Jananto
Date Deposited: 18 Aug 2021 09:56
Last Modified: 21 Oct 2024 05:05
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86504

Actions (login required)

View Item View Item