Saputra, Dio Agung (2020) Evaluasi Struktur Trestle Dermaga Di Probolinggo Setelah Berumur 26 Tahun Pada Tahun 2018 Dengan Meninjau Metode Perbaikan Dan Perkuatan. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
10111510000057-Undergraduate_Thesis.pdf Download (43MB) | Preview |
Abstract
Desain struktur tahan harus diterapkan terhadap bangunan infrastruktur khususnya untuk struktur yang tidak terlindung atau dekat dengan laut seperti dermaga. Kerusakan beton di air laut disebabkan khlorida yang terkandung di air laut yaitu NaCl dan MgCl, akibat rusaknya beton tersebut menimbulkan baja tulangan tidak lagi memiliki lapisan pelindung dan mengalami korosi. Jika faktor ini dibiarkan tanpa ada maintenance secara berkala dapat menyebabkan turunnya kekuatan kapasitas dari masing-masing komponen struktur sehingga membahayakan keselamatan pengguna bangunan. Mengacu pada peraturan AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2012 bahwa jembatan (dermaga) yang dibangun harus mampu beroperasi dengan masa aman selama 75 tahun. Inspeksi dan evaluasi struktur secara berkala sangat diperlukan, sehingga diharapkan dapat mengurangi besarnya penurunan material dan mampu bertahan hingga umur rencana. Pada tulisan ini akan membahas tentang inspeksi dan evaluasi struktur trestle dermaga di Probolinggo setelah berumur 26 tahun. Tahapan awal dalam pekerjaan ini ialah melakukan inspeksi visual langsung disertai dengan pengujian dan pengambilan benda uji dilapangan dengan metode non destructive test (NDT) dan destructive test (DT). Hasil dari inspeksi visual dan pengujian ini, akan digunakan dalam mengevaluasi kinerja struktur saat ini serta memprediksi hingga 10 tahun kedepan dengan menggunakan standart dan peraturan yang berlaku sekarang. Serta mengetahui metode desain perbaikan dan perkuatan yang efisien dan dapat diterapkan guna menjaga struktur dermaga tersebut hingga 10 tahun kedepan. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa akibat terjadinya korosi setelah masa operasi selama 26 tahun elemen struktur mengalami penurunan kapasitas sebesar 10,18% pada plat lantai; 16,11% pada balok girder; 14,04% pada pile cap; 23,61 pada RCFT; dan 22,13% pada steel pipe. Untuk performa kapasitas struktur sendiri saat dilakukan assessment tahun 2018 masih cukup aman dalam memikul beban hingga 10 tahun kedepan dengan dibuktikan tidak adanya angka keamanan (SF) dibawah 1,0. Sehingga jenis perbaikan yang dilakukan hanya non structural seperti epoxy injection, corrosion inhibitor coating, grouting non shrink dan patching, dan pile encapsulation grouting.
=================================================================================================================================
Resistant structure designs must be applied to infrastructure buildings, especially for structures that are not protected or close to the sea such as a pier. Damage to concrete in seawater is caused by chlorides contained in seawater, namely NaCl and MgCl, due to damage to the concrete, reinforcing steel no longer has a protective layer and corrosion. If this factor is left without periodic maintenance it can cause a decrease in the strength of the capacity of each component of the structure, thus endangering the safety of building users. Referring to the AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2012 regulation that the bridge (pier) that was built must be able to operate with a safe period of 75 years. Periodic structural inspection and evaluation is needed, so that it is expected to reduce the amount of material degradation and be able to last up to the planned life. This article will discuss the inspection and evaluation of the pier trestle structure in Probolinggo after 26 years of age. The initial stage in this work is conducting a direct visual inspection accompanied by testing and taking test specimens in the field with non-destructive test (NDT) and destructive test (DT) methods. The results of the visual inspection and testing will be used in evaluating the performance of the current structure and predicting it for the next 10 years using current standards and regulations. And know the design methods of repair and reinforcement that are efficient and can be applied to maintain the structure of the pier for the next 10 years. From the evaluation results it is known that due to corrosion after 26 years of operation the structural elements have decreased by 10.18% capacity on the floor plate; 16.11% in the girder beam; 14.04% in the pile cap; 23.61 on RCFT; and 22.13% in steel pipes. For the performance of the capacity of the structure itself during the 2018 assessment, it is still quite safe to carry the burden up to the next 10 years with the proven absence of safety (SF) values below 1.0. So that the type of repairs carried out are only non structural such as epoxy injection, corrosion inhibitor coating, grouting non shrink and patching, and pile encapsulation grouting.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSIS 620.112 23 Sap e-1 2020 |
Uncontrolled Keywords: | Inspeksi dan Evaluasi Struktur Dermaga, Uji Non Destructive dan Destructive, Korosi pada Beton, Laju Korosi, Metode Desain Perbaikan, Grouting |
Subjects: | T Technology > TG Bridge engineering |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22301-(D4) Diploma 4 |
Depositing User: | Dio Agung Saputra |
Date Deposited: | 12 Jul 2024 01:49 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 01:49 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74325 |
Actions (login required)
View Item |