Novitasari, Alifia Dian (2021) Strategi Implementasi Pengembangan Wilayah Kabupaten Madiun Melalui "Kampung Pesilat Indonesia" Sebagai Regional Branding. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08211740000008-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (7MB) | Preview |
Abstract
Upaya Pemerintah Kabupaten Madiun dalam mewujudkan Madiun yang aman, melalui citra positif, serta peningkatan daya saing daerah, direalisasikan dengan peluncuran sebuah regional brand yaitu “Kampung Pesilat Indonesia”. Adanya potensi yang besar berupa budaya Pencak Silat yang berperan tidak hanya sebagai olahraga dan seni tradisi namun juga berpeluang menjadi penggerak perekonomian masyarakat dengan menjadi destinasi baru di Kabupaten Madiun. Dalam memaksimalkan pengelolaan aktivitas branding, saat ini pemerintah sedang melakukan kegiatan promosi brand ”Kampung Pesilat Indonesia”, seperti pengadaan festival kampung pesilat, pembuatan seragam pencak silat, peluncuran logo dan slogan yang tertuang dalam Peraturan Bupati Madiun Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Logo Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia, serta pembangunan Padepokan bersama, Gedung Pendopo Kampung Pesilat Indonesia. Namun upaya tersebut masih belum memperhatikan faktor penentu keberhasilan branding serta potensi dan masalah yang ada di masyarakat. Upaya yang telah dilaksanakan, tanpa diiringi oleh sistem yang kolaboratif yang dapat mengakomodasi keselarasan suatu branding terhadap representasi karakteristik sosial, ekonomi, budaya, regulasi dan penataan dari Kabupaten Madiun maka tujuan pengembangan wilayah Kabupaten Madiun sulit untuk terealisasi. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk membantu merumuskan strategi implementasi pengembangan wilayah Kabupate Madiun melalui ”Kampung Pesilat Indonesia” sebagai regional branding.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap analisis yaitu, tahap pertama dan tahap kedua mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal menggunakan data hasil wawancara bersama stakeholders terpilih, observasi, hasil telaah sumber jurnal serta media terpercaya. Selanjutnya data yang di dapatkan diolah menggunakan metode Content Analysis (CA). Pada tahap ketiga, merumuskan strategi branding melalui penilaian terhadap faktor internal dan eksternal (SWOT) yang telah di dapatkan sebelumnya dengan menggunakan metode perhitungan IFAS EFAS.
Berdasarkan hasil data analisis penelitian bahwa, terdapat dua puluh variabel pada faktor internal dan faktor eksternal terdapat enam belas variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan brand Kabupaten Madiun. Strategi branding yang memiliki urgensitas penanganan pada Kabupaten Madiun diantaranya; Meningkatkan aktivitas pengadaan event atau kegiatan edukasi sejarah Pencak Silat, perlombaan, acara hiburan, pertunjukan film, seni kriya (ekonomi kreatif), dan seminar/workshop yang menarik pengunjung untuk berkunjung ke Kabupaten Madiun dan memberikan kesan positif. Pengelolaan media promosi berbasis celebrity marketing dengan mengikutsertakan influencer dan website interaktif, membentuk dewan perencana brand, meningkatkan hubungan antara Organisasi Pencak Silat, Masyarakat, dan Forkompimda Kabupaten Madiun beserta wilayah sekitarnya melalui forum interaksi dan dialog dalam upaya turut menjaga kondusivitas wilayah, meningkatkan peran Paguyuban Kampung Pesilat, melakukan upaya secara preventif maupun represif oleh pemerintah dan aparat keamanan untuk menindaklanjuti kejadian konflik dan kerusuhan yang diakibatkan oleh oknum perguruan pencak silat, membuat Roadmap rencana brand ”Kampung Pesilat Indonesia” dan regulasi yang mengatur pengelolaan brand.
================================================================================================
The efforts of the Madiun Regency Government to manifest a safe Madiun, through the positive image, and to strengthen the regional competitiveness, were realized with the launch of a regional brand, "Kampung Pesilat Indonesia". There is a great potential in the form of Pencak Silat culture which a role not only as a sport and traditional art but also moves the economic mobile tool of the community by becoming a new destination in Regency of Madiun. In maximizing the management of branding activities, the government is currently conducting brand promotion "Kampung Pesilat Indonesia", such as the procurement of Festival Kampung Pesilat, uniforms pencak silat, launch of logo and slogan contained in Madiun Regent Regulation Number 22 of 2019 concerning the logo of Madiun as Kampung Pesilat Indonesia, and contruction building of Padepokan Kampung Pesilat. However, these efforts still do not pay attention to the determinants of branding success and the potential and problems that exist in society. The efforts that have been carried out, without being accompanied by a collaborative system that can accommodate the alignment of a branding to the representation of the social, economic, cultural, regulatory and structuring characteristics of the Madiun Regency are difficult to achieve. Therefore, this research aims to help formulate an implementation strategy for the development Regency of Madiun through "Kampung Pesilat Indonesia" as a regional branding.
The conducted research methodology are based on three stages of analysis. The first and second stage are identifying the internal and external factors, the data was retrieved from the interviews with feasible stakeholders, observations, review sources of journal and trusted media. Furthermore, the data obtained is processed using the Content Analysis (CA) method. In the third stage, formulating a branding strategy through an assessment of internal and external factors (SWOT) using the IFAS EFAS calculation method.
Based on the results of this research analysis data, conclude that, there are twenty variables on internal factors and external factors there are sixteen variables that affect the success of the brand Madiun Regency. Branding strategies that have the urgency of handling in Madiun Regency include; Increasing the activity of providing events or educational activities on the history of Pencak Silat, competitions, entertainment events, film shows, craft arts (creative economy), and seminars/workshops that attract visitors to visit Madiun Regency and give a positive image. Management of celebrity marketing-based promotional media by involving influencers and interactive websites, forming a brand planning board, improving relations between the Pencak Silat Organization, the Community, and the Forkompimda of Madiun Regency and the surrounding area through interaction and dialogue forums in an effort to help maintain the conduciveness of the region, increasing the role of the Paguyuban Kampung Pesilat, making preventive and repressive efforts by the government and security forces to follow up on incidents of conflict and riots caused by unscrupulous pencak silat colleges, makes a roadmap for the plan and regulation management of "Kampung Pesilat Indonesia".
Actions (login required)
 |
View Item |