Perencanaan Timbunan Reklamasi Area Pabrik Copper Smelter PT. Freeport Indonesia di Area PT. Petrokimia Gresik

Soegiono, Steafen Kristian (2019) Perencanaan Timbunan Reklamasi Area Pabrik Copper Smelter PT. Freeport Indonesia di Area PT. Petrokimia Gresik. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111540000086-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03111540000086-Undergraduate_Theses.pdf

Download (21MB) | Preview

Abstract

Kebijakan pemerintah dalam pelarangan ekspor mineral mentah serta peningkatan kebutuhan akan industri tambang tembaga membuat PT Freeport Indonesia berencana membangun Copper Smelter. Copper Smelter ini akan diletakkan di site PT Petrokimia Gresik yang ada di pantai utara Kota Gresik. Karena Gresik merupakan kawasan perindustrian cukup padat dan memiliki masalah yaitu ketersediaan lahan pembangunan, reklamasi menjadi alternatif yang sangat baik untuk pengembangan kawasan ini. Pelaksanaan reklamasi area pabrik Copper Smelter ini memiliki beberapa permasalahan salah satunya adalah perencanaan tanggul keliling yang dibangun di sepanjang kawasan reklamasi dan merupakan tahap awal pekerjaan reklamasi.Tanggul ini sebagian akan digunakan sebagai tempat penimbunan peti kemas sementara dengan q = 1 〖t/m〗^2 dan tanggul keliling lainnya direncanakan dengan q = 1 〖t/m〗^2. Kondisi tanah di kota Gresik yang terdiri dari sebagian besar jenis tanah lunak sering menjadi masalah dalam pembangunan struktur bangunan dikarenakan lapisan tanah lunak memiliki sifat-sifat antara lain cenderung compressible (mudah memampat),daya dukung rendah,dan tahanan geser tanah yang rendah.Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tanah dasar dan stabilitas tanggul Permasalahan selanjutnya setelah tanggul keliling selesai adalah perencanaan untuk reklamasi tanah timbunan di antara tanggul keliling.Tanah timbunan seluas ± 83,29 ha ini direncanakan untuk menerima beban pabrik sebesar 1 〖t/m〗^2 dengan persyaratan semua konsolidasi primer harus sudah selesai pada saat pabrik dibangun dan konsolidasi sekunder harus direncanakan dengan sisa total tidak lebih dari 5 cm dalam 25 tahun. Melihat kondisi tersebut, maka akan dihitung lama waktu pemampatan yang ternyata membutuhkan waktu selama 7,63 tahun sehingga diperlukan PVD untuk mempercepat waktu pemampatan. PVD dipasang dengan pola segiempat dan jarak 0,8 meter sedalam 24 meter.Kemudian dilakukan analisa kekuatan timbunan dan tanah dasarnya menggunakan program bantu Xstable untuk mengetahui kebutuhan perkuatan tanahnya. Setelah dihitung, ternyata tanah membutuhkan perkuatan sehingga dipakai 3 alternatif perkuatan tanah yaitu geotextile,geotextile enchased stone column,dan deep mixing cement. Dari ketiga alternatif tersebut dipilih perkuatan tanggul menggunakan geotextile karena paling efisien dan ekonomis dari segi biaya yaitu senilai Rp. 24.588.810.888.
=============================================================================================================================
The government policy in banning the export of raw minerals and increasing the need for the copper mining industry has made PT Freeport Indonesia plan to build a Copper Smelter. The Copper Smelter will be placed at the PT Petrokimia Gresik site on the northern coast of Gresik City. Because Gresik is a fairly dense industrial area and has problems, namely the availability of development land, reclamation is a very good alternative for the development of this area. The reclamation of the Copper Smelter factory area has several problems, one of which is the planning of a mobile embankment built along the reclamation area and is the initial stage of the reclamation work. This part will be used as a temporary container stockpile with q = 1 〖t/m〗^2and other mobile embankments are planned with q = 1 〖t/m〗^2. Soil conditions in the city of Gresik consisting of most types of soft soil are often a problem in the construction of building structures because soft soil layers have properties which tend to be compressible, low carrying capacity, and low soil shear resistance. it is necessary to analyze the subgrade and the stability of the embankment The next problem after the perimeter embankment is complete is planning for land reclamation between the embankment. The land area of ± 83.29 ha is planned to accept a factory load of 1 〖t/m〗^2 with the requirement that all primary consolidation must be completed when the plant is built and secondary consolidation must be planned with a total remaining not more than 5 cm in 25 years. Seeing these conditions, it will be calculated the length of compression time which turns out to take as long as 7.63 years so PVD is needed to speed up the compression time. PVD is installed with a quadrilateral pattern and a distance of 0.8 meters 24 meters deep.Then an analysis of the heap and soil strength is carried out using the Xstable auxiliary program to determine the soil reinforcement needs. Once calculated, it turns out that the soil needs reinforcement so that 3 alternative soil reinforcement are used, namely geotextile, geotextile enchased stone column, and deep mixing cement. Of the three alternatives, the strengthening of the embankment was chosen using a geotextile because it was the most efficient and economical in terms of costs, namely Rp. 24.588.810.888.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSS 624.162 Soe p-1 2019
Uncontrolled Keywords: Reklamasi, Tanggul, PVD, Geotextile, GESC, Deep Mixing Cement,Pemampatan Sekunder
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA455.S6 Soil (Materials of engineering and construction)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Steafen Kristian Soegiono
Date Deposited: 12 Jul 2024 07:30
Last Modified: 12 Jul 2024 07:30
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/65979

Actions (login required)

View Item View Item