Analisis Teknis Dan Ekonomis Penerapan Sistem Bundling Pada Pembangunan Kapal Wisata ≤ 24 Meter Berbahan Bambu Laminasi

Wicaksono, Dendy Satriyo (2019) Analisis Teknis Dan Ekonomis Penerapan Sistem Bundling Pada Pembangunan Kapal Wisata ≤ 24 Meter Berbahan Bambu Laminasi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111540000059_Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04111540000059_Undergraduate_Theses.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Design by order merupakan sebuah metode yang hingga saat ini masih banyak digunakan pada pembangunan kapal bangunan baru di Indonesia. Design by order menyebabkan adanya desain yang sangat bervariatif yang membuat galangan menjadi tidak mempunyai kemampuan khusus. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang memiliki tujuan supaya galangan memiliki standar desain yang dapat diproduksi secara massal dengan menggunakan sistem bundling. Penerapan sistem bundling pada pembangunan kapal wisata mewajibkan galangan memiliki desain, spesifikasi dan cetakan kapal yang akan ditawarkan. Sehingga pada penelitian ini variasi desain hull kapal yang digunakan yaitu sebanyak 3 varian, yaitu hull dengan panjang 10 m, 12.35 m, dan 23.4 m, yang kemudian dikembangkan menjadi 2 jenis kapal wisata untuk kapal 10 m, 12.35 m dan 3 jenis kapal wisata untuk kapal 23.4 m. Setiap variasi model kapal wisata memiliki paket-paket harga. Paket-paket yang ditawarkan yaitu paket A, B, dan C, dengan kategori paket A yaitu kapal tanpa outfitting dan permesinan, paket B yaitu kapal dengan outfitting dan tanpa permesinan, dan paket C yaitu kapal dengan outfitting dan permesinan. Harga jual kapal wisata panjang 10 m dengan paket A Rp. 151.348.206, paket B Rp. 231.435.775, dan paket C Rp. 482.601.525. Harga kapal wisata panjang 12.35 m untuk paket A Rp. 220.848.802, paket B Rp. 338.852.176, dan paket C Rp. 590.017.926. Harga jual untuk kapal wisata 23.4 m untuk paket A Rp. 1.372.160.137, paket B Rp. 1.987.757.422, paket C Rp. 2.796.218.922. Dengan menggunakan metode bundling maka galangan dapat melakukan pembangunan kapal lebih cepat 18-25% dari total waktu pembangunan. Dari segi harga jual kapal, apabila galangan menerapkan metode bundling maka galangan tersebut dapat memberikan harga kapal yang lebih murah 5-6% daripada menggunakan metode design by order. Selain itu menggunakan metode bundling akan menambah daya tarik dari owner kapal wisata, hal ini dibuktikan dengan melakukan survey di mana 8 dari 9 owner kapal wisata lebih tertarik apabila galangan yang ada menggunakan metode sistem bundling.
=========================================================
Design by order is a method which is still used for new building ships in Indonesia. Deign by order causes a very varied design that makes the shipyard not have special abilities. Therefore research is conducted which has a purpose that shipyards have design standards that can be mass produced using a bundling system. The implementation of the bundling system in the construction of tourist vessels requires shipyards to have designs, specifications and ship prints to be offered. So that in this study the variations of the hull design used in this study is 3 variants, that is hulls with lengths of 10m, 12.35m, and 23.4m, which were later developed into 2 types of tourist vessels for 10m & 12.35m vessels and 3 types of tourist vessels for 23.4m vessel. Each variation of the tour boat model has price packages. The packages offered are packages A, B, and C, which package A category is vessels without accessories and machinery, package B which is a ship with accessories and without machinery, and package C which is a ship with accessories and machinery. The selling price of a 10m long tour boat with package A is Rp. 151.348.206, package B Rp. 231.435.775 and package C Rp. 482.601.525. The price of tour boats with 12.35m long, for package A Rp. 220.848.802, package B Rp. 338.852.176, and package C Rp. 590.017.926. The selling price for tour boats is 23.4m for package A Rp. 1.372.160.137, package B Rp. 1.987.757.422, package C Rp. 2.796.218.922. By using the bundling method, shipyards can build ships faster by 18-25% of the total construction time. In terms of the selling price of the ship, if the shipyard applies the bundling method, the shipyard can provide a cheaper boat price of 5-6% than using the design by order method. Using the bundling method will increase the interest of owner, this is evidenced by conducting surveys where 8 of the 9 tour boat owners are more interested if the existing shipyard uses the bundling system method.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Bundling, Kapal Wisata, Bambu Laminasi
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM163 Hulls (Naval architecture)
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM297 Ships Designs and drawings
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM761 Stability of ships
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Wicaksono Dendy Satriyo
Date Deposited: 14 Jun 2024 03:47
Last Modified: 14 Jun 2024 03:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/67094

Actions (login required)

View Item View Item