Analisa Batas Dan Morfometri Daerah Aliran Sungai Dari Data DEM SRTM Dan ASTER GDEM Terhadap Data BPDAS Dan Peta RBI (Studi Kasus: Sub DAS Bungbuntu DAS Tarokam, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur)

Putra, Yogyrema Setyanto (2014) Analisa Batas Dan Morfometri Daerah Aliran Sungai Dari Data DEM SRTM Dan ASTER GDEM Terhadap Data BPDAS Dan Peta RBI (Studi Kasus: Sub DAS Bungbuntu DAS Tarokam, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3510100008-Undergraduate-Theses.pdf]
Preview
Text
3510100008-Undergraduate-Theses.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Pemetaan batas DAS merupakan salah satu parameter
utama yang digunakan sebagai batasan penentuan kondisi
tutupan lahan dan geomorfologi pada DAS. Seiring
perkembangan teknologi radar dan penginderaan jauh, model
permukaan bumi kini dapat terepresentasikan oleh data Digital Elevation Model (DEM) dengan cakupan area yang hampir
meliputi seluruh permukaan bumi. Ketersediaan data DEM
tersebut salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai pengelolaan
DAS dalam bentuk pemetaan batas DAS dan mencari kondisi
geomorfologi DAS. Sayangnya keberagaman produk data DEM
sering menimbulkan pertanyaan bagi pengguna tentang produk
data DEM manakah yang sebaiknya digunakan dalam
penelitiannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil
perbandingan dari morfometri dan batas DAS yang diolah antara
data DEM SRTM dan ASTER GDEM terhadap data BPDAS dan
Peta RBI. demi mendapatkan data yang dijadikan sebagai dasar
dan dianggap benar, data morfometri BPDAS dijadikan sebagai
acuan terhadap data hasil pengolahan lainnya. Sayangnya, tidak semua data morfometri pada setiap DAS / Sub DAS dibuat
BPDAS. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, penelitian ini
mengambil kawasan DAS / Sub DAS yang telah memiliki data
morfometri dari data BPDAS, salah satunya yaitu Sub DAS
Bungbuntu DAS Tarokam. Dengan demikian, data DEM SRTM
dan ASTER GDEM diharapkan mampu menghasilkan nilai
morfometri dan batas DAS yang mendekati data BPDAS.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah secara
kuantitatif nilai morfometri yang ditunjukkan oleh hasil
pengolahan DEM SRTM dan ASTER GDEM menunjukkan nilai
yang berbeda dengan data BPDAS, tetapi secara umum nilai
morfometrinya masih masuk rentang kelas yang sama. Dari hasil
yang dicapai, DEM SRTM dan ASTER GDEM gagal dalam
menentukan jaringan sungai. Meninjau penelitian sebelumnya,
penelitian ini mendukung hasil penelitian Hery, T.P. (2013) yaitu
pada daerah yang memiliki kondisi topografi landai hingga datar
sulit untuk ditentukan batas DAS-nya. Sayangnya terdapat hasil
penelitian yang berbeda dengan penelitian Hery, T.P. (2013)
yaitu data DEM SRTM lebih mendekati bentuk batas Sub DAS
Bungbuntu DAS Tarokam miik BPDAS dibanding ASTER GDEM.
Kesimpulan ini didukung oleh penelitian Suwandana, dkk (2012)
dimana ketelitian tinggi ASTER GDEM lebih rendah
dibandingkan DEM SRTM, DEM Topo, dan pengukuran GPSRTK.

===================================================================================

Delineate watershed is one of main parameter that used
to determine the condition of watershed geomorphology and used
as boundary of land use each watershed. Along with growth of
remote sensing and radar, the replica of earth surface can be
representated from the Digital Elevation Model (DEM) data
whose coverage almost all the earth. The availability of DEM,
can be used for watershed management to deliniate watershed
and get the watershed geomorphology. Unfortunately, because of
the variety DEM product makes people questioned wich the DEM
data to be used.
This research have purpose to get the comparison from
DEM SRTM and ASTER GDEM to BPDAS and RBI Maps. For
the sake to get the true value data for the comparison,
morphometry data from BPDAS used as the true value to
comparison with the other value from processing. Unfortunately,
the morphometry data is not at all available for each watershed.
As considered, this research used the watershed who had the
morphometry data from BPDAS, one of them is Sub watershed
Bungbuntu Tarokam, Pamekasan. At the end, DEM SRTM and
ASTER GDEM can representated the watershed and
morphometry from BPDAS data.
The result from this research is the morphometry value
from watershed that processed with DEM data representated as
the BPDAS morphometry value. DEM SRTM and ASTER GDEM
failed from create the stream network. Seeing the other research,
this research is supporting Hery T.P. (2013) that at places who
had slighty slope is difficult to determine the watershed boundary.
Unfortunately, there are diffrent result from this research and
Hery, T.P. (2013) research, that was the DEM SRTM data is
more better than ASTER GDEM data to delineate the watershed.
This result is supporting with Suwandana, et al. (2012)that the
height acuration from ASTER GDEM is less than the other DEM
and GPS-RTK measurements.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSG 526.99 Put a
Uncontrolled Keywords: Batas DAS; Daerah Aliran Sungai (DAS); Digital Elevation Model (DEM); Morfometri DAS; Catchment Area; Digital Elevation Model; Watershed Boundary; Watershed Morphometry.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD4465 Water utilities--Rates
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 18 May 2017 06:52
Last Modified: 12 Mar 2024 05:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41316

Actions (login required)

View Item View Item