Desain Pabrik Susu Bubuk Anti Kembung dari Biji Kedelai

Ashshiddiqi, Muhammad Khasbi and Saputra, Naomi Devina Surya (2025) Desain Pabrik Susu Bubuk Anti Kembung dari Biji Kedelai. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Text 5045211019_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Desain Pabrik Susu Kedelai Bubuk ini bertujuan untuk merancang sebuah pabrik yang memproduksi susu kedelai bubuk dengan kapasitas 14.000 ton per tahun, yang berkontribusi sebesar 20% dari kebutuhan nasional pada tahun 2029. Susu kedelai dipilih sebagai alternatif bagi penderita intoleransi laktosa dan mereka yang mengikuti gaya hidup sehat, mengingat kandungan nutrisinya yang hampir setara dengan susu sapi, namun bebas laktosa. Pada produk susu kedelai sendiri ditambahan kan larutan treatment enzim untuk mengurangi dan mengilangkan rasa kembung yang dihasilkan karena mengkonsumsi susu kedelai. Proses pembuatan susu kedelai mencakup beberapa tahapan, seperti penggilingan, pemanasan, homogenisasi, dan pengeringan, dengan metode spray-drying yang dipilih karena efisiensinya untuk skala industri besar. Lokasi pabrik dipertimbangkan berdasarkan ketersediaan bahan baku, utilitas, dan aksesibilitas, dengan wilayah Banyuwangi dipilih sebagai lokasi yang ideal. Studi kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa pabrik ini akan mengurangi ketergantungan impor susu kedelai dan memiliki potensi ekspor ke pasar internasional. Desain pabrik susu bubuk anti kembung dari biji kedelai ini dirancang sebagai perusahaan perseroan terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Pada perancangan pabrik ini ditetapkan untuk umur 10 tahun, dengan massa kontruksi selama 2 tahun, dimulai pada 2027. Modal pabrik ini berasal dari 40% modal sendiri dan 60% berasal dari pinjaman bank, serta besaran bunga bank sebesar 8,05% dan laju inflasi sebesar 1,96%. Pada biaya investasi total sebesar Rp. 578.706.948.533 sehingga didapatkan nilai Internal Rate of Return (IRR) 15,44%, Break Event Poin (BEP) sebesar 42,79%, dengan modal pengembalian pabrik (POT) selama 3,6 tahun. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka pabrik ini dinyatakan layak untuk dibangun melalui beberapa pertimbangan dan memenuhi standar. Susu kedelai bubuk, intoleransi laktosa, Enzim.
==================================================================================================================================
The Design of Soy Milk Powder Factory aims to design a factory that produces soy milk powder with a capacity of 14,000 tons per year, which contributes 20% of the national needs in 2029. Soy milk is chosen as an alternative for people with lactose intolerance and those who follow a healthy lifestyle, considering its nutritional content is almost equivalent to cow's milk, but is lactose-free. In the soy milk product itself, an enzyme treatment solution is added to reduce and eliminate the bloating sensation caused by consuming soy milk. The process of making soy milk includes several stages, such as grinding, heating, homogenization, and drying, with the spray-drying method chosen because of its efficiency for large industrial scales. The location of the factory is considered based on the availability of raw materials, utilities, and accessibility, with the Banyuwangi area being chosen as the ideal location. An economic feasibility study shows that this factory will reduce dependence on soy milk imports and has the potential to export to the international market. The Design of this anti-bloating powdered milk factory from soybeans is designed as a limited liability company (PT) with a line and staff organizational system. In the design of this factory, it is set for a 10-year lifespan, with a construction period of 2 years, starting in 2027. The capital of this factory comes from 40% of its own capital and 60% comes from bank loans, and the amount of bank interest is 8.05% and the inflation rate is 1.96%. At a total investment cost of Rp. 578.706.948.533, the Internal Rate of Return (IRR) value is 15,44%, the Break Event Point (BEP) is 42,79%, with a factory return capital (POT) of 3.6 years. So based on this, this factory is declared feasible to be built through several considerations and meets the standards. Powdered soy milk, lactose intolerance, Enzymes.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Susu kedelai bubuk, intoleransi laktosa, Enzim. Powdered soy milk, lactose intolerance, Enzymes.
Subjects:	T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction T Technology > TP Chemical technology > TP370 Food processing and manufacture
Divisions:	Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > Food Engineering : 41221-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Naomi Devina Surya Saputra
Date Deposited:	24 Jul 2025 03:52
Last Modified:	24 Jul 2025 03:52
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/120957

Actions (login required)

View Item