Evaluasi Kinerja Koridor Ii Batik Solo Trans Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2012

Nugraha, Bonifacius Yoga (2015) Evaluasi Kinerja Koridor Ii Batik Solo Trans Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2012. Undergraduate thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3111100022-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
3111100022-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Kota Surakarta (juga disebut Kota Solo atau Kota Sala)
merupakan salah satu tujuan pariwisata di Indonesia yang
berskala nasional maupun internasional. Kondisi ini dapat dilihat
dengan banyaknya obyek-obyek wisata di Surakarta, obyek-obyek
wisata tersebut dapat berupa obyek wisata modern, tradisional,
kesenian, religius, natural dan historis. Kondisi yang sedemikian
rupa dapat menyebabkan semakin bertambahnya intensitas
kegiatan dan perpindahan manusia di dalam Kota Surakarta.
Kota-kota di sekitar Surakarta juga tak luput dari pengaruhnya,
seperti Kota Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen dan
Boyolali. Hal tersebut berdampak terhadap volume jalan raya di
Kota Surakarta menjadi semakin padat.
Untuk menangani permasalahan tersebut Pemerintah
Kota Surakarta mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya
membangun sistem transportasi Batik Solo Trans (BST).Tetapi
sejak pertama kali beroperasi pada tanggal 1 September 2010
Batik Solo Trans ini kurang mendapat respon positif dari warga
Kota Surakarta dan sekitarnya, jumlah warga yang berminat untuk
menggunakan fasilitas transportasi massal ini kurang banyak atau
bahkan bisa dibilang sedikit. Terlebih untuk Koridor II Batik Solo
Trans yang melalui lokasi-lokasi vital di Kota Surakarta kurang
mendapat perhatian dari masyarakat. Hal tersebut memberikan
ii
dampak negatif pada operasional Koridor II Batik Solo Trans,
seperti travel time yang lama, headway yang terlambat,
berkurangnya kenyamanan Batik Solo Trans sehingga masyarakat
lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Dengan
melihat keadaan tersebut Koridor II Batik Solo Trans menjadi
koridor yang paling kritis dibandingkan dengan koridor yang
lainnya.
Pembahasan yang dilakukan di dalam tugas akhir ini
adalah menganalisis point - point penting yang telah ditetapkan
pada Peraturan Menteri Perhubungan no 10 tahun 2012 tentang
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum Berbasis Jalan.
Point - point penting tersebut antara lain waktu tempuh rata-rata
sepanjang rute Koridor II Batik Solo Trans, waktu selang
keberangkatan antar armada, menganalisis kapasitas kendaraan,
load factor dan lain-lain. Sehingga pada akhirnya akan
mempermudah dalam proses evaluasi kinerja Koridor II Batik Solo
Trans.
============================================================================================================
Surakarta City (also called Solo City or Sala City) is one
of the most popular tourism city in Indonesia. There are so many
tourism objects in this city, those object can be modern, traditional,
artistic, religious, natural and historical tourism object. With the
condition like that, it increases the activity and people moving in
the Surakarta City. The cities around Surakarta City also cannot
avoid this side effect, those cities are Sukoharjo, Karanganyar,
Klaten, Sragen and Boyolali. That things have impacts with the
highway volume in Surakarta City, it becomes more crowded.
To prevent that set of problem, the Government of
Surakarta makes some policies, one of the policies is to build
transportation system named Batik Solo Trans (BST). But since the
first operation on September 1st 2010, this Batik Solo Trans did not
get the positive respons from the people of Surakarta City, the
amount of user from this city is less. Especially for the Koridor II
Batik Solo Trans which goes trough the vital objects. That things
give the negative impacts to the operational of Koridor II Batik
Solo Trans, like a long duration of travel time, delays of headway
and become comfortless. That condition makes the people of
Surakarta City prefer to use the private vehicle like car and
motocycle. So that the Koridor II of Batik Solo Trans is the most
critical coridor just than others.
iv
The discussion of this final project is to analysis the
important points in Peraturan Menteri Perhubungan nomor 10
tahun 2012 about standard minimum service of public
transportation. Those important points are travel time along
Koridor II Batik Solo Trans, headway of the buses, capacity of
buses, load factor and many more. So that it can be easily to do
scoring and evaluating the performance of Koridor II Batik Solo
Trans.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSS 658.312 5 Nug e
Uncontrolled Keywords: Surakarta,Batik Solo Trans,Peraturan Menteri Perhubugan no 10 tahun 2012
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5549.5.P35 Performance standards
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 11 Jun 2019 04:21
Last Modified: 11 Jun 2019 04:21
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/63103

Actions (login required)

View Item View Item