Analisis Risiko Kerusakan Pada Mooring System Spm (Single Point Mooring) 035 Pertamina Tbbm Tuban

Susatyo, Bayu (2016) Analisis Risiko Kerusakan Pada Mooring System Spm (Single Point Mooring) 035 Pertamina Tbbm Tuban. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 4312100066-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
4312100066-Undergraduate_Thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Tuban merupakan salah satu dari sekian banyak fasilitas milik PT. Pertamina yang digunakan untuk pendistribusian bahan bakar minyak. Dalam pengoperasiannya, distribusi minyak dilakukan menggunakan tanker. Terdapat dua SPM jenis CALM (Catenary Anchor Leg Mooring) milik TBBM Pertamina Tuban. Salah satunya SPM 035 Pertamina memiliki kapasitas tambat maksimal sebesar 35.000 DWT. Mulai Desember 2011, SPM 035 Pertamina mulai digunakan juga oleh tanker dengan kapasitas 50.000 DWT. Hal ini membuat SPM 035 Pertamina memiliki banyak risiko, khususnya mooring system. Untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko yang terjadi maka penelitian ini menggunakan metode Integrated FTA-FMEA. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, didapatkan risiko pada sembilan failure mode yaitu, mooring lugs patah sebesar Rp. 82.884.824,00, shackles terlepas sebesar Rp. 54.319.997,00, hardwood battens pecah sebesar Rp. 23.107.188,00, mooring briddle tidak berfungsi sebesar Rp. 101.065.104,00, mooring hawser shackles rusak sebesar Rp. 31.007.052,00, triangular plate pecah sebesar Rp. 103.186.521,00, mooring hawser terputus sebesar Rp. 406.520.199,00, chain support buoy sebesar Rp. 54.840.078,00, dan samson buoy rusak sebesar Rp. 60.997.158,00. Adapun program perbaikan pada risiko kritis dengan menambahkan dua buah mooring hawser atau dengan mengganti mooring hawser yang lebih besar
====================================================================================================
Fuel Terminal (TBBM) Tuban Pertamina is one of the many facilities owned by PT. Pertamina used for distributing fuel oil. In operation, the distribution is done using oil tankers. There are two types of SPM CALM (Catenary Anchor Leg Mooring) owned by Pertamina TBBM Tuban, respectively - each have different capacities. One of them SPM 035 mooring Pertamina has a maximum capacity of 35,000 DWT. Starting in December 2011, SPM 035 Pertamina began to be used also by tankers with a capacity of 50,000 DWT. This makes SPM 035 Pertamina has many risks, especially the mooring system. To take over management of the risk occurring, this study used methods Integrated FTA-FMEA. From the results of the risk analysis conducted, it was found in the risk of failure modes namely nine, mooring lugs broken Rp. 82,884,824.00, shackles regardless of Rp. 54,319,997.00, hardwood battens broke Rp. 23,107,188.00, mooring briddle not functioning Rp. 101,065,104.00, mooring hawser shackles broken Rp. 31,007,052.00, triangular plate broke Rp. 103,186,521.00, mooring hawser disconnected Rp. 406,520,199.00, support buoy chain Rp. 54,840,078.00, and damaged buoy samson Rp. 60,997,158.00. The improvement program at critical risk by adding two mooring hawser or by replacing the mooring hawser is greater

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 29 Apr 2020 05:49
Last Modified: 29 Apr 2020 05:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/75919

Actions (login required)

View Item View Item