Local Women’s Opportunity Center : Arsitektur Sensitif Gender Sebagai Pusat Pelayanan Dan Pengembangan Keterampilan Kerja Bagi Wanita

Sela, Raras (2021) Local Women’s Opportunity Center : Arsitektur Sensitif Gender Sebagai Pusat Pelayanan Dan Pengembangan Keterampilan Kerja Bagi Wanita. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111740000002-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08111740000002-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pengarusutamaan gender dan anak menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Blitar. Meski demikian wanita masih menerima banyak diskriminasi peran. Tiga isu utama yang dihadapi wanita di Indonesia adalah kesenjangan upah berdasarkan gender, kekerasan terhadap perempuan, dan rendahnya tingkat kepercayaan diri. Sayangnya ketiga isu ini kerap kali dihadapi bersamaan oleh para wanita, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang hidupnya bergantung pada pendapatan suami, meskipun terjebak di lingkungan yang abusif. Di Kabupaten Blitar, isu pernikahan anak dan tingginya TKI mengiringi ketiga masalah utama tersebut.
Wanita juga kerap menerima diskriminasi tidak langsung dari desain lingkungan perkotaan di sekitarnya. Gang sempit dan lahan kosong yang tidak terawasi menimbulkan ketakutan pada wanita untuk beraktivitas di fasilitas publik.
Lingkungan yang aman, nyaman dan inklusif bagi wanita dapat diciptakan melalui arsitektur melalui pendekatan gender sensitive dan memperhatikan aspek keamanan, keberadaan mansia dan lokalitas wilayah. Arsitektur berkontribusi dalam pemberdayaan wanita dengan fungsi obyek desain sebagai pusat pelayanan dan pengembangan ketrampilan kerja.
=====================================================================================================
Mainstreaming gender and children are a development priority for Blitar Regency. However, women still receive a lot of role discrimination. The three main issues facing women in Indonesia are the gender pay gap, violence against women, and low levels of self-confidence. Unfortunately, these three issues are often faced together by women, especially those from the lower middle class whose lives depend on their husband's income, even though they are trapped in an abusive environment. In Blitar Regency, the issue of child marriage and the high number of migrant workers accompany the three main problems.
Women also often receive indirect discrimination from the design of the surrounding urban environment. Narrow alleys and unattended vacant land create fear in women to move in public facilities.
A safe, comfortable, and inclusive environment for women can be created through architecture through a gender sensitive approach and considering security aspects, human presence, and locality. Architecture contributes to the empowerment of women with the function of the design as a Public Service and Job Training Centre.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: discrimination, gender sensitive, public facilities, skills development, women, diskriminasi, fasilitas publik, pengembangan keterampilan, sensitif gender, wanita
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Raras Sela
Date Deposited: 20 Aug 2021 22:56
Last Modified: 20 Aug 2021 22:57
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/88671

Actions (login required)

View Item View Item