Model Pola Operasi Angkutan Sungai Terintegrasi Dengan Angkutan Perintis : Studi Kasus Sungai Mamberamo Raya

Aditya, Fathurahman Zadan (2023) Model Pola Operasi Angkutan Sungai Terintegrasi Dengan Angkutan Perintis : Studi Kasus Sungai Mamberamo Raya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04411840000045-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04411840000045-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Mamberamo Raya merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Papua. Kabupaten Mamberamo Raya memiliki batas – batas wilayah yaitu disebelah utara berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, Selatan berbatasan dengan kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Tolikora, disebelah barat berbatasan dengan kabupaten Waropen dan kabupaten kepulauan Yapen, dan disebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sarmi. Kabupaten Mamberamo Raya terbagi menjadi 8 distrik dan 60 kampung. Beberapa distrik yang ada adalah Benuki, Mamberamo Ilir, Mamberamo Tengah, Mamberamo Tengah Timur, Mamberamo Ulu, Rufaer, Sawai, dan Waropen Atas. Saat ini pelayanan kapal di sepanjang aliran sungai hanya 1 kali dalam 1 minggu, hal tersebut disebabkan karena kondisi cuaca yang buruk di perairan Jayapura dan Sarmi, selain itu, biaya operasional kapal yang dikeluarkan untuk melakukan pelayaran menuju hilir cukup besar yaitu Rp 4,160,000,000/tahun untuk KM Cantika Lestari 77 dan Rp 3,485,000,000/tahun untuk KM Lestari Permai. Selain itu, dari segi penjadwalan angkutan sungai dan kapal perintis belum tersinkronisasi dengan baik dan dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman kebutuhan pokok kepada masyarakat mamberamo raya. Tujuan dari Tugas Akhir ini merencanakan model pola operasi angkutan sungai dengan angkutan perintis untuk pengiriman kebutuhan pokok ke Kabupaten Mamberamo Raya. Analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan estimasi kebutuhan pokok masyarakat per distrik, kemudian menentukan pola operasi angkutan sungai yaitu jenis, jumlah, dan frekuensi. Dalam penentuan pola operasi angkutan sungai, dilakukan dengan membuat 2 skenario, yaitu (i) menggunakan 1 jenis perahu dengan ukuran yang sama dan dengan daya mesin yang berbeda pada semua alternatif rute dan (ii) menggunakan jenis kapal dengan range DWT 100 – 1200 ton. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan perencanaan pola operasi yaitu menggunakan metode optimasi. Hasil optimasi didapatkan skenario 2 dapat tersinkronisasi dengan kapal perintis yaitu dengan mengoperasikan 6 unit perahu dengan layanan 1 hari sekali, kemudian dari segi biaya, skenario 2 memiliki biaya total paling minimum yaitu Rp 4 milyar/tahun dengan total kargo terangkut sebesar 2,561 ton/tahun.

========================================================================================================================

Mamberamo Raya Regency is one of the regencies in Papua Province. Mamberamo Raya
Regency has territorial boundaries, namely to the north it is directly adjacent to the Pacific
Ocean, to the south it is bordered by Puncak Jaya district and Tolikora district, to the west it is
bordered by Waropen district and Yapen archipelago district, and it is bordered by Sarmi district
to the east. Mamberamo Raya Regency is divided into 8 districts and 60 villages. Some of the
existing districts are Benuki, Mamberamo Ilir, Mamberamo Tengah, Mamberamo Tengah
Timur, Mamberamo Ulu, Rufaer, Sawai, and Waropen Atas. Currently, ship services along the
river flow are only 1 time a week, this is due to bad weather conditions in Jayapura and Sarmi
waters. In addition, ship operating costs incurred to make voyages to the downstream are quite
large, namely IDR 4,160,000,000/year for KM Cantika Lestari 77 and IDR 3,485,000,000/year
for KM Lestari Permai. In addition, in terms of scheduling river transportation and pioneer
ships, it has not been properly synchronized and can result in delays in the delivery of basic
needs to the Mamberamo Raya community. The aim of this Final Project is to plan a model of
river transportation operation patterns with pioneer transportation for the delivery of basic needs
to Mamberamo Raya Regency. The analysis was carried out by estimating the basic needs of
the community per district, then determining the operational pattern of river transportation,
namely the type, quantity, and frequency. In determining the operating pattern of river
transportation, it is carried out by making 2 scenarios, namely (i) using 1 type of boat with the
same size and with a different engine power on all alternative routes and (ii) using a type of
ship with a DWT range of 100 – 1200 tons. The method used in planning the pattern of
operations is using the optimization method. Optimization results show that scenario 2 can be
synchronized with pioneer ships by operating 6 units of boats with service once a day, then in
terms of cost, scenario 2 has the minimum total cost of IDR 4 billion/year with a total cargo
transported of 2.561 tons/year.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: River Transportation, Scheduling Synchronization, Operation Pattern,Angkutan Sungai, Sinkronisasi Penjadwalan, Pola Operasi
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.R68 Route choice
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE564.A1 Shipping
Q Science > QA Mathematics > QA402.6 Transportation problems (Programming)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Fathurahman Zadan Aditya
Date Deposited: 14 Feb 2023 02:51
Last Modified: 14 Feb 2023 02:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97011

Actions (login required)

View Item View Item