Pemodelan Tiga Dimensi Menggunakan Data LiDAR dan Orthofoto untuk Asesmen Risiko Genangan (Studi Kasus: Kawasan Jalan Raya Pandugo

Ratnaningsih, Rossita Yuli (2022) Pemodelan Tiga Dimensi Menggunakan Data LiDAR dan Orthofoto untuk Asesmen Risiko Genangan (Studi Kasus: Kawasan Jalan Raya Pandugo. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311850010004-Master_Thesis.pdf] Text
03311850010004-Master_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (36MB) | Request a copy
[thumbnail of 03311850010004-Master_Thesis.pdf] Text
03311850010004-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2024.

Download (36MB) | Request a copy

Abstract

Banjir di Kota Surabaya merupakan peristiwa yang terjadi setiap tahun. Beberapa titik banjir maupun genangan air pasca hujan selalu muncul di sejumlah wilayah Surabaya antara lain di kawasan Pandugo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Kawasan ini merupakan salah satu sub-Central Business District (CBD) dengan aktivitas ekonomi dan pemukiman padat yang diprediksi akan tumbuh dan berpotensi berubah untuk penggunaan lahan.
Penelitian ini menggunakan data LiDAR dan data foto udara untuk model bangunan 3D. LiDAR digunakan untuk informasi ketinggian, dan foto udara digunakan untuk memodelkan atap. Data LiDAR diperoleh untuk wilayah Pandugo pada tahun 2016. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk membuat kota tiga dimensi adalah metode otomatis. Model bangunan 3D dengan LOD 1 dihasilkan dari data ini menggunakan perangkat lunak ArcGIS Pro. Untuk pemetaan genangan banjir ini, gunakan kemampuan pemodelan aliran dua dimensi dari HEC-RAS. Proses ini membutuhkan data aliran upstream, data kedalaman normal downstream, data DTM, dan metode aliran unsteady. Analisis risiko genangan banjir mengacu pada Permen PU No 12 tahun 2014 dan Perka BNPB No. 2 Tahun 2012.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 1658 bangunan model tiga dimensi dengan nilai RMSE geometri keliling 0,282 meter dari standar maksimum 2 meter, dan dengan nilai persentase kesalahan luas rata-rata 0,307% dari batas toleransi 2%, dan nilai RMSE yang dihasilkan sebesar 0,111 meter untuk tinggi bangunan model. Nilai tersebut menunjukkan bahwa model sesuai dengan spesifikasi untuk LOD. Sedangkan untuk genangan banjir di wilayah Pandugo tergolong kategori rendah sampai sedang. Luas wilayah yang tergenang adalah 218.148,920 m2 dari wilayah studi dengan total luas 560.357,255 m2. Korelasi antara data evaluasi dan model data adalah 0,758. Sehingga model yang telah dibuat cukup akurat yaitu menggunakan data debit aliran dan DTM. Tingkat risiko banjir di wilayah ini tergolong pada tingkat risiko bencana sedang.
======================================================================================================
Floods in Surabaya frequently occur a year. Some areas are affected, including Pandugo, in Rungkut District, Surabaya City. This area is one of the sub-Central Business Districts (CBDs) with dense economic and residential activities that are predicted to grow and potentially change land use.
This research uses LiDAR data and aerial photography data to create 3D building models. LiDAR is used for height information, and aerial photography is used to model the roof. LiDAR data was acquired for the Pandugo area in 2016. One method that can be applied to create three-dimensional cities is the automatic method. 3D building models with LOD1 were generated from this data using ArcGIS Pro. Utilize the two-dimensional flow modeling abilities of HEC-RAS for this flood inundation mapping. This process requires upstream flow data, normal depth of downstream data, DTM data, and the unsteady flow method. Flood Impact Analysis in ArcGIS Pro was used to visualize the flood in 3D flood depth and elevation data, and to define flood impact areas.
According to the research, there are 1658 three-dimensional model buildings with a perimeter geometry RMSE value of 0.282 meters from a maximum standard of 2 meters, an average area error percentage value of 0.307 percent from a tolerance limit of 2 percent, and a resulting RMSE value of 0.111 meters for the model building height from a maximum standard of 2 meters. These numbers indicate that the model fulfills the LOD specifications. Flood inundation in the Pandugo area is classified as low to medium. With a total area of 560,229.851 m2, the total inundated area is 224,311 m2, nearly half of the study area. The correlation between evaluation data and data model is 0.758. That the model made is quite accurate, using flow data and DTM. The flood risk level in this area is classified as a moderate disaster risk level.
Key words: 3D modeling, aerial photography, flood capacity, flood hazard, flood flood risk assessment, flood vulnerability, GIS, LiDAR, LOD, unsteady flow

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: asesmen risiko banjir, bahaya banjir, foto udara, kapasitas banjir, kerentanan banjir, LiDAR, LOD, pemodelan 3D, SIG, unsteady flow Key words: 3D modeling, aerial photography, flood capacity, flood hazard, flood flood risk assessment, flood vulnerability, GIS, LiDAR, LOD, unsteady flow
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Rossita Yuli Ratnaningsih
Date Deposited: 23 Feb 2022 07:12
Last Modified: 02 Nov 2022 01:07
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/94722

Actions (login required)

View Item View Item