Perancangan Kontrol Aktivasi On-Off Electrolarynx Menggunakan Electromyograph

Widagda, Mikail Eko Prasetyo (2018) Perancangan Kontrol Aktivasi On-Off Electrolarynx Menggunakan Electromyograph. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 07111450040013-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
07111450040013-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Perancangan kontrol aktivasi on-off electrolarynx menggunakan electromyograph adalah suatu teknik kontrol on-off electrolarynx yang sistem penggeraknya menggunakan electromyograph. Dapat dijelaskan bahwa electromyograph mendeteksi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif ataupun tidak aktif berkontraksi.Untuk mengetahui electromyograph aktif ataupun tidak aktif diperlukan elektroda Ag/AgCl sebagai konduktor yang dilekatkan dipermukaan kulit dari otot yang akan di analisa kejadiannya.Otot yang digunakan sebagai kontrol aktivasi on-off electrolarynx adalah otot ekstrinsik laring pada leher. Electrolarynx tersebut akan digunakan oleh penderita tuna laring dan tuna rungu (orang bisu) sebagai alat bantu bicara yang menggetarkan pita suara atau sebagai getar pita suara buatan.
Dipilihnya otot ekstrinsik laring sebagai kontrol aktivasi on-off electrolarynx karena otot ekstrinsik laring inilah yang tersisa setelah dilakukan operasi laring (laryngectomy). Otot ekstrinsik laring terletak di daerah sekitar kerongkongan dan otot laring tersebut sangat berpengaruh pada proses bicara. Oleh sebab itu electrolarynx sangat dibutuhkan agar tuna laring dan tuna rungu dapat berbicara kembali.
Perancangan kontrol aktivasi on-off electrolarynx menggunakan electromyograph dilakukan dengan cara melekatkan elektroda Ag/AgCl pada permukaan kulit leher tepat dibawah rahang bawah mulut yang kemudian akan terdeteksipotensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif ataupun tidak aktif berkontraksi sebagai masukan sinyal analog pada instrumentasi electromyograph. Instrumentasi electromyograph akan mengeluarkan sinyal analog menuju arduino nano sebagai pengolah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk memberikan pengkodean pada rangkaian relay DC agar bisa menggetarkan electrolarynx.
Hasil uji coba perancangan kontrol aktivasi on-off electrolarynx menggunakan electromyograph sudah di uji di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan mendapatkan hasil uji coba yang beraneka ragam, ada suara terdengar kecil, ada suara bercampur udara, dan ada yang tidak terdengar suarasaat menggunakan electrolarynx.Hasil uji coba lainnya di depan dokter spesialis THT, secara lisan dokter setuju dengan hasil uji alat tersebut karena electrolarynx dapat membantu pasien tuna laring bicara. Alat ini diharapkan dapat di produksi dengan harga yang terjangkau.
=========================================================
The design of electrolarynx on-off activation control using electromyograph is an electrolarynx on-off control technique that drives the system using electromyograph. It can be explained that the electromyograph detects the electrical potential generated by the muscle cells when these muscles are active or inactive contracting. To determine the active or inactive electromyograph, an Ag / AgCl electrode is needed as a conductor attached to the skin surface of the muscle which will be analyzed. The muscle used as a control for electrolarynx on-off activation is the extrinsic laryngeal muscle in the neck. The electrolarynx will be used by laryngeal and deaf tuna sufferers (mute people) as speech aids that vibrate the vocal cords or as vibrating artificial vocal cords.
The extrinsic laryngeal muscle was chosen as the control of on-off electrolarynx activation because the extrinsic laryngeal muscle was left after laryngeal surgery (laryngectomy). Extrinsic laryngeal muscles located in the area around the esophagus and the laryngeal muscles are very influential in the speech process. Therefore electrolarynx is needed so that the tuna laring and deaf can talk again.
Designing the on-off electrolarynx activation control using electromyograph is done by attaching the Ag / AgCl electrode to the surface of the neck skin just below the lower jaw of the mouth which then will detect the electrical potential generated by muscle cells when the muscle is active or not actively contracting as an analog signal input electromyograph instrumentation. The electromyograph instrument will output analog signals to arduino nano as analog signal processors into digital signals to provide encoding on DC relay circuits in order to vibrate electrolarynx.
The results of the trial design of the electrolarynx on-off activation control using electromyograph have been tested in Sekolah Luar Biasa (SLB) and get the results of various trials, there is a small sound, there is sound mixed with air, and there are no audible sounds when using electrolarynx . Other trial results in front of THT specialists, orally, the doctor agrees with the test results of the device because electrolarynx can help the larynx patient. This tool is expected to be produced at an affordable price.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTE 616.740 754 7 Wid p
Uncontrolled Keywords: Electrolarynx, Elektroda Ag/AgCl, Laring
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Faculty of Electrical Technology > Electrical Engineering > 20101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mikail Eko Prasetyo Widagda
Date Deposited: 10 Dec 2020 03:12
Last Modified: 10 Dec 2020 03:12
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/58931

Actions (login required)

View Item View Item