Evaluation of Biaya Kuliah Tunggal, Uang Kuliah Tunggal and Pricing Policy Determination (Case Study: Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Khairunnisa, Asti Nur (2020) Evaluation of Biaya Kuliah Tunggal, Uang Kuliah Tunggal and Pricing Policy Determination (Case Study: Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02411640000171-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02411640000171-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Higher education is the level of education after secondary education organized by universities. To ensure citizens can continue their education to higher education, the costs borne by students must be adjusted to the economic capabilities of those who finance them. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) can collect Uang Kuliah Tunggal (UKT) which is to provide cross-subsidies based on the economic and social conditions of parents/guardians of students. To determine UKT, PTN needs to set a Biaya Kuliah Tunggal (BKT), which is the overall operational costs of students per semester in the study program at PTN. Operational costs will increase over time which caused by inflation annually. In consequence, BKT needs to be adjusted periodically. Institut Teknologi Sepuluh Nopember as PTN-BH applies the current UKT based on BKT calculation in 2013. These problems form the background of the final project research. Hence, with the adjustment of the BKT at ITS, the UKT can also be adjusted and the autonomy held by PTN-BH makes the adjustment more flexible. The method used in this research is financial modeling and pricing policy. The study begins by modeling the BKT using a reference comparison model as a reference for building models, then defining cost components and continuing with the calculations. After that, UKT modeling is done with two different schemes and later projected for the next four years to see the impact compared to the existing model. The pricing policy is used to decide which scheme is appropriate to be implemented and the result is Nine Levels Scheme has the lowest gap differences between BKT and UKT compared with As-Is Scheme and Eight Levels Scheme for all sample departments in which the UKT for regular students are divided into nine levels with UKT range of Rp 500,000 – Rp 12,500,000 and for PKM students are divided into four levels with UKT range of Rp 7,500,000 – Rp 15,000,000.
===========================================================================================================================================================================
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Untuk memastikan warga negara dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maka biaya yang ditanggung oleh siswa harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi yang membiayainya. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dapat memungut Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang merupakan subsidi silang berdasarkan kondisi ekonomi dan sosial orang tua/wali siswa. Untuk menetapkan UKT, PTN perlu menetapkan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yaitu keseluruhan biaya operasional mahasiswa per semester pada program studi di PTN. Biaya operasional akan meningkat dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh inflasi setiap tahunnya. Karena itu, BKT perlu disesuaikan secara berkala. Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai PTN-BH menerapkan UKT saat ini berdasarkan perhitungan BKT tahun 2013. Permasalahan tersebut yang melatarbelakangi penelitian tugas akhir ini. Sehingga dengan adanya penyesuaian BKT di ITS, UKT juga bisa disesuaikan dan otonomi yang dimiliki PTN-BH membuat penyesuaian lebih fleksibel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan keuangan dan kebijakan harga. Penelitian diawali dengan memodelkan BKT menggunakan referensi model perbandingan sebagai acuan membangun model, kemudian menentukan komponen biaya dan dilanjutkan dengan perhitungan. Setelah itu pemodelan UKT dilakukan dengan dua skema yang berbeda dan kemudian diproyeksikan untuk empat tahun ke depan untuk melihat dampaknya dibandingkan dengan model yang ada. Kebijakan penetapan harga digunakan untuk menentukan skema mana yang tepat untuk diterapkan dan hasilnya adalah Skema Sembilan Golongan memiliki selisih yang paling rendah antara BKT dan UKT dibandingkan dengan Skema As-Is dan Skema Delapan Golongan untuk semua departemen sampel di mana UKT untuk reguler. Siswa dibagi menjadi sembilan tingkatan dengan kisaran UKT Rp 500.000 - Rp 12.500.000 dan untuk siswa PKM dibagi menjadi empat tingkatan dengan kisaran UKT Rp 7.500.000 - Rp 15.000.000.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Biaya Kuliah Tunggal, Uang Kuliah Tunggal, Financial Modeling, Pricing Policy ================================================================================================================== Biaya Kuliah Tunggal, Uang Kuliah Tunggal, Pemodelan Keuangan, Kebijakan Harga
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory > Economic forecasting--Mathematical models.
H Social Sciences > HF Commerce > HF5416.5 Pricing
H Social Sciences > HF Commerce > HF5686.C8 Activity-based costing
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Asti Nur Khairunnisa
Date Deposited: 27 Aug 2020 06:38
Last Modified: 05 Jul 2023 15:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/79121

Actions (login required)

View Item View Item