Analisis Penerimaan Teknologi Video Conference Dalam Instansi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Dengan Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology 2 (UTAUT2)

Kalaksita, Rr. Sekar (2021) Analisis Penerimaan Teknologi Video Conference Dalam Instansi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Dengan Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology 2 (UTAUT2). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 09211850053020-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
09211850053020-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pandemi Covid-19 sedang marak-maraknya terjadi di Indonesia dan menyebabkan pemerintah gencar dalam menerapkan kebijakan mulai dari physical distancing hingga pembatasan kegiatan dengan istilah PSBB ataupun PPKM. Dalam menanggulangi penyebaran virus ini, pemerintah melakukan adaptasi dengan memanfaatkan teknologi informasi salah satunya dengan aplikasi video conference sebagai sarana media pertemuan dan komunikasi sehingga kegiatan perkantoran dapat berjalan meskipun jarak jauh. Meskiupun pengguna aplikasi ini telah meningkat, tidak sedikit pula pengguna yang masih merasakan perbedaan jika dibandingkan dengan bertatap muka langsung. Hal ini terjadi di instansi pemerintahan di Indonesia dimana masih banyaknya pertemuan secara offline yang dilakukan selama masa pandemi. Oleh karena itu, peneliti melakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna teknologi video conference dalam instansi pemerintahan terutama di Provinsi Jawa Timur menggunakan pendekatan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT2) dengan penambahan konstruk learning value dan trust. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Dengan pendekatan survey, dari 204 respoden yang digunakan, facilitating conditions, social influence, hedonic motivation, habit, learning value, dan trust berpengaruh secara signifikan terhadap adopsi teknologi video conference dengan menghasilkan tingkat akurasi prediksi yang sedang yakni sebesar 60,3 persen. Dari keenam variabel yang berpengaruh, didapatkan hasil bahwa meskipun aplikasi ini memiliki manfaat yang lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan dan dapat membantu pekerjaan menjadi lebih efisien, hal ini tidak mempengaruhi penerimaan teknologi aplikasi video conference. Beberapa strategi agar dapat meningkatkan penerimaan teknologi adalah dengan melakukan sosialisasi terkait keunggulan aplikasi serta pelatihan pemakaian, menyediakan fasilitas yang menunjang, serta adanya dukungan secara resmi dari pemerintah pusat terkait penggunaan aplikasi video conference.
====================================================================================================================================
The Covid-19 pandemic is rampant in Indonesia and has caused the government to be aggressive in implementing policies ranging from physical distancing to limiting people activities using the term PSBB or PPKM. In tackling the spread of this virus, government institutions were forced to adapt to the changes by utilizing information technology, one of which is video conferencing applications as a means of meeting and communication media so that office activities can run without the need of physical contact. Although the users of this application have increased, some users still feel the difference compared to physical meeting. Because of that, some government institutions in Indonesia still held offline meetings during the pandemic. Therefore, this research aims to find out what factors influence the acceptance of video conferencing technology users in government agencies, especially in East Java Province using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT2) model approach with the addition of learning value and trust constructs. Hypothesis were tested using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. With a survey approach, of the 204 respondents used, facilitating conditions, social influence, hedonic motivation, habit, learning values, and trust significantly influence the adoption of video conferencing technology by producing a moderate level of prediction accuracy, which is 60.3 percent. Of the six influential variables, it was found that although video conference has greater benefits than the costs incurred and can help people to work more efficiently, this does not affect the acceptance of video conferencing application technology. Several strategies to increase technology acceptance are conducting socialization related to application advantages and usage training, providing supporting facilities, and gaining official support from the central government regarding the use of video conferencing applications.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTMT 658.834 3 Kal a-1 2021
Uncontrolled Keywords: Government, Instansi Pemerintah, Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2), Video Conference.
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5549 Job analysis. Personnel management. Employment management
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Technology Management > 61101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Rr Sekar Kalaksita
Date Deposited: 15 Aug 2021 05:55
Last Modified: 18 Apr 2024 08:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86624

Actions (login required)

View Item View Item