Produksi Selulosa Berbasis Sabut Kelapa Dan Pemanfaatannya Sebagai Komposit Flowable Untuk Restorasi Gigi

Isnaini, Steella Ilham (2023) Produksi Selulosa Berbasis Sabut Kelapa Dan Pemanfaatannya Sebagai Komposit Flowable Untuk Restorasi Gigi. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6008202006-Master_Thesis.pdf] Text
6008202006-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Implementasi selulosa dari sabut kelapa yang diaplikasikan sebagai bahan pengisi matriks pada basis restorasi gigi. Selulosa yang digunakan adalah dari sabut kelapa, biomassa yang memiliki nilai ekonomis rendah serta melimpah di Indonesia. Sifat serat selulosa yang memiliki modulus elastisitas rendah dan ukuran kecil dapat menjadi bahan alternatif untuk dimanfaatkan sebagai pengganti serat sintetis pada basis restorasi posterior pada gigi. Sejauh ini, Sebagian besar bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut masih terbatas pada serat sintesis yang tidak tersedia di Indonesia dan membutuhkan biaya sangat besar untuk memproduksinya. Selain itu, serat sintetis berpotensi toksik, nonbiodegradable dan membutuhkan energi besar dalam proses produksinya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengganti serat sintetis dengan sabut kelapa yang berupa serat alam yang mungkin bisa menjadi alternatif penyelesaian untuk mengatasi kendala di atas dan memperkirakan komposisi serat dan matrik. Proses nukleasi serat sabut kelapa dengan coupling agent dari DGEBA (Diglycidyl ether of bisphenol A) divariasikan rate selulosanya. Kemudian variasi komposisi serat dan matrik dari Bis-GMA (bisphenol A glycerolate dimethacrylate) dan TEGDMA (triethylene glycol dimethacrylate). Selulosa memiliki kristalinitas berbentuk amorf tipe-2 dengan morfologi serat ketika rate selulosa tinggi maka serat yang terbentuk memiliki diameter kecil dan panjang, ukuran diameter ±8,03 µm dan panjang ±155,2 µm. Ikatan kimia serat selulosa sabut kelapa dengan matrik membentuk ikatan C-O-C dan O-H. komposisi serat dan matrik menghasilkan kekuatan fleksural 31,29 MPa, dan modulus elastisitas 974 MPa. Pengukuran polimerisasi komposit pabrik dan komposit selulosa menggunakan tingkat konversi yang mengacu pada konversi ikatan rangkap karbon-karbon monomer menjadi ikatan tunggal karbon-karbon polimer dengan hasil komposit pabrik sebesar 65% dan komposit selulosa 86% sehingga menghasilkan kekuatan mekanik yang lebih baik komposit selulosa daripada komposit pabrikan.
==============================================================================================================================
Implementation of cellulose from coconut husk applied as a matrix filing material in dental restoration bases. The cellulose used is sourced from coconut husk, a biomass that has low economic value and plentiful in Indonesia. The nature of cellulose fibers, which have a low elastic modulus and small size, can be an alternative material to be used as a substitute for synthetic fibers in the base of posterior dental restorations. So far, most of the materials used for this purpose are still limited to synthetic fibers which are not available in Indonesia and require enormous costs to produce. In addition, synthetic fibers are potentially toxic, non-biodegradable and require large amounts of energy in the production process. Therefore, this study aims to replace synthetic fibers with coconut fiber, which is a natural fiber that may be an alternative solution to overcome the above obstacles and estimate the composition of fiber and matrix. The nucleation process of coconut fiber with coupling agent of DGEBA (Diglycidyl ether of bisphenol A) was varied in cellulose rate. Then variation of fiber and matrix composition of Bis-GMA (bisphenol A glycerolate dimethacrylate) and TEGDMA (triethylene glycol dimethacrylate). Cellulose has amorphous type-2 crystallinity with fiber morphology when the cellulose rate is high, the fibers formed have a small diameter and length, measuring ±8.03 µm in diameter and ±155.2 µm in length. Chemical bonding of coconut coir cellulose fibers with the matrix forms C-O-C and O-H bonds. the composition of fiber and matrix produces a flexural strength of 31.29 MPa, and an elastic modulus of 974 MPa. Measurement of the polymerization of factory composites and cellulose composites using a conversion rate that refers to the conversion of monomeric carbon-carbon double bonds into polymeric carbon-carbon single bonds with the results of 65% factory composites and 86% cellulose composites resulting in better mechanical strength cellulose composites than the fabricated composites.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Selulosa, Gigi, Flowable, Basis, Restorasi, Base, Cellulose, Dental, Flowable, Restoration
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.9 Composite materials. Laminated materials.
T Technology > TP Chemical technology > TP1140 Polymers
T Technology > TP Chemical technology > TP248 Nanogels. Nanoparticles.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Steella Ilham Isnaini
Date Deposited: 07 Feb 2023 19:04
Last Modified: 07 Feb 2023 19:17
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/96437

Actions (login required)

View Item View Item