Prototipe Semen Geopolymer Berbasis Fly Ash Type-C Dengan Aktivator Naoh Dan Na2sio3 Sebagai Material Grouting/ Pumping APPLICATION DALAM UPAYA PERBAIKAN SPALLING PADA STRUKTUR BETON

Kristanto, Bayu (2021) Prototipe Semen Geopolymer Berbasis Fly Ash Type-C Dengan Aktivator Naoh Dan Na2sio3 Sebagai Material Grouting/ Pumping APPLICATION DALAM UPAYA PERBAIKAN SPALLING PADA STRUKTUR BETON. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of BAYU KRITANTO 10111710010023.pdf] Text
BAYU KRITANTO 10111710010023.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu metode perbaikan struktur beton yang diakibatkan oleh
keropos (spalling) adalah metode perbaikan grouting/ pumping application metode ini memperbaiki kerusakan beton dengan menggunakan tekanan pompa untuk mengisi rongga yang terbentuk akibat kerusakan struktur beton, metode ini dapat dilakukan untuk kerusakan pada posisi vertical dan over head.
Metode grouting/ pumping application menggunakan material
utama cement grout adalah campuran dari bahan yang mengandung semen dengan atau tanpa kerikil atau campuran, pemasukan material ini melalui pemompaan pada lubang-lubang yang sudah ditentukan. Aplikasi cement grout pada umumnya adalah semen hidraulik yang mampu merekatkan beton lama ke beton baru, mengisi retakan besar yang tidak aktif, atau pengisian lubang di bawah atau disekitar struktur beton, non�srink dapat digunakan untuk memperbaiki spalled dan honey combed beton, dan memasang baut angkur pada beton.
Tingginya angka kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh produksi semen Portland mengakibatkan masalah tersendiri yang harus diselesaikan. Selain kerusakan lingkungan akibat produksi semen portland di Indonesia pemanfaatan energi batu bara cukup besar
sehingga menimbulkan masalah baru berupa limbah batu bara yaitu fly ash.
Material fly ash yang melimpah mendorong penulis melakukan penelitian dengan mempelajari karakteristik semen geopolymer yang berbahan dasar fly ash dengan aktivator NaOH dan Na2SiO3 sebagai material pengganti cement grout. Penelitian tugas akhir ini menguji pasta
geopolymer dengan variable GRT 12 dengan molaritan 12 molar, GRT 14 dengan konsentrasi 14 molar, GRT 16 dengan konsentrasi 16 molar, dan GRT 18 dengan konsentrasi 18 molar, perbandingan alkali aktivator1:1.
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanis dari pasta geopolymer meliputi uji waktu ikat menunjukan waktu ikat awal dan final disemua variable memenuhi standar ASTM 807 waktu ikat awal 270 menit dan waktu ikat final 365 menit. Pengujian bound strength menunjukan kelekatan semua variable dapat diterima dengan retakan
tidak terjadi pada sambungan mortar eksisting dan pasta grouting geopolymer. pengujian flowability ACI 116R-90 menetapkan material flowable memiliki nilai flow sebesar 125% sehingga semen grouting geopolymer yang flowable adalah GRT 12. Expansion dan bleeding untuk GRT 12, GRT 14, GRT 16, dan GRT 18 tidak mengalami expansion dan
bleeding. Pengujian drying shrinkage berdasarkan literatur Penambahan konsentrasi NaOH secara efektif mampu menghasilkan nilai susut yang lebih kecil pada specimen mortar geopolymer. Kuat tekan GRT 12 dan
GRT 14 pada umur 28 hari sudah memenuhi persyaratan ASTM C 1107 dengan kuat tekan >34 Mpa. Berdasarkan Analisa hasil pengujian GRT 12 direkomendasikan sebagai material grouting/ pumping application untuk perbaikan spalling pada struktur beton.
====================================================================================================
One method of repairing concrete structures caused by spalling is the method of repairing grouting/ pumping applications. This method repairs concrete damage by using a pump pressure to fill the voids formed due to damage to the concrete structure, this method can be used for damage to vertical and over head.
The grouting/ pumping application method uses cement grout as the main material, which is a mixture of cement-containing materials with or without gravel or a mixture, the entry of this material through pumping in predetermined holes. Cement grout applications in general are hydraulic cements that are capable of bonding old concrete to new concrete, filling large inactive cracks, or lining holes under or around concrete structures, non-srink can be used to repair spalled and honey combed concrete, and install anchor bolts on concrete.The high rate of environmental damage caused by Portland cement
production has resulted in its own problems that must be resolved. In addition to environmental damage due to portland cement production in Indonesia, the use of coal energy is quite large, causing a new problem in the form of coal waste, namely fly ash.The abundant fly ash material encouraged the authors to conduct research by studying the characteristics of geopolymer cement based on fly ash with NaOH and Na2SiO3 activator as a substitute for cement grout. This final project research tested geopolymer paste with variable GRT 12 with a molarity of 12 molars, GRT 14 with a concentration of 14
molars, GRT 16 with a concentration of 16 molars, and GRT 18 with a concentration of 18 molars, the ratio of alkaline activator 1: 1.
Tests carried out to determine the mechanical properties of the geopolymer paste included the setting time test showing the initial and final binding times in all variables meeting the ASTM 807 standard, the initial binding time was 270 minutes and the final bond time was 365 minutes. The bound strength test showed that the adhesion of all variables was acceptable with no cracks occurring at the joints of the existing mortar and geopolymer grouting paste. The flowability test of ACI 116R�90 determined that the flowable material had a flow value of 125% so that the flowable geopolymer grouting cement was GRT 12. Expansion and bleeding for GRT 12, GRT 14, GRT 16, and GRT 18 did not experience expansion and bleeding. Drying shrinkage test based on literature
Addition of NaOH concentration effectively resulted in smaller shrinkage values in geopolymer mortar specimens. The compressive strength of GRT 12 and GRT 14 at the age of 28 days has met the requirements of ASTM C 1107 with a compressive strength of >34 Mpa. Based on the
analysis of the test results, GRT 12 is recommended as a grouting/pumping application for the improvement of spalling in concrete
structures

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: kerusakan struktur beton, spalling, grouting/ pumping application, fly ash, geopolymer
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.16 Materials--Testing.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA440 Concrete--Cracking.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA441 Aggregates
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D3)
Depositing User: bayu kristanto
Date Deposited: 02 Sep 2021 06:36
Last Modified: 02 Sep 2021 06:36
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/90592

Actions (login required)

View Item View Item