Apriliya, Leny (2021) Pemetaan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Potensi Ekonomi Sektoral Produk Domestik Regional Bruto. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
10611710000048-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pertumbuhan perekonomian Jawa Timur pada tahun 2019 menduduki urutan ke-16 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Perbedaan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan potensi masing-masing daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda tiap daerah berkaitan erat dengan peranan sektoral yang mempengaruhi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang bervariasi menyebabkan ketimpangan seperti yang terjadi di Provinsi Jawa Timur. Ketimpangan tersebut dapat dilihat dari besarnya kontribusi potensi ekonomi sektoral masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kota Surabaya mendominasi 14 sektor dari 17 sektor PDRB, sedangkan 3 sektor yang lain yaitu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tertinggi pada Kab. Banyuwangi, sektor pertambangan dan penggalian tertinggi pada Kab. Bojonegoro, dan sektor industri pengolahan tertinggi pada Kota Kediri. Metode pengelompokan terbaik yang diperoleh yaitu ward’s method dengan 4 kelompok optimum, kelompok pertama terdiri dari 26 Kabupaten/Kota dengan potensi ekonomi sektoral sangat rendah, kelompok kedua terdiri dari 7 Kabupaten/Kota dengan potensi ekonomi sektoral rendah, kelompok ketiga terdiri dari 4 Kabupaten/Kota dengan potensi ekonomi sektoral tinggi dan kelompok keempat terdiri dari 1 Kota yaitu Kota Surabaya dengan potensi ekonomi sektoral sangat tinggi.
=================================================================================================================
East Java's economic growth in 2019 ranked 16th out of 33 provinces in Indonesia. The difference in economic growth is caused by differences in the characteristics and potential of each region. The different economic growth of each region is closely related to the sectoral role that affects the formation of the Gross Domestic Regional Product (GDRP) of the area. Varied economic growth causes inequality as happened in East Java Province. This inequality can be seen from the magnitude of the contribution of the sectoral economic potential of each Regency/City in East Java Province. The results of the analysis show that the city of Surabaya dominates 14 sectors of the 17 GDRP sectors, while the other 3 sectors, namely, agriculture, forestry, and fisheries are the highest in Kab. Banyuwangi, the highest mining and quarrying sector in Kab. Bojonegoro, and the highest manufacturing sector in the City of Kediri. The best grouping method obtained, namely the ward’s method, obtained 4 optimum groups, the first group consisted of 26 districts/city with very low sectoral economic potential, the second group consisted of 7 districts/city with low sectoral economic potential, the third group consisted of 4 districts/city with high sectoral economic potential and the fourth consists of 1 city, namely the city of Surabaya with very high potential.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Cluster, Metode Hierarki, PDRB, Pertumbuhan Ekonomi. Cluster Analysis, Economic’s Growth, GDRP, Hierarchical Method |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA278 Cluster Analysis. Multivariate analysis. Correspondence analysis (Statistics) |
Divisions: | Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics |
Depositing User: | Leny Apriliya |
Date Deposited: | 18 Aug 2021 04:28 |
Last Modified: | 10 Jul 2024 08:38 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/87533 |
Actions (login required)
View Item |