Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering terhadap Kekerasan dan Ketahanan Aus Material Baja AISI 1045 sebagai Solusi Kegagalan pada Axle Shaft

Pratama, Reza Dyan (2018) Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering terhadap Kekerasan dan Ketahanan Aus Material Baja AISI 1045 sebagai Solusi Kegagalan pada Axle Shaft. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02511440000039-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
02511440000039-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Level luffing crane merupakan salah satu alat yang digunakan di PT. PAL INDONESIA (Persero). Pada crane ini terdapat satu bagian yang mengalami kegagalan yaitu axle shaft. Axle shaft mengalami keausan yang menyebabkan pemakaiannya jauh berkurang dari umur pakai yang direncanakan. Setelah dilakukan uji komposisi, diketahui bahwa material axle shaft tidak sesuai standar ASSAB 705. Sehingga pada penelitian ini dilakukan proses hardening dan tempering untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus agar sesuai dengan standar. Proses hardening dilakukan pada temperatur 850℃ dan kemudian di-quench menggunakan air. Sedangkan proses tempering dilakukan dengan variasi temperatur yaitu 350℃, 375℃, 400℃ dan variasi waktu tahan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Kemudian dilakukan uji kekerasan, metalografi, dan uji keausan untuk membandingkan pada kondisi awalnya. Didapatkan hasil berupa kekerasan dan ketahanan aus maksimal pada temperatur 350℃ dengan waktu tahan 60 menit dengan kekerasan sebesar 534,6 HV serta pengurangan massa sebesar 0,042 gr, dengan struktur mikro tempered martensit dan bainit. ============== Level luffing crane is a tool that used in PT. PAL INDONESIA (Persero). Axle shaft is a part of level luffing crane which failed. Axle shaft has experienced wear problems because the use of material is reduced from the lifetime. From the composition test result, known that the material is not suitable with the ASSAB 705 standard. Hence, hardening and tempering is necessary to increase the hardness and wear resistance. Hardening process was used at temperature 850℃ and then quenched with water, followed by tempering process with three variations of temperature at 350℃, 375℃, and 400℃, and three variations of holding time at 60, 90, and 120 minutes. Hardness test, metallograhy, and wear resistance test was conducted to know the properties of material. The highest hardness and wear resistance was obtained in specimen with tempering treatment at 350℃ and 60 minutes of holding time. The hardness of the specimen is 534.6 HV and mass reduction 0.042 gr. From the optical microscope found the microstructure of the specimen are tempered martensit and bainit.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: AISI 1045, hardening, tempering, keausan, kekerasan, hardening, tempering, wear, hardness.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN690 Metallography. Physical metallurgy
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN752.I5 Steel--Heat treatment
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Pratama Reza Dyan
Date Deposited: 07 Sep 2018 06:07
Last Modified: 09 Mar 2021 23:18
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/52560

Actions (login required)

View Item View Item