Studi Laju Korosi Kapal Aluminium akibat Proses Galvanik dengan Kapal Baja di Lingkungan Air Laut dengan Pendekatan Permodelan Eksperimen

Rahman, Hazmi (2019) Studi Laju Korosi Kapal Aluminium akibat Proses Galvanik dengan Kapal Baja di Lingkungan Air Laut dengan Pendekatan Permodelan Eksperimen. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111440000083-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04111440000083-Undergraduate_Theses.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Jenis logam baja dan aluminium banyak digunakan pada industri pembangunan kapal, khususnya untuk bagian lambung kapal. Kedua jenis logam ini memiliki muatan yang berbeda sehingga mengakibatkan aliran listrik dan elektron. Pada kapal baja dan kapal aluminium, fenomena tersebut berpotensi mengakibatkan korosi galvanik. Untuk menentukan jarak optimal agar tidak ada laju korosi yang terjadi, dilakukan pengujian laboratorium. Pengujian ini dilakukan menggunakan spesimen aluminium dengan rasio luasan 1, 4 dan 6 yang dihadapkan pada baja dengan rasio luasan 21, 12 dan 5. Dari variasi luasan tersebut didapatkan sembilan kombinasi spesimen yang diuji pada variasi jarak 10 cm, 20 cm dan 30 cm. Pengukuran laju korosi dilakukan menggunakan digital ammeter dengan media hantar listrik berupa air laut. Dari pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin besar exposure area, semakin besar arus galvanik yang dihasilkan, namun karena laju korosi adalah fungsi perbandingan dari arus galvanik terhadap exposure area, laju korosi cenderung menurun ketika exposure area semakin besar. Pengaruh paling besar terhadap laju korosi, terdapat pada variasi jarak antar spesimen, semakin jauh jarak yang dimiliki, semakin rendah pula laju korosi yang dihasilkan. Tingkat penurunan tertinggi terjadi pada pengujian dengan rasio luasan aluminium terhadap baja sebesar 1:21. Pada pengujian tersebut terjadi penurunan sebesar 51% terhadap perubahan jarak sebesar 10 cm. Sedangkan, tingkat penurunan terendah terjadi pada pengujian dengan variasi 3-B yang memiliki rasio luasan sebesar 4:5. Penurunan laju korosi yang terjadi pada pengujian tersebut sebesar 9% dengan perubahan jarak sebesar 10 cm. Pada variasi luasan lainnya, perubahan laju korosi memiliki range sebesar 15%-40% setiap perubahan jarak antar spesimen sebesar 10 cm. Jarak optimal ditentukan dengan cara mencari slope dari grafik yang dihasilkan dari data laju korosi hasil pengujian, sehingga dapat diketahui nilai jarak (X) ketika laju korosi (Y) sama dengan 0 dari persamaan garisnya. Dari pengujian dengan spesimen 1:21 didapatkan persamaan garis Y = -0.06064(X)+2.287, sehingga diketahui pada jarak 38 cm laju korosi yang dihasilkan sebesar 0 mmpy. Dengan cara yang sama dapat diketahui pula jarak optimal pada variasi luasan yang lainnya.
=============================================================================================================================

Types of steel and aluminum are widely used in the shipbuilding industry, especially for the hull of the ship. Both types of metal have different charges that result in electricity and electrons. In steel vessels and aluminum vessels, this phenomenon has the potential to result in galvanic corrosion. To determine the optimal distance so that no corrosion rate occurs, laboratory testing is carried out. This test was carried out using aluminum specimens with an area ratio of 1, 4 and 6 which were exposed to steel with an area ratio of 21, 12 and 5. From the variation of the area, nine specimen combinations were tested which were tested at variations in distances of 10 cm, 20 cm, and 30 cm. Corrosion rate measurement was carried out using digital ammeter with electrical conductive media in the form of seawater. From the tests conducted, it can be seen that the greater the exposure area, the greater the galvanic current is produced, but because the corrosion rate is a function of the ratio of galvanic currents to the exposure area, the corrosion rate tends to decrease when the exposure area increases. The biggest influence on the corrosion rate, there is a variation in the distance between specimens, the farther the distance is, the lower the corrosion rate produced. The highest reduction rate occurred in testing with aluminum to steel area ratio of 1:21. In the test, a 51% decrease in the change in distance of 10 cm occurred. Meanwhile, the lowest level of the decline occurred in testing with variation 3-B which has an area ratio of 4: 5. The decrease in the corrosion rate that occurred in the test was 9% with a change in distance of 10 cm. In other variations in area, the change in corrosion rate has a range of 15% -40% per change in distance between specimens by 10 cm. The optimal distance is determined by finding the slope of the graph generated from the corrosion rate data from the test results so that the distance value (X) can be known when the corrosion rate (Y) is equal to 0 from the equation of the line. From testing with 1:21 specimens obtained the equation of line Y = -0.06064 (X) +2,287, so that it is known that at a distance of 38 cm the corrosion rate produced is 0 mmpy. In the same way, it can also be seen the optimal distance in the other variations of area.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Laju korosi, Proses galvanik, Kapal aluminium, Kapal Baja
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.74 Corrosion and anti-corrosives
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM298.5 Shipbuilding industri. Shipyards
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rahman Hazmi Farkhan Haedar
Date Deposited: 29 Jul 2024 03:56
Last Modified: 29 Jul 2024 03:56
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/67760

Actions (login required)

View Item View Item