Rizani, Muhammad Alfreno (2020) Eksplorasi Konsep Budaya Bermukim Urang Banjar pada Tepian Sungai sebagai dasar Perancangan Kampung Wisata Unggulan di Kota Banjarmasin. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111850070009-Master_Thesis.pdf Download (23MB) | Preview |
Abstract
Kota Banjarmasin memiliki karakteristik permukiman di tepian sungai sebagai identitas yang mencerminkan konsep budaya bermukim urang Banjar sebagai produk arsitektur Nusantara. Namun, keberadaan permukiman ini mulai kehilangan eksistensinya akibat perubahan orientasi hidup dari budaya sungai menjadi budaya daratan. Untuk memulihkan eksistensi tersebut, pemerintah Kota Banjarmasin berencana untuk mengembangkan permukiman tersebut menjadi kampung wisata unggulan dengan keanekaragaman budaya Banjar. Adapun strategi yang diterapkan pada perancangan ini melalui extending tradition yang didasari kondisi masyarakat Banjar yang dinamis terhadap perkembangan zaman dan teknologi, tetapi masih ingin merasakan kondisi masa lalu.
Untuk menguraikan berbagai hal tersebut terkait konteks budaya bermukim, kebutuhan masyarakat, dan lingkungannya dieksplorasi melalui metode Force-based Framework. Metode ini digunakan untuk mengoptimalisasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas permukiman dengan memperhatikan berbagai aspek pada konteks lokasi yang dikembangkan, seperti kerusakan lingkungan, kualitas air dan regulasi yang berlaku untuk dikembangkan menjadi kampung wisata unggulan. Meskipun sudah banyak prototipe desain bangunan dan kawasan permukiman pada tepian sungai di Banjarmasin, tetapi ada beberapa aspek yang terabaikan seperti aspek budaya urang Banjar yang memiliki kekerabatan yang erat dengan sungai.
Pada akhirnya, perancangan kampung wisata unggulan tersebut menghasil-kan beberapa prototipe bangunan yang beridentitas budaya bermukim urang Banjar pada tepian sungai untuk mengakomodasi kegiatan wisata unggulan yang dikembangkan melalui strategi extending tradition pada beberapa elemen bangunan dengan material terbaharukan melalui transformasi bentuk, ruang, dan tatanannya. Prototipe bangunan tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan terhadap pengembangan bangunan pada tepian sungai di kota Banjarmasin, sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Selain itu, kawasan ini diharapkan dapat berkembang menjadi kawasan dengan kemandirian sumber pangan dan energi melalui peningkatan infrastruktur kawasan seperti ketersediaan air bersih, listrik dan sanitasi.
====================================================================================================================
Banjarmasin city has the character of settlements along the river that reflects the concept of the authentic Banjar settlements on river banks as a product of Nusantara architecture’s. However, the existence of these settlements began to lose their existence due to changes in life orientation from river culture to landed culture. To restore the existence of these settlements, the government of Banjarmasin city plans to develop these settlements into tourist villages with Banjar culture. The strategy applied to this design is through an extending tradition which is based on the dynamic conditions of the Banjar people towards the times and technology but still wants to feel the conditions of the past.
To describe these various things related to the cultural context of living, the needs of the community, and their environment, it is explored through the Force-based Framework. This method is used to optimize the existing potential to improve the quality of settlements by paying attention to various aspects in the context of the location being developed, such as environmental damage, water quality and applicable regulations to be developed into a tourism village. Although there are many prototypes of building designs related to riverbank settlements in Banjarmasin, there are some aspects that have been neglected such as the cultural aspects of urang Banjar which are related to the river and Islam. This has an impact on the quality of settlements that reduce the level of kinship in the Banjar community.
Finally, the design of leading tourism village resulted in several building prototypes with the cultural identity of the Banjar livinghood on the riverbank to accommodate tourism activities, to developed through the extending tradition strategy on several building elements with renewable materials through transformation the space, form, and order. It is hoped that the building prototype can become a reference for the development of buildings on the riverbank in Banjarmasin, to improve environmental quality. Besides, this area is expected to develop into an independent area of food and energy sources by improving regional infrastructures such as the availability of clean water, electricity, and sanitation.
Actions (login required)
View Item |