Sonia, Arini (2019) Perencanaan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Struktur Bagian Atas Pembangunan Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
10111815000001-Undergraduate_Theses.pdf Download (43MB) | Preview |
Abstract
Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan angka kecelakaan yang masih tinggi (www.bps.go.id). Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggara proyek – proyek konstruksi. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu proyek konstruksi antara lain, faktor perilaku pekerja konstruksi yang cenderung kurang mematuhi ketentuan standar keselamatan kerja, pemilihan metode kerja yang kurang tepat dan faktor kurang disiplinnya tenaga kerja. Pada tugas akhir ini penyusun mengambil objek gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan yang berlokasi di Lamongan. Pengambilan tema ini dimaksudkan agar dapat membantu perusahaan menyusun sistem manajemen K3 perusahaan dan juga agar dapat membantu mengurangi kecelakaan dalam bekerja. Bangunan gedung ini akan ditinjau dari segi K3 pada lantai 2, 5 dan lantai 7. Untuk lantai 2 berada pada ketinggian+3.95 m, lantai 5 pada ketinggian +17.95 m dan lantai 7 pada ketinggian +25.95 m. Selain mengidentifikasi bahaya, menentukan pengendalian risikonya, juga direncanakan anggaran biaya K3 nya pada gedung ini. Untuk identifikasi bahaya dan pengendalian risiko akan menggunakan Teknik Analisis HAZOP. Identifikasi bahaya akan mengacu pada peraturan – peraturan yang berlaku salah satunya adalah Peraturan Menteri No 05 Tahun 2014 tentang Sistem Manajemen K3. Untuk perencanaan anggaran biaya K3 sendiri akan mengacu pada Surat Edaran Menteri PU No.66 Tahun 2015 tentang perhitungan biaya SMK3. Pada proyek ini akan menggunakan 2 jenis metode pelaksanaan. Perbedaan metode pelaksanaan hanya pada penggunaan alat berat. Untuk metode 1 menggunakan alat berat mobile crane, sedangkan metode 2 akan menggunakan tower crane. Metode 1 akan dipakai untuk pengerjaan lantai 2 dengan ketinggian +3.95 m. Sedangkan metode 2 akan digunakan untuk pengerjaan lantai 5 dan lantai 7 dengan ketinggian +17.95m dan +25.95 m. Dari hasil analisis perencanaan ini, untuk lantai 2 terdapat 123 analisa potensi bahaya, lantai 5 113 analisa potensi bahaya dan 119 analisa potensi bahaya untuk lantai 7. Potensi bahaya tersebut terdiri dari golongan risiko ekstirm, risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah. Untuk faktor penyebab bahaya sendiri akan ditinjau dari faktor manusia, peralatan, proses, dan lingkungan kerja. Untuk hasil perhitungan anggaran biaya K3 pada proyek ini sejumlah 888.230.000 (Delapan Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Dua Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) 3,87 % dari harga kontrak.
================================================================================================================================
The problem of occupational health and safety (K3) generally in Indonesia is still neglected, it is shown by the number of accidents that are still high (www.bps.go.id). A common problem with K3 is that it also takes place on the organizers of construction projects. Factors that cause accidents work in a construction project, among others, the behavior factors of construction workers who tend to be less compliant with the provisions of occupational safety standards, the selection of less precise working methods and factors less Labor discipline. In this final task, the composer took the object of Lamongan Regency government building located in Lamongan. This theme collection is intended to help the company to develop the company's K3 management system and also to help reduce accidents in the work. This building will be reviewed in terms of K3 on the 2nd, 5th and 7th floors. For 2nd floor is at altitude + 3.95 m, floor 5 at altitude + 17.95 m and 7th floor at altitude + 25.95 m. In addition to identifying hazards, determine the risk control, also planned a K3 cost budget in this building. For hazard identification and risk control will use HAZOP analysis technique. The hazard identification will refer to the regulations that apply to one of the ministerial regulation No. 05 year 2014 on the K3 management system. For planning the budget of the K3 fee itself will refer to the circular Minister's letter No. 66 year 2015 on the calculation of SMK3 fee. In this project will use 2 types of implementation methods. The difference in implementation method is only on machine use. For Method 1 use heavy equipment mobile crane, while Method 2 will use Tower crane. Method 1 will be used for the 2nd floor working with a height of + 3.95 m. While Method 2 will be used for the working floor 5 and the 7th floor with a height of + 17.95 m and + 25.95 m. From the results of this planning analysis, for the 2nd floor there are 123 analyses Potential hazards, floor 5 113 analysis of potential hazards and 119 analysis of potential hazards to the 7th floor. The potential danger consists of an ecirm risk group, high risk, moderate risk and low risk. For the cause of danger factors alone will be reviewed from human factors, equipment, processes, and work environment. For the budget calculation result of K3 cost on this project amounts to Rp 888.230.000 3,87 % from contract.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | RSIS 690.523 Son p-1 2019 |
| Uncontrolled Keywords: | Bangunan gedung, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, HAZOP, RAB K3 |
| Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T55 Industrial Safety T Technology > TH Building construction > TH438 Construction industry--Management. Project management. |
| Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
| Depositing User: | arini sonia |
| Date Deposited: | 11 Jul 2023 04:00 |
| Last Modified: | 11 Jul 2023 04:00 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/64181 |
Actions (login required)
 |
View Item |