Farhan, Ula Aditya (2019) Pemodelan Dinamik Dan Analisis Driveability Kendaraan Off-Road Berpenggerak Motor Listrik Dengan Sistem Transmisi CVT DAN DST. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02111540000186-Undergraduate_Theses.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Kendaraan listrik kini semakin banyak diproduksi karena jumlah peminatnya yang semakin tinggi. Begitu pula kendaraan dengan sistem transmisi otomatis yang kian diminati. Salah satu sistem transmisi otomatis yang paling diminati adalah continuously variable transmission (CVT). Meskipun peminat kendaraan dengan penggerak motor listrik dan kendaraan dengan sistem transmisi CVT kini meningkat, kenyataannya belum banyak kendaraan yang menerapkan kombinasi dari kedua komponen tersebut. Umumnya kendaraan listrik yang ada sekarang ini menggunakan sistem transmisi fix gear seperti dual-speed transmission (DST) yang dirasa lebih sesuai dengan karakteristik motor listrik. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu terhadap performa kendaraan dengan kombinasi CVT maupun DST dengan motor listrik untuk dapat dianalisis perbandingan performa antara keduanya. Dalam penelitian ini dipilih Mobil Fin Komodo sebagai objek amatan karena telah menggunakan penggerak berupa motor listrik dan sistem transmisi CVT maupun DST. Dalam penelitian ini akan dilakukan tiga tahapan penelitian. Tahapan pertama adalah pengumpulan data-data sebagai variabel perhitungan penelitian dengan pengukuran, pengujian, maupun simulasi. Tahap ke dua adalah membuat pemodelan dinamik kendaraan arah longitudinal menggunakan Simulink baik kendaraan dengan CVT maupun dual-speed transmission (DST) sebagai pembandingnya. Tahap ketiga yaitu melakukan simulasi dari model dinamik yang telah disusun dan melakukan analisis untuk mengetaui driveability masing-masing kendaraan. Dari penelitian ini diperoleh hasil Kendaraan off-road dengan CVT mampu mencapai kecepatan maksimum 81,7 km/h, kemampuan tanjak maksimum 18º, serta kemampuan akselerasi dan tanjak yang lebih baik dari DST pada kecepatan tinggi (di atas 44,5 km/h). Kendaraan off-road dengan DST mampu mencapai kecepatan maksimum 55,7 km/h, kemampuan tanjak maksimum 26,67º, serta kemampuan akselerasi dan tanjak yang lebih baik dari CVT pada kecepatan rendah (di bawah 44,5 km/h). Sistem transmisi DST lebih sesuai untuk digunakan untuk kendaraan off-road berpenggerak motor listrik, karena memiliki driveability yang lebih baik dari CVT yang ada pada rentang laju kendaraan yang rendah. Namun CVT dengan desain modifikasi 2 (diameter puli sekunder 0,15 m) mampu menghasilkan driveability lebih baik dari DST sehingga lebih sesuai untuk kendaraan off-road berpenggerak motor listrik.
===============================================================================================================================
Indonesia is a developing country that still uses fossil fuels as an energy source in daily life. The energy source requires a long time to be renewed, so renewable energy is the solution to the problem. One of the endless sources of energy in Indonesia viewed from its geographical location is the wind, therefore the Wind Power Plant is the answer to the energy problem for the Indonesian state. Wind turbines can convert wind kinetic energy into electrical energy by using a generator. Because Indonesia is a region with low wind speeds, it is suitable for use with wind turbines with the type of Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) . In this experimental study, Savonius wind turbines have blades with a turbine diameter (D) of 167.1 mm, end plate (Do) diameter of 334 mm, height (H) of 305.9 mm, and shaft diameter (b) of 19 , 3 mm. Disturbance cylinders are mounted in front of the returning blade with a height (t) of 500 mm. This
cylinder is designed to reduce the drag force that occurs on the returning blade. The axial fan is used for the flow source and honeycomb is used for uniform flowing towards the Savonius wind turbine. This research was conducted with a variation of the ratio between the diameter of the cylinder and the diameter of the turbine (d / D) of 0.1; 0.2; 0.3; 0.4; 0.5; 0.6; 0.7; 0.8; 0.9; and 1.0, then with the location of the cylinder against returning blade (S / D) of 1.8 and the variation of Reynolds numbers of 97,000 and 136,000. In this study the measuring instruments used are anemometer as a gauge of air flow velocity, torque meter as a static torque gauge, tachometer as a turbine rotational speed gauge, and brake dynamometer as a dynamic torque gauge. The results obtained from this experimental study are that compared to Savonius wind turbines without disturbing cylinders, Savonius wind turbines with disturbing cylinders in front of the returning blade at d / D = 0.5 and Re = 97000 most effectively improve the performance of Savonius wind turbines. This is proven by increasing the maximum Coefficient of power by 0.152 to 0.214 and increasing the maximum Coefficient of Moment by 0.28 to 0.427. In addition, the placement of the disruptive cylinder placed in front of the returning blade with S / D = 1.8 at Re = 97000 and 136000 was able to increase the self-starting capability of the Savonius wind turbine in all angular positions of the turbine blade compared to the Savonius wind turbine without the cylinder.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Additional Information: | RSM 629.244 6 Adi p-1 2020 |
| Uncontrolled Keywords: | Turbin Angin Savonius, coefficient of power, coefficient of moment, torsi statis, torsi dinamis, Savonius Wind Turbine, coefficient of power, coefficient of moment, Static Torque, Dynamic Torque |
| Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
| Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
| Depositing User: | Farhan Ula Aditya |
| Date Deposited: | 05 Mar 2025 03:48 |
| Last Modified: | 05 Mar 2025 03:48 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74052 |
Actions (login required)
 |
View Item |