Analisis Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado Sebagai Bandar Udara Super Hub Untuk Jembatan Udara di Wilayah Indonesia Timur Ditinjau Dari Konektivitas Kargo

Megantoro, Widhi Utomo (2021) Analisis Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado Sebagai Bandar Udara Super Hub Untuk Jembatan Udara di Wilayah Indonesia Timur Ditinjau Dari Konektivitas Kargo. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111740000018-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
03111740000018-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (29MB) | Preview

Abstract

Pada saat ini terdapat 34 bandara internasional di Indonesia, akan tetapi tidak semua bandar udara yang berstatus internasional memiliki penerbangan internasional. Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dalam sebuah forum ilmiah menyampaikan rencana evaluasi status 34 bandar udara tersebut dan mengubah konsepan bandara internasional di Indonesia menjadi bandara Hub dan Super Hub. Bandar udara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara direncanakan menjadi bandar udara Super Hub bidang logistik untuk mendukung jembatan udara wilayah Indonesia Timur.
Di sisi lain, selama ini Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan Hub untuk menghubungkan pergerakan penumpang dari wilayah Barat ke wilayah Timur Indonesia. Selama ini kargo diangkut bersamaan dengan pesawat penumpang. Apabila hub karhgo dipusatkan pada Bandar Udara Sam Ratulangi, maka perlu ada studi terkait konektivitas antar bandara Sam Ratulangi dan Sultan Hasanuddin.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis mengenai indeks konektivitas Bandar Udara Sam Ratulangi dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin sebagai pembanding. Perhitungan Indeks konektivitas ini menggunakan model NetScan yang diciptakan oleh SEO Economics. Data yang diperlukan meliputi data bandara koordinator wilayah (korwil), data jadwal pergerakan pesawat beserta bandar udara yang dilayani, data jenis pesawat yang melayani, dan data jarak antar bandar udara.
Hasil dari analisis menunjukkan Bandar Udara Sultan Hasanuddin memiliki nilai konektivitas yang lebih baik, pada penerbangan langsung memiliki nilai konektivitas sebesar 79,4 dan nilai konektivitas penerbangan tidak langsung sebesar -470. Sedangkan nilai konektivitas Bandar Udara Sam Ratulangi pada penerbangan langsung sebesar 31,5 dan pada penerbangan tidak langsung sebesar -552. Akan tetapi Bandar Udara Sam Ratulangi memiliki jarak tempuh rata-rata yang lebih dekat yaitu 1807,1 km dibandingkan dengan jarak tempuh rata rata dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang memiliki jarak rata- rata 2107,4 km.
=========================================================
=========================================
Currently, there are 34 international airports in Indonesia, but not all airports with international status have international flights. The Minister of Transportation and the Director General of Civil Aviation at the Ministry of Transportation in a scientific forum conveyed the plan to evaluate the status of the 34 airports and change the concept of international airports in Indonesia into Hub and Super Hub airports. Sam Ratulangi Airport in Manado, North Sulawesi is planned to become a Super Hub airport in the logistics sector to support air bridges for the Eastern Indonesia region.
On the other hand, Sultan Hasanuddin Airport in Makassar, South Sulawesi is a hub to connect passenger movements from the western region to the eastern part of Indonesia. cargo is transported along with passenger planes. If the cargo hub is centered on Sam Ratulangi Airport, then there needs to be a study related to connectivity between Sam Ratulangi and Sultan Hasanuddin airports
In this final project, an analysis of the connectivity index of Sam Ratulangi Airport is carried out to be compared with Sultan Hasanuddin Airport. The calculation of this connectivity index uses the NetScan model created by SEO Economics. The data required includes regional coordinator airport data (korwil), aircraft movement schedule data and the airports served, data on types of aircraft serving, and distance data between airports.
The results of the analysis show that Sultan Hasanuddin Airport has a better connectivity value, on a direct flight it has a connectivity value of 79.4 and an indirect flight connectivity value of -470. Meanwhile, the connectivity value of Sam Ratulangi Airport on direct flights is 31.5 and on indirect flights is -552. However, Sam Ratulangi Airport has a shorter average distance of 1807.1 km compared to the average distance of Sultan Hasanuddin Airport which has an average distance of 2107.4 km.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Super Hub, Jembatan Udara, NetScan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7.H5 Airports--Planning. Airport terminals--Planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Widhi Utomo Megantoro
Date Deposited: 18 Aug 2021 05:24
Last Modified: 16 Nov 2021 04:18
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/87857

Actions (login required)

View Item View Item