Studi Pengaruh Suhu Interpass pada Pengelasan Baja ASTM A36 Terhadap Sifat Mekanis Menggunakan Proses Las SMAW

Habibi, Ridwan (2019) Studi Pengaruh Suhu Interpass pada Pengelasan Baja ASTM A36 Terhadap Sifat Mekanis Menggunakan Proses Las SMAW. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111440000055_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04111440000055_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (7MB)

Abstract

Di Indonesia terdapat industri perkapalan yang semakin maju, dimana kualitas pengelasan menjadi salah satu faktor penilaian kualitas kapal tersebut. Pengelasan adalah teknologi manufaktur dasar yang diperlukan untuk setiap sektor industry perkapalan. Baja ASTM A36 merupakan salah satu material yang banyak digunakan pada pembuatan kapal. Salah satu teknik pengelasan yang banyak dipakai untuk penyambungan pada konstruksi lambung kapal adalah las busur Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Menurut aturan BKI vol. VI sec. 9, suhu interpass maksimal sebesar 250°C. Tapi dalam kondisi aktual suhu interpass sering kali tidak diperhatikan, dimana saat dilakukan pengelasan suhu interpass melebihi 250°C, welder langsung melanjutkan pengelasan tersebut. Suhu interpass pada pengelasan dapat mempengaruhi laju pendinginan dan struktur mikro yang terbentuk pada daerah las. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu interpass (200°C, 300°C, dan 450°C) terhadap struktur mikro dan sifat mekanis material. Selanjutnya dilakukan pengujian yang mencakup : uji tarik, uji kekerasan, uji impact, dan uji metalografi.
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai kuat tarik tertinggi sebesar 523.70 MPa pada material dengan suhu interpass 200°C dan nilai kuat tarik terendah sebesar 506.44 MPa pada material dengan suhu interpass 450°C. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada daerah weld metal dengan suhu interpass 200°C sebesar 182.00 HV dan nilai kekerasan terendah terdapat pada daerah base metal dengan material suhu interpass 450°C sebesar 147.00 HV. Hasil pengujian impact pada weld metal diketahui bahwa energi absorb semakin besar, dimana semakin tinggi suhu interpass maka nilai energi absorb akan semakin rendah. Nilai energi absorb terendah terdapat pada material dengan suhu interpass 200°C sebesar 137.83 Joule dan nilai energi absorb tertinggi pada material dengan suhu interpass 450°C sebesar 140.17 Joule. Dari hasil uji metalografi dapat diamati bahwa butiran pearlite dan ferrite terbentuk semakin besar karena adanya pengaruh suhu interpass yang semakin tinggi, dimana semakin besar ukuran butir maka akan semakin kecil angka kekerasan pada sebuah material.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: ASTM A36, SMAW, Suhu Interpass, kuat tarik, kekerasan, impact, metalografi
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Habibi Ridwan
Date Deposited: 25 Jul 2024 06:17
Last Modified: 25 Jul 2024 06:17
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/67314

Actions (login required)

View Item View Item