Junianti, Fitri (2016) Produksi Hidrogen Dari Sabut Kelapa Melalui Pretreatment Air Subkritis Dan Hidrolisis Enzimatik. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Preview |
Text
2314201006-master-theses-.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi hidrogen dari bahan berlignoselulosa.
Sabut kelapa merupakan bahan berlignoselulosa yang mengandung 22% selulosa,
10% hemiselulosa, 47% lignin. Ada tiga tahap yang dilakukan dalam penelitian
ini, tahap pertama hidrolisis sabut kelapa menggunakan metode subkritis dalam
reaktor batch pada tekanan 40, 80 dan 160 bar dan suhu 120-3000C selama 1 jam.
Tahap kedua padatan hasil subkritis didegradasi dengan menggunakan enzim
campuran selulase dan xilanase. Selanjutnya tahap ketiga, hasil hidrolisat sabut
kelapa akan difermentasi oleh bakteri Enterobacter aerogenes untuk
menghasilkan hidrogen. Padatan hasil metode air subkritis selanjutnya
dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM. Penentuan yield gula reduksi
menggunakan metode DNS dan HPLC, sedangkan untuk menentukan yield
hidrogen dianalisis menggunakan GC. Massa gula reduksi tertinggi hasil
pretreatment SCW diperoleh sebesar 0.897 g pada 150oC; 80 bar dan waktu reaksi
60 menit sedangkan setelah hidrolisis enzimatik massa gula reduksi tertinggi pada
40 bar; 130oC; dengan waktu reaksi 60 menit yaitu 0.517 g. Hasil fermentasi dari
hidrolisat sabut kelapa terbaik diperoleh total yield hidrogen sebesar 0,279 mol
hidrogen/mol gula reduksi terkonsumsi.
==========================================================
In this study, produce hydrogen from lignoselulose contained material. Coconut
husk is a lisnoselulose material contains 22% cellulose, 10% hemicellulose, and
47% lignin. There are three steps in this study, the first step is coconut husk
hydrolysis using subcritic methods in batch reactor at pressure 40, 80, and 160 bar
and temperature of 120-3000C for an hour. Second, solid from the subcritic
methods is degraded using the mixture on enzymes cellulose and xylanase. And
then the last step, the yield from coconut husk hydrolysis will be fermented by
microorganism Enterobacter aerogenes to produce hydrogen. Solid from subcritic
methods is characterized by XRD and SEM. Yield of reducing sugar is
determined by DNS methods and HPLC analysis, while yield of fermentation by
GC analysis. The highest mass of reducing sugar obtained 0.897 g at 150oC; 80
bar and reaction time 60 min. For enzymatic hydrolysis, the highest mass of
reducing sugar obtained 0.517 g at 40 bar; 130oC; and reaction time 60 min. The
yield of fermentation of coconut husk hydrolyzate was 0,279 mol hydrogen/mol
reducing sugar consumed.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTK 661.802 Jun p |
Uncontrolled Keywords: | sabut kelapa, hidrolisis air subkritis, selulase, xilanase, gula reduksi dan hidrogen |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP370 Food processing and manufacture |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 17 Dec 2019 02:03 |
Last Modified: | 17 Dec 2019 02:03 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/72381 |
Actions (login required)
View Item |