Analisis Penentuan Status Mutu dan Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai Pekalongan dengan Metode STORET dan Indeks Pencemaran

Alzahra, Insani Larasati (2023) Analisis Penentuan Status Mutu dan Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai Pekalongan dengan Metode STORET dan Indeks Pencemaran. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211940000098-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211940000098-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Sungai Pekalongan merupakan sungai yang menjadi pertemuan antara anak sungai Retno Sumilir dengan hulu Sungai Kupang dengan panjang daerah aliran sungai ±11 km. Sungai ini dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi alam dan digunakan oleh masyarakat setempat untuk keperluan irigasi dan sarana transportasi sehingga Sungai Pekalongan ditetapkan pada kategori kelas sungai II mengacu pada PP No. 22 Tahun 2021. Di sisi lain, Kota Pekalongan yang dikenal sebagai “Kota Batik” memproduksi batik dalam jumlah besar dimana sebagian limbah yang dihasilkan, dibuang ke Sungai Pekalongan yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai. Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Tahun 2021 menunjukkan bahwa parameter BOD dan COD melebihi baku mutu air kelas II. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan penelitian untuk mengetahui status mutu air, menghitung potensi beban pencemaran dari sektor domestik dan industri batik, menghitung daya tampung sungai, serta menentukan upaya strategi pengendalian pencemaran di Sungai Pekalongan. Metode yang digunakan untuk menentukan status mutu air adalah metode STORET dan Indeks Pencemaran yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Tahun 2017-2022 dan data pengamatan secara langsung melalui grab sampling pada empat titik. Kedua metode ini secara umum memiliki prinsip yang sama yaitu membandingkan hasil pengukuran parameter kualitas air dengan baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pada parameter suhu, TSS, pH, BOD, COD, DO, amonia, total fosfat, dan total coliform. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan metode STORET, status mutu Sungai Pekalongan pada bulan basah dan bulan kering cenderung tergolong pada status cemar berat dengan skor tertinggi pada masing-masing bulan yaitu -50 dan -56. Berdasarkan perhitungan dengan metode indeks pencemaran, status mutu Sungai Pekalongan pada bulan kering dan bulan basah cenderung tergolong pada status cemar berat dengan nilai tertinggi yang didapatkan berturut-turut sebesar 23,96 dan 21,70. Aktivitas dari sektor domestik memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan sektor industri batik dengan beban pencemaran sebesar 1761,26 kgBOD/hari, 3189,69 kgCOD/hari, dan 3050,49 kgTSS/hari. Hasil identifikasi daya tampung Sungai Pekalongan menyatakan bahwa parameter BOD, COD, total fosfat, dan amonia bernilai negatif. Sementara itu, menurut hasil perhitungan skenario pengurangan beban pencemaran, pengurangan beban sektor domestik dan industri batik melalui pengolahan dengan instalasi pengolahan air limbah tidak dapat mengembalikan daya tampung Sungai Pekalongan sehingga upaya pengendalian pencemaran yang perlu dilakukan adalah melakukan kerja sama antar instansi pemerintahan lintas daerah di wilayah Daerah Aliran Sungai Kupang, seperti dengan melakukan pembangunan IPAL di wilayah DAS Kupang yang ditentukan melalui inventarisasi sumber pencemaran pada sektor domestik dan industri serta penetapan nilai daya tampung beban pencemaran di wilayah DAS.
==============================================================================================================================
Pekalongan River is a river where the tributary of the Retno Sumilir and Kupang River meet, with a watershed length of ±11 km. This river is used as a means of natural recreation and is used by the local community so that Pekalongan River is assigned to the class II river category based on PP No. 22 Tahun 2021. On the other hand, the City of Pekalongan, which is known as the "City of Batik", produces batik in large quantities where some of the waste produced is disposed of into Pekalongan River, causing a decrease in the quality of river water. Data from the Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan in 2021 show that the BOD and COD parameters exceed class II water quality standards. Based on these conditions, research is needed to determine the status of water quality, calculate the potential pollution load from the domestic sector and the batik industry, calculate the capacity of rivers, and determine the strategy for pollution control in the Pekalongan River. The method used to determine the status of water quality is the STORET method and the Pollution Index which refers to Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. The data used is secondary data from Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan in 2017-2022 and direct observation data through grab sampling at four points. In general, these two methods have the same principle, namely comparing the results of measurements of water quality parameters with the quality standards according to their designation. In this study, measurements were made on the parameters of temperature, TSS, pH, BOD, COD, DO, ammonia, total phosphate, and total coliform. The results of this study stated that based on the calculation of the STORET method, the quality status of Pekalongan River in the wet and dry months tended to be classified as heavily polluted with the highest scores in each month, with a value -50 and -56. Based on calculations using the pollution index method, the quality status of the Pekalongan River in the dry and wet months tends to be classified as heavily polluted with the highest values obtained respectively of 23.96 and 21.70. Activities from the domestic sector contributed more than the batik industry sector with BOD, COD and TSS pollution loads of 1761.26 kgBOD/day, 3189.69 kgCOD/day and 3050.49 kgTSS/day. The results of the identification of the capacity of Pekalongan River stated that the parameters BOD, COD, total phosphate, and ammonia were negative. Meanwhile, according to the calculation results of reducing the pollution load scenario, reducing the burden on the domestic sector and the batik industry through processing with a wastewater treatment plant cannot restore the capacity of Pekalongan River so that pollution control efforts that need to be carried out are collaboration between cross-regional government agencies in the region Kupang River Basin, such as by conducting an inventory of pollution sources and determining the value of the pollution load carrying capacity in the watershed area.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Indeks Pencemaran, Status Mutu Air, STORET, Strategi Pengendalian Pencemaran, Sungai Pekalongan. Pekalongan River, Pollution Control Strategy, Pollution Index, STORET, Water Quality Status.
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD259.2 Drinking water. Water quality
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Insani Larasati Alzahra
Date Deposited: 31 Jan 2023 15:03
Last Modified: 31 Jan 2023 15:03
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95897

Actions (login required)

View Item View Item