Setiawan, Nanda Ilham (2023) Studi Implementasi Metode House of Risk untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Pembangunan Topside. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
04311940000064-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap minyak dan gas di Indonesia PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan sumber energi turut andil dalam membantu memenuhi kebutuhan tersebut dengan dibuat nya suatu wellhead platform berupa struktur jacket. Dalam pelaksanaannya proyek ini mengalami keterlambatan selama 2 minggu. Proyek yang dijadwalkan untuk selesai di awal bulan Agustus, harus tertunda hingga akhir bulan Agustus. Sehingga dalam kasus ini diperlukan manajemen risiko untuk melakukan perhitungan dan penyelesaian yang baik. Untuk meminimalisir kejadian ini dilakukanlah suatu studi dengan menggunakan model house of risk untuk mengindentifikasi variabel risk event dan risk agent serta mengidentifikasi aksi mitigasi yang paling efektif untuk dilakukan. Metode house of risk yang merupakan suatu metode analisis risiko pada proses supply chain diadaptasi dan diimplementasikan untuk menganalisis risiko pada proyek konstruksi topside. Model house of risk dibagi menjadi 2 fase: fase pertama untuk mengidentifikasi risk agent apa saja yang menjadi faktor penyebab keterlambatan sedangkan fase kedua untuk mengidentifikasi dan menganalisis aksi mitigasi yang dipilih sebagai tools untuk menyelesaikan masalah keterlambatan tersebut. Proses identifikasi risk event dibagi menjadi 5 kategori yakni man (manusia), material (material), machine (mesin), money (uang), dan method (metode). Identifikasi risiko dilakukan dengan melalui penyebaran kuisioner, diskusi, dan expert judgment. Pada penelitian ini didapatkan risk event dengan kategori ekstrim yakni E18 (Peralatan yang ada tidak mencukupi kebutuhan pekerjaan) dan E27 (Hasil pekerjaan yang tidak maksimal) dengan masing-masing RPN (Risk Priortiy Number) berjumlah 16. Kemudian, pada fase pertama house of risk, didapatkan risk agent dengan nilai ARP (Aggregate Risk Potentials) tertinggi yakni A1 (Kesalahan dalam perhitungan dan perencanaan kuantitas, spesifikasi dan material) dengan nilai ARP sebesar 306. Sehingga dapat dilakukan analisis untuk mendapatkan aksi mitigasi pada house of risk fase kedua dan didapatkan PA19 (Melakukan double check setiap pengerjaan agar tidak ada yang miss) sebagai aksi mitigasi dengan rasio keefektifitasan tertinggi.
===================================================================================================================================
With the increasing demand for oil and gas in Indonesia, PT. XYZ, a company involved in exploring, exploiting, and developing energy resources, is contributing to meeting this need by constructing a wellhead platform in the form of a jacket structure. However, this project has experienced a delay of 2 weeks. The project, scheduled for completion in early August, has been delayed until the end of August. Hence, risk management is needed in this case to perform good calculations and resolution. To minimize this event, a study was conducted using the house of a risk model to identify risk event and agent variables and the most effective mitigation action to take. The house of risk method, a risk analysis method in the supply chain process, is adapted and implemented to analyze the topside construction project risks. The house of risk model is divided into 2 phases: the first phase is to identify what risk agents cause the delay, while the second phase is to identify and analyze the chosen mitigation actions as tools to solve the delay problem. The process of identifying risk events is divided into five categories: man (human), material, machine, money, and method. Risk identification is made by disseminating questionnaires, discussions, and expert judgment. In this study, extreme category risk events were found, namely E18 (Existing equipment does not meet work requirements) and E27 (Sub-optimal work results), with each RPN (Risk Priority Number) totaling 16. Then, in the first phase of the house of risk, the risk agent with the highest ARP (Aggregate Risk Potentials) value was found, namely A1 (Errors in the calculation and planning of quantity, specifications, and materials) with an ARP value of 306. Therefore, analysis can be done to obtain mitigation actions in the second phase of the house of risk, and PA19 (Perform double-checking on each work process to avoid any misses) was found as the mitigation action with the highest effectiveness ratio.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | House of Risk, Manajemen Risiko, Keterlambatan Proyek, Aksi Mitigasi |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment. |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nanda Ilham Setiawan |
Date Deposited: | 18 Jul 2023 07:48 |
Last Modified: | 18 Jul 2023 08:03 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/98588 |
Actions (login required)
View Item |