Asam Sulfat dari Belerang menggunakan Double Contact Double Absorber dengan Kapasitas 500.000 Ton/Tahun

Masturah, Safirah Razana and Rizqi, Muhammad (2021) Asam Sulfat dari Belerang menggunakan Double Contact Double Absorber dengan Kapasitas 500.000 Ton/Tahun. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10411710000001_10411710000005-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
10411710000001_10411710000005-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkembangan teknologi di Indonesia yang tinggi mengakibatkan semakin pesatnya perkembangan industri kimia. Perkembangan industri ini juga diiringi dengan peningkatan konsumsi masyarakat terhadap produk-produk industri. Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak dibutuhkan industri kimia. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat, penyulingan minyak bumi, manufaktur bahan peledak, farmasi, deterjen, plastik, kertas dan pulp. Oleh karena itu, produksi Asam Sulfat merupakan industry yang memiliki prospek yang baik. Sulfur sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat diperoleh dengan cara impor dari RRC. Kapasitas pabrik asam sulfat yang akan didirikan adalah 500.000 ton/tahun. Lokasi yang dipilih untuk pendirian pabrik asam sulfat dari bahan baku belerang ini adalah Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Proses pembuatan asam sulfat dengan proses double absorber terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu mengubah fase belerang dari padatan menjadi cair yang disebut melting, lalu pembakaran sulfur cair dengan oksigen menjadi gas SO2. Tahap selanjutnya yaitu pengeringan udara dengan asam sulfat 99%. Setelah itu pendinginan gas SO2 dengan waste heat boiler. Kemudian konversi gas SO2 menjadi gas SO3 pada reaktor. Tahap terakhir yaitu absorbsi gas SO3 dengan asam sulfat 99%. Pada pabrik Asam SUlfat dengan kapasitas 500.000 ton / tahun ini kami mempunyai rekomendasi untuk penyusunan heat exchanger E-135 dan E-136, yaitu dengan menggunakan penyusunan seri. Hal ini dibuktikan dengan nilai Q dan jumlah BFW dengan susunan seri lebih menguntungkan daripada penyusunan parallel. Pabrik asam sulfat ini mempunyai nilai-nilai ekonomi yang telah diperhitungkan. BEP yang didapatkan yaitu sebesar 49.3%, BEP terjadi pada kapasitas 248,136 ton/tahun, IRR sebesar 23% dan pay out time selama 4.3 tahun.
=================================================================================================
The high technological developments in Indonesia have resulted in the rapid development of the chemical industry. The development of this industry is also accompanied by an increase in public consumption of industrial products. Sulfuric acid is one of the supporting materials that is very important and much needed by the chemical industry. The main use (60% of total production worldwide) for sulfuric acid is in the production of phosphoric acid, which is used to make phosphoric fertilizers, petroleum refining, explosives manufacturing, pharmaceuticals, detergents, plastics, paper and pulp. Therefore, the production of sulfuric acid is an industry that has good prospects. Sulfur as raw material for the manufacture of sulfuric acid is obtained by importing from China. The capacity of the sulfuric acid plant to be established is 500,000 tons/year The location chosen for the establishment of a sulfuric acid factory from sulfur raw material is Sedayulawas Village, Brondong District, Lamongan Regency, East Java. The process of making sulfuric acid with a double absorber process consists of several stages. The first stage is changing the sulfur phase from solid to liquid called melting, then burning liquid sulfur with oxygen into SO2 gas. The next step is air drying with 99% sulfuric acid. After that cooling SO2 gas with a waste heat boiler. Then the conversion of SO2 gas into SO3 gas in the reactor. The last stage is the absorption of SO3 gas with 99% sulfuric acid. At the Sulfuric Acid plant with a capacity of 500,000 tons / year, we have a recommendation for the preparation of the E-135 and E-136 heat exchangers, namely by using a series arrangement. This is evidenced by the value of Q and the number of BFW with series arrangement is more profitable than parallel arrangement. This sulfuric acid plant has calculated economic values. The BEP obtained is 49.3%, the BEP occurs at a capacity of 248.136 tons/year, IRR is 23% and the pay out time is 4.3 years.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: sulfur, asam sulfat, pabrik sulphur, shulpuric acid, plant
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
Divisions: Faculty of Vocational > 24305-Industrial Chemical Engineering Technology
Depositing User: Safirah Razana Masturah
Date Deposited: 21 Aug 2021 00:00
Last Modified: 09 Sep 2024 00:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/88409

Actions (login required)

View Item View Item